Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Berita Bisnis

E-commerce Indonesia Makin Panas, Lazada Caplok Lamido


Untuk bisa bersaing dengan perusahaan e-commerce lainnya, Lamido pun memilih untuk merger dengan Lazada untuk menjaring konsumen yang lebih besar.

“Pertarungan” e-commerce di Indonesia mulai memanas, setelah Berniaga merger dengan OLX dan Tokopedia mendapatkan investasi 2 triliun rupiah, tak lama berselang muncul pemberitaan MatahariMall. Kini, mencuat berita tentang tutupnya e-commerce Lamido. Bahkan rumor yang beredar, Lamido akan merger dengan Lazada.

Seperti yang ditulis oleh dailysocial, salah satu e-commerce terbesar di Indonesia yaitu Lamido akan ditutup oleh Rocket Internet sekaligus investornya. Lamido merupakan e-commerce yang didirikan oleh Rocket Internet melalu proses inkubator pada tahun 2013. Lalu, apa beda dari Lamido dan Lazada? Lamido lebih mengarah ke vendor-vendor kecil dengan harga terjangkau. Sedangkan Lazada sudah terkenal dengan produk-produknya yang lengkap.

 

Lamido tutup

Setelah mengalami penurunan transaksi, akhirnya kerja sama antara Rocket Internet dan Lamido sudah tidak dilanjutkan. Lamido sendiri lebih bertarung di pasar e-commerce untuk “melawan” tokopedia dan bukalapak. Ternyata strategi dan langkah dari Lamido masih kalah bagus dengan Tokopedia dan bukalapak. Pasalnya, Tokopedia telah mendapatkan investasi sebesar 2 triliun rupiah dan bukalapak selalu memperbaiki sisi konsep penjualan.

Lamido sendiri adalah e-commerce dengan sistem C2C atau consumer to consumer sama seperti Tokopedia dan Bukalapak. Bahkan sekarang ada saingan seperti elevenia yang sudah mulai masuk menjaring konsumen di Indonesia.

 

Akan merger dengan Lazada

lazada-indonesia

Setelah ada kabar tersebut, ternyata pihak TechInAsia langsung berusaha menghubungi CEO dari Lazada Group yaitu Maximilian Bittner. Dalam konfirmasinya, Maximilian kemudian menjelaskan bahwa pertumbuhan Lazada ternyata diluar dugaan. Pada saat peluncuran Lamido tahun 2013, sekarang Lazada mengalami peningkatan penjualan sebesar 75%. Setelah itu, Maximilian juga menambahkan karena sama-sama bergerak dibidang e-commerce dengan market sama, maka Lazada dan Lamido akan dimerger dalam waktu dekat.

“The integration will not only accelerate the expansion of our assortment, but also give our buyers and sellers a better experience” terang Maximilian seperti dikutip dari TechInAsia.

Merger akan dilakukan seluruh Lazada dan Lamido di seluruh Asia. Mulai dari karyawan sampai merchant-merchant yang telah bekerja sama dengan Lamido. Tetapi belum ada pemberitahuan secara resmi tentang kapan tanggal tepatnya Lazada dan Lamido akan melakukan merger. Lazada sendiri sekarang adalah pemimpin e-commerce tidak hanya di Indonesia saja tetapi juga di wilayah Asia Tenggara. Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.

 

Rekomendasi Editor Hari Ini:

Belajar Dari Orang Terkaya di Tiongkok Jack Ma

Tips Menjalankan Bisnis Dengan Teman

Wakaliwood: Dari Uganda Ajarkan Kita Untuk Berani Bermimpi

Dior Asning Kosyu

Bercita-cita menjadi pemain basket, kini Dior berubah profesi menjadi jurnalis yang ingin memperbaiki Indonesia melalui tulisannya.

Facebook Twitter Google+