Best People Motivasi
Profil Ahok: Kamu Bisa Benci, Kamu Bisa Suka, Tapi Kamu Tidak Bisa Menghiraukannya
Kasus penistaan agama Ahok telah mendapatkan vonis hakim berupa 2 tahun penjara. Namun, mari kita tidak membahas politik. Tahukah kamu bahwa Ahok adalah warga “Laskar Pelangi”? Atau dia yang begitu ingin membangun Belitung? Dibesarkan oleh suku bugis islam di Jakarta? Inilah profil Ahok yang masih jarang diketahui orang.
Anak Kecil Dari Belitung
Lahir dengan nama Basuki Tjahaja Purnama pada tanggal 29 Juni 1966, Ahok merupakan putra pertama dari pasangan Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing. Perjalanan hidup Ahok dimulai dengan masa kecilnya di Gantung, Belitung Timur. Meskipun beragama Kristen Protestan, dia bersekolah di SD dan SMP lokal, dimana dia banyak mempunyai teman beragama Islam. Seperti anak lokal Belitung lainnya, kira-kira mirip dengan yang bisa kamu lihat di film “Laskar Pelangi”, Ahok hobi memancing di sungai-sungai Belitung lengkap dengan resiko bertemu dengan buaya. Kebetulan desa Gantung juga merupakan settingan dari film “Laskar Pelangi”. Ahok baru meninggalkan Belitung setelah lulus dari SMP.
Belajar di Jakarta
Ahok memilih untuk berkuliah di jurusan teknik geologi Universitas Trisakti. Setelah lulus, Ahok sempat pulang ke Belitung untuk membangun bisnis. Namun tampaknya, dia merasa masih kurang ilmu dalam mengeksekusi bisnisnya sehingga memutuskan untuk melanjutkan kuliah S2 di Prasetiya Mulya Jakarta. Beberapa tahun lalu, ketika profil Ahok belum terkenal seperti saat ini, penulis pernah berbincang dengan salah satu direktur di Prasetiya Mulya. Beliau sempat berkata bahwa Ahok adalah salah satu mahasiswa jurusan keuangan paling cerdas yang pernah belajar di Prasetiya Mulya.
Menariknya, dalam berbagai kesempatan, Ahok sering menyinggung bahwa dia bisa berkuliah di Jakarta berkat orang tua angkatnya yang merupakan Bugis Muslim. Di Jakarta, Ahok tinggal di keluarga bugis beragama Islam, dirawat oleh Misribu Andi Baso Amier Binti Acca serta suaminya Andi Amier yang sudah dianggap seperti orang tua angkatnya sendiri. Dia juga tinggal dengan dua saudara angkatnya, Nana Riwayatie dan Andi Analta Amier. Wanita dalam foto legendaris saat Ahok dipeluk oleh wanita berhijab yang sempat viral ketika kasus penistaan agama adalah Nana Riwayatie, yang sering dia panggil Kak Nana.
Membangun Belitung
Setelah lulus dari Prasetiya Mulya, Ahok sempat bekerja di Simaxindo Primadaya, kontraktor pembangunan pembangkit listrik. Namun godaan untuk kembali membangun Belitung membuatnya kembali dan membuat pabrik Gravel Pack Sand. Ahok dibantu oleh salah satu pejuang kemerdekaan Wasidewo dengan membuat pabril pengolahan pasir kwarsa pertama di Belitung ketika itu. Puncaknya, perjalanan hidup Ahok bisa disebut sebagai kisah inspirasi orang sukses ketika dia berhasil meyakinkan investor Korea untuk membangun Tin Smelter, fasilitas pengolahan dan pemurnian bijih timah di kawasan industry air kelik yang menjadi salah satu pusat ekonomi rakyat Belitung.
Dengan keinginan membantu rakyat Belitung, akhirnya Ahok menjadi anggota DPRD untuk Belitung Timur. Dia mulai dicintai rakyat karena sering menemui dan mendengarkan keluhan rakyat, bahkan memberikan nomor telpon genggam pribadinya agar rakyat bisa menghubunginya kapanpun. Sebagai lulusan sekolah keuangan terkenal, Ahok juga selalu transparan dalam penggunaan anggarannya, sehingga dia dianggap oleh rakyat sebagai pejabat yang bersih.
