Best People Tips
Saran Hidup Hemat Untuk Anak Muda dari Pebisnis Terkaya di Asia
Redaksi Studentpreneur Memodifikasi Saran Li Ka-shing Agar Lebih Cocok Bagi Anak Muda Indonesia.
Berasal dari Tiongkok, Li Ka-shing, melarikan diri dengan keluarganya ke Hong Kong pada tahun 1940. Ia harus berhenti sekolah beberapa tahun kemudian ketika ia berusia 15 tahun setelah ayahnya meninggal karena TBC. Dia bekerja di sebuah pabrik plastik untuk menghidupi keluarganya dan kemudian membuat bunga plastik untuk diekspor ke Amerika Serikat. Hari ini, Li, yang memegang kontrol terhadap Cheung Kong dan Hutchison Whampoa, adalah orang terkaya di Asia dengan kekayaan senilai $21 miliar atau lebih dari 220 Trilliun Rupiah. Tapi bagaimana ia bisa mengatasi masa sulit dan mengubah peruntungannya hingga mendominasi perekonomian Hong Kong?
Menurut Li Ka-shing, miskin pada awal belum tentu Anda tidak akan bisa berhasil. Selama bisa melakukan cara hidup hemat berikut, Anda punya kesempatan untuk berhasil. Tim Studentpreneur telah sedikit memodifikasi teknik Li Ka-shing agar bisa dipraktekkan oleh anak muda di Indonesia (to be honest, banyak yang menulis soal ini hanya menerjemahkan, siapa yang memakai uang ringgit atau buah-buah luar negeri untuk makan di Indonesia?)
Garis besarnya, berapapun gaji Anda sekarang, bagi ke dalam 5 set. Untuk study kasus ini, kita gunakan skenario gaji 3 juta per bulan, seperti rata-rata lulusan sarjana di Indonesia, serta hidup di Jakarta, yang menurut orang adalah kota termahal di Pulau Jawa. Kalau di Jakarta saja bisa hidup, kenapa tidak di kota yang lebih murah? Skenario ini tidak mempertimbangkan Anda yang sudah mempunyai istri ataupun anak, after all, ini Studentpreneur. 🙂
Set A: Biaya Hidup, Keluarkan Rp. 900.000
Biaya hidup hanya boleh sebesar 30% dari pendapatan per bulan. Kecil memang, tapi itu pengorbanan yang harus Anda lakukan kalau ingin sukses. Pernah membaca buruh yang meminta kenaikan UMK untuk mencicil motor dan membeli make up? Kalau Anda tipe seperti itu, jangan harap Anda bisa sukses, selamanya akan jadi buruh (kecuali Tuhan menghendaki lain tentunya).
Skenario pertama, Anda tinggal di rumah sendiri atau rumah orang tua. Alokasikan Rp. 250.000 untuk biaya rumah. Jangan punya televisi dulu, Anda tidak butuh itu. Tanpa televisi atau elektronik mahal lainnya, 250 ribu per bulan sudah cukup. Karena tinggal di rumah, Anda harus memasak sendiri. Biaya 15 ribu per hari atau 450 ribu perbulan sudah cukup. Sisa 200 ribu bisa Anda gunakan untuk transportasi sehari-hari. Di bawah 2km, ada baiknya jalan kaki, sehat guys! (kebijakan ini juga diterapkan oleh direktur kami, seriously).
Skenario kedua, Anda anak rantau. Alokasikan maksimal 400 ribu untuk kos, dan pilihlah kos yang paling jauh 2km dari tempat kerja, sehingga bisa berjalan kaki, serta yang ada dapurnya. Dana makan sama dengan scenario hidup sendiri, yaitu 450 ribu sebulan, kalau malas memasak, berarti Anda punya dana 5 ribu sekali makan, cukup untuk membeli mie goreng atau makan di warteg dengan lauk tahu tempe. Sisa 50 ribu alokasikan untuk biaya seperti membeli sabun, keperluan mandi, dan lain-lain. Tambahan: kalau Anda merokok, Anda tidak akan bisa melakukan tips hidup hemat apapun disini.
