Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Best People

Mantan Pengusaha Internet ini Sukses Membangun Kekaisaran Industri Wine


Banyak kisah sukses mengenai entrepreneur yang sukses setelah mereka beralih (pivot) dari offline ke dunia online. Akan tetapi hanya sedikit kisah sukses mengenai mereka yang menemukan harta karun begitu beralih dari dunia online ke bisnis yang berotasi keras di dunia nyata.

Salah satunya adalah Michael Dorf, pemilik City Winery, sebuah kekaisaran industri Wine yang berlokasi di NYC. Sejak dibuka pada tahun 2008, merek ini menghasilkan keuntungan lebih dari $ 1 miliar bagi investornya. Dibandingkan dengan profit yang dihasilkan perusahaan teknologinya, The Knitting Factory, Michael Dorf menghasilkan lebih banyak keuntungan pada tahun pertama City Winery berdiri daripada semua tahun yang dilaluinya bersama perusahaan internetnya.

Uniknya, bukan berarti tahun-tahunnya membesarkan The Knitting Factory sama dengan sia-sia. Dorf menganggap bahwa tahun-tahunnya di dunia online turut andil mempersiapkan kesuksesan bisnisnya yang berikutnya. Inilah beberapa pelajaran dari seorang mantan pengusaha internet tentang bagaimana merevolusi sebuah bisnis dan layanan tradisional menggunakan teknologi sebagai katalis untuk pertumbuhan.

dorf

Anda tidak dapat mendigitalkan anggur, tetapi Anda dapat musik.

Mengutip ungkapan populer dari Marc Andreessen, “software sedang memakan dunia”, ada beberapa hal yang tidak akan pernah go digital. Yaitu makanan, anggur, dan hiburan musik live. Ketika Michael sedang merenungkan bisnisnya (City Winery), ia bertanya pada diri sendiri, “Apa yang tidak mungkin didapatkan di online?” Maka hiburan musik live menempati bagian teratas dalam daftar ini. Katanya, “Bahkan film dengan high def surround Imax sound tidak akan bisa menangkap keajaiban dari musisi yang tampil secara live”.

Inilah yang kemudian membuat City Winery menghadirkan live music pada venue mereka.

Michael bukanlah satu-satunya yang memanfaatkan kesempatan ini. Dari tahun 2009 hingga 2013, Forbes melaporkan bahwa band rock Phish telah menghasilkan lebih dari $ 120 juta dalam penjualan tiket dengan mudah, melebihi seniman yang lebih terkenal seperti Radiohead, The Black Keys, dan One Direction. Michael dan Phish sama-sama berfokus pada live music sebagai titik diferensiasi mereka.

 

User Interface (UI) tidak hanya penting untuk layar komputer saja, dia juga penting untuk ruang fisik.

Dalam dunia software, User Interface (UI) dan User Experience (UX) sangatlah penting. Yaitu bagaimana pengunjung website dapat dengan mudah menavigasi website Anda, apa yang akan mereka lihat ketika mereka masuk, bagaimana mereka akan disambut, dan apa saja yang akan disajikan. Sebuah ruang fisik tidak jauh berbeda prinsipnya, kata Dorf. Maka ketika merancang tempat, Dorf memilih dengan cermat mengenai material dan elemen desain, dengan memperhitungkan apa-apa yang nanti akan dilihat, dirasakan, dan mengarahkan gerakan-gerakan pelanggannya. Dengan menganut pola pikir UI, Anda dapat meningkatkan UX pelanggan Anda. Hal ini juga berlaku bagi restoran, toko, atau kantor Anda.

 

Teknologi adalah alat untuk membuat tugas-tugas sederhana Anda jadi jauh lebih sederhana.

Michael menginginkan sistem tiket yang memungkinkan pelanggan mereka untuk memilih kursi dan meja mereka, dan melihat siapa-siapa yang ada di sekitar ruangan berisi 300 kursi itu. Hal ini akan memungkinkan City Winery untuk menskala ruangan dengan pilihan harga dan konfigurasi yang berbeda. Sayangnya, solusi ini belum ada. Jadi, City Winery menghabiskan sumber daya mereka untuk membangun sendiri sebuah solusi custom ticketing yang khas bagi bisnis mereka. Sekarang, pelanggan mereka bisa datang satu jam sebelum pertunjukan atau  terlambat 20 menit dan mereka masih bisa memiliki kursi mereka. Kata Michael, ”Kami ingin menghemat mereka sedikit waktu, yang mana sudah jadi hal yang sangat berharga di dunia teknologi tinggi yang serba cepat”.

 

Pemasaran langsung kini sudah lebih murah.

Bertahun-tahun lalu, marketer harus mengirim pos kepada pelanggan mereka. Hari ini, email dan media sosial memungkinkan pemasaran yang real time, dan cost efficient. Mengirim direct mail pada pelanggan City Winery adalah cara yang sangat murah untuk tetap berhubungan erat dengan komunitas mereka. Dengan menggabungkan hal ini dengan platform media sosial, Michael dan timnya bisa mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan dalam dunia yang sudah terlalu jenuh dengan media.

 

Ketahui siapa pelanggan Anda dengan data.

Dalam organisasi berskala besar, kemampuan untuk mengingat setiap orang yang masuk dan apa anggur favorit mereka, tidak akan bekerja. Namun, menggunakan program membership, Michael mampu melacak anggur macam apa yang mereka konsumsi, sekaligus melihat pola konsumsi mereka. “sommelier virtual” mereka dapat menyarankan anggur bagi pelanggan yang bisa dicoba pada kunjungan berikutnya. Kata Michael, “Ini adalah trik klasik, kami hanya mengkombinasikannya dengan teknologi. Beda lagi jika dia murni sebuah suggestion box digital, tidak akan bekerja.”

 

Kesimpulan.

City Winery tidak hanya menggunakan teknologi untuk menumbuhkan bisnis mereka. Melainkan juga pola pikir baru yang revolusioner mengenai bagaimana model bisnis online bisa diterapkan pula pada bisnis yang berotasi keras di dunia nyata. Jika ada yang akan mampu untuk mendigitalkan anggur, mungkin kelak Michael Dorf lah orangnya.

Nah Sobat Studentpreneur, Anda tertarik untuk mencoba? Anda bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Bmotchan]

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

Dari Guru Bahasa Inggris Jadi Pahlawan Ekonomi China

Gadis Cantik Ini Berbisnis Sambil Melestarikan Budaya

Kisah Pak Tirto Merintis Aqua Diiringi Banyak Hinaan Masyarakat

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+