Berita Bisnis
Sudah Siapkah Indonesia Menghadapi AFTA
Indonesia yang berada di kawasan Asia Tenggara mau tidak mau harus siap menghadapi AFTA pada 2015 nanti. Oleh karena itu, para pelaku bisnis dan pemerintah diharapkan dapat bersinergi untuk menghadapi setiap tantangan AFTA.
Proses pelantikan dan pesta rakyat untuk menyambut Presiden RI terpilih Ir H Joko Widodo telah digelar dengan sukses. Banyak sekali tantangan yang dihadapi oleh Jokowi selama memimpin negeri ini. Salah satu tantangan tersebut datang dari bidang ekonomi karena adanya perdagangan bebas di kawasan Asia Tenggara-ASEAN Free Trade Association Area (AFTA). Pasalnya, dengan adanya AFTA per Januari 2015 maka para pebisnis Indonesia harus dihadapkan langsung dengan para pesaing dari mancanegara.
Negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Singapura tahun 1992 membuat sebuah kesepakatan perdagangan, yaitu AFTA. Kesepakatan tersebut bertujuan untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN. Dengan adanya AFTA maka akan menjadikan negara-negara ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya.
Dihapusnya Bea Impor
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun tim studentpreneur, pada 2015 nanti, melalui AFTA muncul sebuah kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk impor. Itu artinya, barang-barang hasil produksi dari negara lain seperti Brunei Darussalam, Malaysia, Philippines, Singapura, Thailand, Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam akan semakin banyak beredar di pasar Indonesia. Hal tersebut membuat para pebisnis Indonesia harus siap bertarung dengan pebisnis dari luar negeri. Pasalnya, tidak sedikit saat ini barang-barang produksi luar negeri yang berkualitas dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Oleh karena itu, Presiden Jokowi harus memiliki strategi khusus agar barang-barang produksi dalam negeri tetap diminati dan menjadi pilihan bagi masyarakat.
Kesiapan SDM
Pengusaha atau produsen Indonesia dituntut untuk dapat terus menerus meningkatkan kemampuannya dalam menjalankan bisnis secara profesional. Hal ini bertujuan agar dapat memenangkan kompetisi dari produk yang berasal dari negara anggota ASEAN lainnya. Dengan sisa waktu yang hanya tinggal beberapa bulan saja, maka para pengusaha tidak bisa lari dari kenyataan dan harus siap menghadapi tantangan AFTA. Banyak hal yang masih harus dibenahi oleh Presiden Jokowi terkait kesiapan menghadapi AFTA. Bahkan, Sumber Daya Manusia SDM menjadi salah satu tolak ukur kesiapan Indonesia dalam menghadapi AFTA. Oleh karena itu, SDM menjadi pekerjaan rumah dan harus segera diselesaikan karena nantinya akan dapat menghambat dan menjatuhkan Indonesia dalam persaingan global yang sangat ketat.
Kelengkapan Infrastruktur
Tidak sedikit praktisi maupun pelaku di dunia bisnis yang menilai bahwa Indonesia belum siap menghadapi AFTA pada tahun 2015. Pasalnya, Indonesia memiliki permasalahan yang sangat beragam. Diantaranya adalah terbatasnya infrastruktur seperti jalan, pelabuhan dan bandara. Kelengkapan infrastruktur tersebut diperlukan untuk menekan biaya logistik dan transportasi yang dapat melemahkan daya saing produk Indonesia. Padahal, diperkirakan ada 600 juta penduduk di ASEAN yang dapat menjadi pasar potensial bagi para pelaku bisnis. Oleh karena itu, Presiden Jokowi diharapkan dapat membantu para pelaku bisnis dengan menyiapkan infrastruktur yang memadai.
Lapangan Pekerjaan
Data statistik BPS pada Agustus 2013 menyebutkan bahwa pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 6,25 persen dan angkatan kerja di Indonesia saat itu mencapai 118,2 juta orang. Bahkan, masih ada lebih dari 360 ribu orang sarjana yang menganggur. Kondisi ini tentu sangat sangat memprihatinkan dan harus segera ditindaklanjuti oleh Presiden Jokowi. Pasalnya, bukan tidak mungkin negara-negara yang tergabung dalam AFTA lainnya akan mengirimkan tenaga kerja terdidik mereka ke Indonesia. Sementara itu, Indonesia sendiri juga masih banyak memiliki sarjana yang belum bekerja. Jika hal tersebut tidak segera ditangani maka dapat dipastikan akan terjadi kesenjangan sosial yang cukup tinggi.
Siapkah Indonesia menghadapi AFTA? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Phil]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
5 Ide Usaha Kecil yang Menguntungkan
Inspiratif: Serunya Bisnis Stoples Beromzet Ratusan Juta Rupiah per Bulan