Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Membangun Bisnis Warnet di Era Digital Seperti Sekarang Ini


Bisnis warnet memang pernah mengalami masa kejayaannya, tapi di era digital seperti sekarang perlu melakukan transformasi untuk kembali ke masa kejayaannya.

Sekitar tahun 2001, pada saat itu adalah masa jaya bisnis warung internet atau yang biasa disebut dengan warnet. Hampir semua warnet akan terisi penuh disaat akhir pekan atau bahkan pada saat musim liburan sekolah. Bahkan, email pertama yang kebanyakan dimiliki oleh netizen pada saat itu adalah berdomain plaza dan kemudian memiliki akun Friendster. Tarif yang dipatok oleh warnet pada saat itu adalah 3000 rupiah perjam. Harga tersebut bahkan menjadi standar bagi penyedia jasa warnet diseluruh pelosok negeri.

Begitulah gambaran sedikit bagaimana warnet pada jaman masa jayanya. Masa jaya warnet adalah pada awal tahun 2000 sampai 2007. Walaupun tidak semassive gempuran wartel, Anda pasti ingat bagaimana setiap gang rumah Anda pasti ada wartel, lalu mati dengan sendirinya karena tarif telepon yang murah. Dan sekarang, kejadiannya juga hampir sama dengan warnet. De-Javu.

 

Sejarah warnet di Indonesia

Ketika tarif internet service provider atau ISP begitu mahal, pada tahun 90an hanya kantor-kantor dan universitas yang bisa menikmati akses internet. Lalu, pada tahun 1995 lahirlah PT BoNet Utama, itu adalah ISP kedua di Indonesia setelah Indonet yang memperjualbelikan akses internet di Indonesia. Pada saat itu BoNet membuat kantor di Cafe Botanicus, yang kemudian cafe tersebut lazim disebut warnet. Kemudian warnet menyebar di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia, termasuk di Jakarta dan Surabaya.

Sebenarnya ada sebutan lagi untuk warnet dan mungkin inilah yang seharusnya sekarang disebut, yaitu warin. Jika kita melihat sebutan warteg untuk warung tegal. Lalu wartel adalah singkatan dari warung telekomunikasi maka Warnet merujuk pada warung internet yang seharusnya menyalahi ‘aturan’ singkat menyingkat perwarungan. Tapi nasi sudah menjadi bubur.

warnet

Sebenarnya apa fungsi dari warnet?

Lalu bagaimana bisnis warnet ditengah murahnya smartphone dan murahnya akses internet sekarang ini? Pertama Anda harus melihat apa sebenarnya fungsi dari warnet. Pertama tentu warnet adalah tempat untuk Anda mengakses internet bukan. Belajarlah pengalaman dari wartel, wartel menghilang karena sudah ada hal lain yang lebih mudah daripada pergi ke wartel. Jika ada yang lebih mudah kenapa harus memilih yang sulit, apalagi yang murah. Hal inilah yang menjadi prinsip banyak orang.

Pikirkan bagaimana warnet Anda nantinya bisa membuat orang datang kesana walaupun dirumah mereka sudah ada akses internet yang lebih cepat dan lebih murah. Misalnya Anda membuat komputer dengan spesifikasi yang gila-gilaan atau layanan-layanan yang menarik lainnya.

 

Apakah pasar Anda sudah cocok untuk warnet?

Anda ingin membuat warnet, tetapi tempat Anda di perumahaan-perumahan besar dan yang tidak mungkin disetiap rumah-rumahnya itu tidak ada akses internet, bunuh diri namanya. Anda harus benar-benar memikirkan, kalau Anda ingin membuka warnet di rumah Anda tetapi pasar tidak mendukung, Anda bisa menyewa tempat untuk mendapatkan pasar warnet yang bagus.

Apa pasar warnet yang bagus? Jawabannya adalah universitas dan kampung. Kenapa universitas, Anda bisa membidik akses internet yang lemot dibeberapa kampus tersebut atau mahasiswa yang hemat untuk tidak memakai modem. Lalu di kampung-kampung, tentu mereka lebih memilih ke warnet daripada membeli modem atau akses internet dengan harga yang murah sekalipun.

 

Temukan nilai lebih dengan warnet Anda

Buat warnet Anda berbeda dengan warnet yang lain. Anda bisa membuat komputer dengan spesifikasi yang tinggi, full AC atau tempat yang nyaman. Butuh dana yang mahal? Tentu saja. Kalau Anda ingin memakai dana pas-pasan silahkan alihkan dana Anda ke bisnis lain. Sekarang banyak warnet yang digabungkan dengan game online, ini sangat masuk akal, karena game online membutuhkan akses internet yang cukup cepat.

Selain game online, Anda bisa membuka tempat penjualan makanan dan minuman. Anda bisa mendapatkan pemasukan lain selain dari warnet. Selain itu, berikan juga kepada pelanggan akses internet jika mereka membawa laptop sendiri, sistemnya memang seperti cafe. Dan memang ditulisan ini, saya menyarankan Anda membuka cafe dengan akses internet yang cepat dibandingkan membuka warnet.

 

Gunakan layanan yang cepat

Sudah punya tempat, konsep dan spesifikasi komputer yang memadai. Sekarang saatnya tingkatkan kecepatan akses internet Anda. Anda bisa bekerja sama dengan ISP dan membuat akses internet super cepat. Beberapa pelanggan warnet memilih warnet pertama adalah akses internet kedua baru kenyamanan. Kalau Anda bisa menggabungkan keduanya, kenapa tidak.

 

Kalau bisa, buat jaringan sendiri

Ini adalah jangka panjang , ketika warnet Anda benar-benar sudah tidak bisa terselamatkan, Anda bisa membuka ISP sendiri. Tentu dengan dana yang tidak sedikit. Anda bisa membuat layanan sendiri yang fleksibel.

Kembali lagi, masa depan warnet memang akan seperti wartel. Sangat tidak mungkin Anda membuka bisnis warnet sekarang ini dengan konsep yang sama dengan beberapa tahun belakangan. Anda benar-benar membuat konsep yang berbeda, cafe dengan free wi-fi sudah biasa, tetapi cafe dengan akses internet sangat cepat tentu luar biasa.

Nah begitulah gambaran bisnis warnet di Indonesia, belum mati memang, tapi akan segera menyusul suksesornya, wartel. Terinspirasi oleh artikel ini? Bagikan untuk teman-teman Anda di social media ya! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Alper]

 

Rekomendasi Editor Hari Ini:

Hebat, Bocah 13 Tahun Ini Dikontrak Besar Oleh Intel

Sejak Usia 15 Tahun, Siswi SMA Ini Telah Raih Jutaan Rupiah per Bulan

Kakak Adik Super Cantik Merintis Bisnis Wedding yang Sukses

Dior Asning Kosyu

Bercita-cita menjadi pemain basket, kini Dior berubah profesi menjadi jurnalis yang ingin memperbaiki Indonesia melalui tulisannya.

Facebook Twitter Google+