Best People Wanita Sukses
Wanita Cantik Dibalik Penemuan Medis Revousioner
Siapa sangka gadis cantik ini adalah orang dibalik Thenaros, sebuah revolusi dunia medis di Amerika?
Jika Anda sedang terbaring di rumah sakit atau sedang ingin check up, maka hal yang lumrah dilakukan adalah cek darah. Biasanya darah Anda akan diambil dengan cara disuntik, agak sedikit menyakitkan memang. Tetapi jika diambil setiap hari tentu sangat menyakitkan, bahkan kita bisa sampai kekurangan darah. Jika Anda tahu Thenaros, itu adalah alat pengambilan darah baru yang hanya butuh setetes darah Anda yang diambil melalui jari. Dengan satu tetes darah, Thenaros akan dapat melakukan diagnosa mendalam terhadap tubuh Anda. Itulah alat yang diciptakan oleh Elizabeth Holmes yang sekarang sedang ramai dibicarakan publik dunia.
Terinspirasi kakek buyutnya
Siapa sangka Elizabeth Holmes ternyata memiliki keturuan yang sangat kuat dibidang kedokteran. Buyut dari Elizabeth Holmes adalah Christian R Holmes merupakan dokter, penemu dan sangat berjasa sewaktu Perang Dunia I. Buyutnya tinggal dan lahir Denmark, begitu terkenalnya di bidang medis, nama buyutnya dipakai nama sebuah universitas di Denmark. Setelah membaca biografi tentang buyutnya tersebut, Elizabet Holmes sangat terinspirasi dengan kakek buyutnya untuk menjadi ahli medis.
Kehidupan masa kecil Elizabeth sebenarnya cukup enak, dia lahir dikeluarga yang berkecukupan. Ketika ayahnya bekerja di China, Elizabeth sedikit demi sedikit belajar bahasa mandarin dan menghabiskan masa kecilnya disana.
Kuliah di jurusan kimia di Stanford University
Karena tertarik di bidang medis, akhirnya Elizabeth masuk di jurusan kimia di universitas Stanford pada tahun 2002. Bahkan dia mendapatkan beasiswa sebesar 3000 dolar untuk membuat proyek medis. Dia kemudian berkenalan dengan Channing Robertson, sebuah professor kimia yang terkenal di Stanford. Kemudian dia menghabiskan uang projek pengembangannya bersama Robertson.
Pengembangan di sektor medis
Di beberapa kesempatan, Elizabeth menyebut bahwa dia ternyata takut akan jarum, jadi pada intinya dia takut akan jarum suntik apalagi pada saat diambil darah. Pada saat liburan musim panas, dia bersama Robertson pergi ke Singapore untuk melanjutkan penelitiannya. Disana dia mulai mengembangkan Thenaros, sebuah produk untuk mengambil darah yang sangat simple, hanya butuh satu tetes. Ini sangat revolusioner. Tetapi Elizabeth harus berkorban, dia harus memilih antara mengembangkan produknya atau menyelesaikan kuliah.
Memilih drop out
Setelah berkonsultasi dengan keluarga dan merayu professor Channing Robertson untuk membantu mengembangkan Theranos. Elizabeth kemudian drop out universitas Stanford di usia 19. Dan akhirnya dia masuk ke daftar CEO yang tidak lulus kuliah atau drop out. Sekarang, Elizabeth dengan Theranos sudah memiliki 70 juta dolar investasi dari beberapa pihak, termasuk dari Oracle. Elizabeth pun semakin terkenal karena parasnya yang cantik. Terinspirasi oleh artikel ini? Bagikan untuk teman-teman Anda di social media ya! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: TechCrunch]
Rekomendasi Editor Hari Ini:
Tips Membangun Bisnis Keluarga Ala Raja Pizza Kanada
Bermodal 10 Juta Rupiah, Pria Ini Jadi Milliarder di Tiongkok
Cara Membangun Koneksi Untuk Bisnis Anda