Set B: Carilah Teman dan Reputasi, Keluarkan Rp. 600.000
Semua orang sukses, entah itu pebisnis maupun yang merintis karir perusahaan, semuanya diangkat oleh siapa yang mereka kenal. Mempunyai teman dari berbagai industri, kalau bisa yang jauh lebih pintar dan berpengaruh dari kita, sangatlah penting. Alokasikan biaya pulsa HP sampai 150 ribu rupiah per bulan. Mengirim sms motivasi tiap pagi ke tiap kontak sangat berarti, hal ini dilakukan oleh pengusaha property besar Surabaya. Jangan sampai kita ada kata-kata “kehabisan pulsa”. Tapi ingat, jangan disalahgunakan untuk menelepon pacar, Anda tidak akan dapat apa-apa!
Sisa dana 450 ribu gunakan untuk mentraktir orang. Namun, pastikan yang Anda traktir adalah yang lebih sukses dari Anda, jangan mentraktir yang dibawah Anda. Lakukan ini dengan tulus, jangan dengan niat menjilat Apabila Anda tulus, teman Anda tersebut akan berusaha mengangkat Anda ke level yang lebih baik. PS: karena sangat menekan biaya hidup, ini juga kesempatan Anda makan enak J
Set C: Belajar, Keluarkan Rp. 450.000
Tanpa belajar, level Anda tidak akan naik. Alokasikan dana 300 ribu rupiah per bulan untuk mengikuti kursus, pelatihan, atau seminar yang bisa menaikkan kemampuan Anda. Apabila perusahaan mengadakan pelatihan gratis, pastikan Anda mengikutinya. Dalam pelatihan tersebut, selain belajar, pastikan Anda berusaha mengenal siapapun yang mengikutinya. Selain menambah koneksi, teman tersebut juga bisa membantu Anda apabila Anda kurang paham dengan materi pelatihan.
Sisa dana 150 ribu gunakan untuk membeli buku. Bacalah dengan cermat dan pastikan Anda membagikan ilmu tersebut ke banyak orang. Dengan senang berbagi, Anda akan dianggap cerdas, sehingga koneksi Anda tersebut akan menghubungi Anda apabila kesulitan. Suatu saat, ketika Anda kesulitan, koneksi Anda akan dengan mudah membantu Anda, termasuk mungkin mencari pekerjaan atau bisnis yang lebih baik!
Set D: Liburan, Keluarkan Rp. 300.000
Setelah bekerja keras, Anda tentunya membutuhkan liburan juga. Alokasikan dana liburan setahun sekali, atau dengan 300 ribu sebulan, Anda mempunyai dana liburan 3,6 juta di akhir tahun. Li Ka-shing merekomendasikan ke luar negeri untuk menambah pengalaman hidup, namun menurut kami, melihat kondisinya di Indonesia, ada baiknya Anda melakukannya saat lebaran, pulang ke kampung halaman. Situasi lebaran yang penuh silahturahmi bisa Anda gunakan untuk menambah koneksi. Anda bisa bersenang-senang sambil menambah koneksi, hebat bukan?
Set E: Dana Bisnis dan Investasi, Keluarkan Rp. 750.000
Belum memulai bisnis bukanlah hal yang memalukan, yang penting Anda sudah punya niat! Simpan 750 ribu sebulan di bank untuk dana Anda memulai bisnis nanti. Di akhir tahun, dana tersebut akan bernilai 9 juta rupiah, sudah cukup untuk memulai bisnis rumahan atau bisnis sampingan. After all, tujuan Anda menerapkan tips hidup hemat adalah untuk memperbaiki hidup.
Apabila belum berani memulai bisnis sendiri, pastikan gaji Anda sudah mencapai angka 4 juta sebulan di tahun berikutnya. Kalau belum, berarti Anda tidak benar-benar berkembang dan memanfaatkan koneksi yang sudah Anda bangun. Anda bisa dianggap GAGAL.
Kalau sudah mendapatkan 4 juta sebulan, berarti dana investasi bisa 1 juta per bulan, maka di akhir tahun kedua Anda sudah mempunyai tabungan 21 juta rupiah. Di akhir tahun kedua, mental Anda akan diuji. Apakah Anda akan berani untuk membuat bisnis rumahan atau bisnis sampingan, atau malah menggunakannya untuk keperluan pribadi yang tidak akan membuat Anda sukses? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Stanford]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Inilah Kisah Hidup Inspiratif Pendiri Air Minum Aqua
Belajar Bisnis Dari Kesederhanaan Jokowi
Pinjaman Modal Usaha Syariah Seperti Apa Sih?