Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

6 Jenis Pelanggan yang Layak untuk Anda Pecat


Secara jangka panjang, pelanggan yang destruktif membawa lebih banyak kerugian dibanding keuntungan.

Sobat StudentPreneur, ketika Anda punya seorang pelanggan yang kerap merongrong bisnis Anda, pecat saja. Memecat pelanggan bisa berarti pukulan jangka pendek bagi profit bisnis anda. Tetapi jangka panjangnya, hal ini penting bagi kesehatan emosional bisnis Anda. Dengan memecat pelanggan yang destruktif, Anda akan mendorong moral karyawan Anda. Tetapi tidak sembarang pelanggan boleh anda pecat. Pelanggan yang destruktif bukan berarti pelanggan yang tidak Anda sukai. Lalu seperti apa pelanggan yang layak untuk dipecat?

 

1. Pelanggan yang terlalu menuntut perlakuan spesial.

“Saya berharap Anda standby setiap saat untuk saya”. Biasanya ini adalah kalimat pertama yang mereka sampaikan ketika menjalin kerjasama dengan Anda. Tetapi bukan hanya itu. Tidak hanya meminta tim Anda bekerja 24/7 seperti antek mereka, pelanggan tipe ini meminta perlakuan yang lebih spesial dari pelanggan lainnya, sekaligus meminta Anda untuk menurunkan harga. Hubungan seperti ini sulit untuk selamat dan seringkali memburuk ketika harapan yang muluk-muluk tidak terpenuhi.

Pelanggan Berbelanja

2. Pelanggan yang tidak memiliki integritas.

Bekerja dengan pelanggan membutuhkan kepercayaan. Ada banyak situasi di mana bisnis tidak punya pilihan lain selain percaya pada pelanggan mereka agar beroperasi secara etis dan legal. Misalnya bisnis kurir. Mereka harus percaya bahwa pelanggan mereka tidak akan mengirimkan bahan ilegal. Pelanggan perlu dipecat ketika dia menipu atau meminta Anda secara langsung untuk melanggar hukum demi dirinya. Jika klien tidak memiliki integritas, tidak ada gunanya mencoba untuk bekerjasama dengan mereka. Hubungan seperti ini akan gagal dengan satu atau cara lainnya.

 

3. Pelanggan yang mengabaikan masa pembayaran mereka.

Beberapa pelanggan akan mengabaikan tenggat waktu 30 hari pembayaran yang Anda berikan. Padahal bagi setiap pengusaha, cashflow adalah darah dari bisnis. Semakin besar sebuah pelanggan, maka semakin berat beban dan resiko yang akan ditanggung bisnis Anda. Saatnya untuk move on. Hal ini tidak layak untuk dipertahankan.

 

4. Pelanggan yang melanggar kultur perusahaan Anda.

Bagi pelanggan, wajar sekali ketika menggunakan ancaman untuk memotivasi partner mereka. Beberapa bahkan sampai bersikap kasar. Dalam hubungan yang profesional, Anda tentu tidak mengharapkan attitude yang diluar batas kewajaran. Anda tidak salah ketika Anda tidak memiliki toleransi terhadap kekerasan fisik dan verbal. Karyawan yang diperlakukan semena-mena oleh pelanggan akan frustasi yang seringkali berujung pada pengunduran diri. Padahal karyawan adalah aset terbesar perusahaan. Maka, daripada kehilangan talenta berharga Anda, lebih baik pecat saja penyebabnya.

 

5. Pelanggan yang melanggar kontrak.

Pemilik bisnis yang cerdas akan berusaha untuk membuat pelanggan menandatangani kontrak sebelum pekerjaan dilakukan. Kontrak ini dimaksudkan untuk merinci kesepakatan seperti apa yang diharapkan oleh kedua belah pihak. Seringkali beberapa pelanggan melanggar kontrak. Sama seperti ketika pemilik bisnis melanggar kontrak, pelanggan yang gagal untuk menghormati kontrak tidak dapat dipercaya untuk kontrak-kontrak berikutnya. Beberapa pelanggan bahkan akan bersikap diluar batas seperti mengancam pemilik bisnis dan berperilaku kasar terhadap karyawan. Pelanggan yang sudah bersikap seperti ini harus dipecat sesegera mungkin.

 

6. Pelanggan yang ‘beracun’.

Pelanggan seperti ini akan senang mencela bisnis Anda di setiap kesempatan yang dapat ditemuinya. Padahal di dunia viral, orang-orang memperhatikan setiap tweet dan ulasan-ulasan lebih besar dari sebelumnya. Dan kombinasi dari word-of-mouth negatif yang disampaikan oleh pelanggan internal adalah hal yang mematikan bagi sebuah bisnis.

Sayangnya, memecat pelanggan bukanlah perkara yang mudah. Anda perlu melakukannya dengan penuh taktik dan profesionalisme. Sama seperti mematikan sebuah bom. Anda harus melakukannya secepatnya dan dengan sangat hati-hati. Anda tidak boleh melukai pelanggan Anda dan meninggalkan aftertaste yang tidak sedap. Pelanggan harus menerima dengan lapang dada. Kami akan mengulas caranya di tulisan-tulisan berikutnya. Tetapi sebelum itu, kami ingin mendengar cerita Anda. Pernahkah Anda punya pelanggan seperti ini? Jangan lupa ikuti facebook dan Twitter kami ya! [Photo Credit: Epsos]

 

Baca Juga:

Pendiri Facebook Gemar Berpesta

Pelajaran Berbisnis Dari Miliuner Dunia

Studentpreneur Hangout Surabaya

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+