Mulai Terkenal di Politik
Profil Ahok baru mulai terkenal di kalangan publik setelah menjadi wakil Joko Widodo dalam pemilihan Gubernur Jakarta tahun 2012. Kemenangan Jokowi yang mengejutkan banyak pihak ini membawa Ahok untuk pertamakalinya dalam sorotan publik. Ketika Jokowi memutuskan untuk mengikuti dan akhirnya malah memenangkan pemilihan Presiden di tahun 2014, Ahok diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sorotan pada Ahok sangat besar, mengingat rakyat Jakarta saat itu memilih Jokowi, bukan Ahok. Namun Ahok perlahan mampu memenuhi ekspektasi masyarakat dan sedikit demi sedikit memperbaiki Jakarta. Obrolan dengan kaum intelektual (baca: anak sekolahan) dan kaum rakyat (baca: tukang ojek dan orang-orang di warung kecil), penulis mendapatkan kesan bahwa rakyat sangat puas dengan kinerja Ahok. Namun, akhirnya beberapa di antara mereka mengubah pendapatnya ketika Ahok terkena kasus paling populer di Indonesia di tahun 2017 ini.
Kasus Penistaan Agama
“Waktu itu ada abang saya bilang, Hok, kamu ini sudah komplet. Satu kurangnya, belum mengucapkan 2 kalimat syahadat,” ucap Ahok seperti yang dikutip dari Liputan6. “Itu bagus karena saya tidak berani jual agama, bang,” jawab Ahok ketika itu.
Tidak perlu dibahas lagi, kasus penistaan agama Ahok telah menjadi berita paling terkenal tahun 2017 ini. Tidak hanya di Indonesia, kasus ini juga mendapatkan perhatian dari Amerika, Uni-Eropa, dan bahkan PBB. Jutaan orang berunjuk rasa untuk meminta Ahok dipenjara karena kasus ini. Sampai cerita ini naik tayang tanggal 10 Mei 2017, Ahok telah divonis penjara 2 tahun oleh hakim.
Mau Suka, Mau Benci, Kamu Tidak Bisa Menghiraukan Ahok
Setelah vonis penjara 2 tahun dari hakim telah turun, rakyat Indonesia terbelah. Banyak yang merasa senang, tapi banyak juga yang merasa sedih dan bahkan menyerah pada Indonesia. Kasus Ahok juga membuat pertemanan banyak orang di Indonesia menjadi hancur, tergantung pada sudut pandang yang mereka dukung. Ada rakyat yang memilih mengirim bunga, ada juga rakyat yang memilih membakar bunga. Ada rakyat yang berbahagia dan bersyukur, ada juga yang menangis sampai menitikkan air mata. Kebanyakan dari rakyat dengan segala reaksinya ini adalah orang-orang yang justru belum pernah bertemu maupun kenal Ahok secara pribadi.
Ketika kamu menjadi sangat sukses, perhatian dari orang lain adalah hal yang tidak bisa dihindari. Ada orang yang menganggap Ahok sebagai pahlawan dan ceritanya sebagai kisah inspirasi orang sukses, ada orang yang menganggap profil Ahok sebagai penjahat agama. Ada orang yang menganggap hakim yang memvonis Ahok sebagai hakim yang dibeli, ada juga yang menganggap hakim tersebut sangat bijak dan adil. Apapun pendapatmu mengenai Ahok, tampaknya kita harus saling mengakui bahwa Ahok tidak bisa dihiraukan. Kamu bisa tetap berharap Ahok bebas dan menjadikannya pahlawan, atau kamu juga bisa berharap Ahok dipenjara dan menganggapnya penjahat agama, tapi Ahok adalah Ahok, anak Indonesia yang berhasil mendapatkan perhatian dunia.
Oh iya, kamu juga bisa follow facebook Studentpreneur dan ikutan kelas online nya loh buat belajar bisnis lebih lanjut.
Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:
How to Sell Anything in 3 Simple Steps
Cara Mencari Investor Untuk Startup Baru