Tips
3 Unsur dari Budaya Perusahaan yang Hebat
Budaya Menentukan Keberhasilan Perusahaan Anda. Sudahkah Anda Memikirkannya?
Banyak variabel yang menentukan sebuah perusahaan sukses. Timing, lanskap kompetisi, harga, penggalangan modal. Tapi satu hal yang membuat Anda menonjol apalagi sebagai senjata utama Anda dalam melalui proses perekrutan adalah kultur atau budaya perusahaan, yakni nilai-nilai moral yang dianut oleh perusahaan. Zappos punya kultur populernya yang disebut dengan Happiness. Peter Drucker menyebut kultur sebagai: Santapan Strategi untuk Sarapan, ketika justru kultur adalah sarapan, makan siang dan makan malam perusahaan. Keberadaanya adalah fungsi pendukung kehidupan penting dari perusahaan. Bahkan TechCrunch lebih jauhnya lagi menyebut bahwa perusahaan yang tidak mengembangkan kultur mereka tidak akan dapat bertahan hidup. Nah, apakah saat ini Anda sedang merumuskan kultur untuk perusahaan Anda? Berikut adalah 3 nilai moral yang umumnya ada di budaya dari perusahaan sukses:
Tujuan
Satu tujuan tunggal yang kuat dan solid akan memberikan arahan dan menyatukan tim. Dan ketika seluruh perusahaan beroperasi dalam harmoni, maka efeknya bisa besar. Apple adalah salah satu contoh terbaiknya. Selama satu dekade terakhir, produk seperti iPod dan iPhone memenangkan pasar. Keterampilan yang dibutuhkan untuk mengembangkan produk tersebut datangnya dari tim yang unik dan terdiri dari individu yang berbeda, mulai dari pengacara hingga insinyur hardware. Mereka bersatu untuk tujuan mendefinisikan bagaimana musik dan internet akan disampaikan melalui perangkat mobile yang membawa orang-orang ini bersama-sama.
Transparansi
Komunikasi adalah kunci untuk hubungan yang baik, hal ini tidak bisa dibantah. Sebuah komunikasi yang baik membutuhkan transparansi. Bukan berarti setiap orang di perusahaan perlu tahu berapa banyak uang yang dihasilkan orang lain di dalamnya, akan tetapi transparansi di sini lebih menunjuk pada keyakinan bahwa aktivitas yang dikerjakan setiap orang dalam organisasi secara independen sejalan dengan tujuan yang lebih luas. Transparansi membantu setiap orang untuk memahami alasan di balik keputusan penting. Salah satu perusahaan yang menganut asas ini adalah Highfive. Mereka mendudukkan tim dalam sebuah makan siang, kemudian Shan, CEO Highfive meraih kotak berisi pertanyaan-pertanyaan mulai dari etiket kamar mandi hingga strategi produk. Dalam lima menit pertama Q & A mereka, tim tahu bahwa semua pertanyaan diterima disana.
Kegilaan
Unsur terakhir adalah kegilaan. Yakni kebiasaan kolektif organisasi yang terdiri dari lelucon lucu hingga pengetahuan industri. Unsur ini menegaskan pada setiap karyawan bahwa perusahaan Anda merangkul setiap kreatifitas. Perusahaan-perusahaan di Silicon Valley terkenal dengan memasukkan unsur ini dalam budaya mereka, meskipun dengan nama yang berbeda. Misalnya sebuah startup di sana pernah meminta karyawan mereka untuk parade di sekitar pusat kota dan memberikan tos pada sepuluh orang asing. Petualangan ini, meskipun tampak sia-sia, namun memiliki dampak besar. Karyawan tahu bahwa mereka bisa rentan sewaktu-waktu dan ketika hal itu terjadi, mereka tahu bahwa ada tim di belakang mereka yang akan mendukung mereka dan tertawa bersama.
Jadi Sobat Studentpreneur, bagaimana dengan kultur Anda? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Arman]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Cerita Bisnis Inspiratif: Orang-Orang Gagal yang Bangkit Menjadi Salah Satu Orang Tersukses di Dunia
Anak Muda Ini Mendapatkan Tawaran Besar dari Amerika Namun Memilih Mengejar Mimpi di Indonesia
Dari Glodok Menjadi Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia