Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Best People Studentpreneur Indonesia

Pemuda Salatiga Berhasil Bangun Bisnis Ratusan Juta Rupiah


Pebisnis Game Indonesia ini Menghasilkan Keuntungan Hingga Ratusan Juta Rupiah. Bukan Orang Jakarta, Bandung, Atau Surabaya, Tapi Salatiga!

Dari sebuah project semasa kuliah, Andi Taru akhirnya mampu meningkatkan kualitas game ciptaannya yang berbasis platform Android, iOS dan Windows Phone. Hasilnya tak perlu diragukan lagi, kini dirinya meraup keuntungan hingga ratusan juta rupiah.

 

Jadi, bisa diceritakan, apa saja sih yang dikerjakan di educa studio?

Educa Studio saat ini fokus pada pengembangan aplikasi dan game edukasi berbasis mobile (Android, iOS dan Windows Phone). Target umur yang saat ini kita kerjakan adalah anak umur 2-8 Tahun. Adapun saat ini produk-produk Educa Studio dapat dibagi menjadi 3 serial dan brand. Pertama, MARBEL (Mari Belajar Sambil Bermain) yang berisi tentang materi dan permainan interaktif secara spesifik. Kedua, RIRI (Cerita Anak Interaktif). Ketiga, mengangkat cerita rakyat dan fabel menjadi lebih interaktif KABI (Kisah Teladan Nabi) dimana mengangkat kisah-kisah Nabi dalam Al-Quran. Semua aplikasi yang kita publikasikan, dapat dinikmati dan diundah secara gratis. (100% Free). Tidak perlu koneksi internet, tidak perlu purchase.

photo-andi-taru

Kenapa terpikir oleh mas Andi untuk mengembangkan aplikasi, padahal ada banyak peluang usaha yang lain?

Saat ini teknologi memegang peranan penting. Nah, melalui teknologi saya ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Ternyata ketemulah bikin Aplikasi dan Game Edukasi. Melalui teknologi, jangkauan kita menjadi tidak terbatas dan masih banyak hal lagi yang bakal bisa di explore dan dikembangkan.

 

Darimana awalnya Mas Andi belajar membuat aplikasi atau sebuah game?

Dulu waktu kuliah, mendapatkan tugas membuat game. Nah dari situ belajar otodidak. Akhirnya bisa juga membuat game utuh sewaktu kuliah. Dulu ketika kuliah sudah lahir MARBEL versi Laptop/PC. Setelah mendirikan Educa Studio, barulah MARBEL dikembangkan secara serius dan fokus pada platform mobile.

 

Apa sih tantangannya mengembangkan aplikasi atau software, kan pesaingnya juga tidak sedikit?

Banyak sekali tantangannya dalam mengembangkan aplikasi dan software. Salah satunya adalah terkait kualitas produk. Artinya, pembuat aplikasi harus tetap menjaga kualitasnya agar tetap eksis dan dicintai fans atau user. Selain itu, produk yang dikeluarkan pun juga harus memiliki diferensiasi (pembeda). Karena sekarang banyak juga perusahaan luar negeri yang masuk ke ranah pengembangan aplikasi edukasi. Akhirnya, mau tidak mau harus mencari pembeda yang benar-benar hanya dimiliki oleh Educa Studio.

 

Sudah berapa aplikasi atau game yang diciptakan oleh educa studio dan berapa penghasilan yang didapat?

Saat ini total kami sudah memiliki 165 aplikasi, tetapi yang kami rilis ke publik baru 135. Target kami dalam setahun bisa mencapai 100 aplikasi tanpa mengorbankan kualitas dari produk itu sendiri. Jadi produktivitas dan kualitas tetap menjadi tujuan yang utama.

Mengenai penghasilan, mungkin tidak spesifik berapa ya. Tetapi bisa antara puluhan sampai ratusan juta per bulan. Namun itu tergantung bagaimana kita melihatnya. Suatu bisnis wajar pasang surut, ketika pasang ditabung dan dipakai ketika surut. Intinya, saat ini sudah cukup dana yang kami terima untuk mengembangkan perusahaan ke tingkat yang lebih lanjut. Dan tentu peningkatan income akan terus kami kejar.

 

Apa yang biasanya menjadi inspirasi Mas Andi dalam menciptakan sebuah aplikasi atau game?

Untuk inspirasi produk, kebetulan bukan saya yang membuat. Ada tugasnya sendiri bagian dari tim. Namanya Game Designer, sebenarnya game designer di Educa Studio adalah istri saya sendiri. Tugasnya adalah riset, untuk kemudian membuat desain aplikasi/game yang lebih detail untuk proses berikutnya yaitu proses development.

 

Menurut Mas Andi, bagaimana perkembangan dunia game atau aplikasi di Indonesia sendiri?

Dua tahun terakhir perkembangannya luar biasa hebat. Banyak sekali startup yang muncul dan memproduksi aplikasi-aplikasi dengan kualitas yang bagus. Untuk ke depannya saya rasa perbedaannya semakin tipis antara pengembang aplikasi lokal dengan internasional. Tinggal bagaimana pemerintah mengontrol dan memacu potensi ini agar terus pada kondisi positif.

 

Anda dikenal sebagai kreator game van salatiga, bagaimana rasanya mendapat julukan tersebut?

Saya sangat mengapresiasi julukan tersebut. Apapun itu, sebenarnya pesan yang ingin lebih ingin saya sampaikan adalah supaya anak-anak muda di salatiga dan sekitarnya menjadi lebih termotivasi. Semoga mereka menjadi terinspirasi dan bakal muncul Andi Taru – Andi Taru muda lainnya. Sehingga potensi daerah ini bisa dimaksimalkan. Pemerintah salatiga juga semoga mendengar ini, he…he…he… karena saat ini pemerintah Salatiga malah belum tahu keberadaan kami lho. He…he…he… mungkin karena sibuk.

 

Pernah merasa frustasi karena gagal membuat sebuah aplikasi atau game, dan bagaimana Mas Andi mengatasinya?

Pasti. Dulu awal-awal membuat game, banyak sekali ide yang tidak selesai. Rasanya mau melanjutkan malas, tetapi uang dan tenaga sudah terbuang. Akhirnya, caranya adalah dengan belajar dari kesalahan. Mulai membuat sesuai dengan kemampuan. Dan barulah diperbaiki pada proses berikutnya.

 

Terakhir, saran dari Mas Andi agar mereka yang memulai bisnis seperti Mas Andi tetap bersemangat?

Bisnis di IT khususnya aplikasi saat ini sedang bagus-bagusnya. Jadi, jika ada ide yang bagus, segeralah direalisasikan. Jangan takut gagal karena semua membutuhkan proses. Lalu, apabila sudah sukses, tetap rendah hati dan jangan lupa tetap hargai tim dimana kita tidak bisa bekerja sendirian. Ada tim yang hebat di balik perusahaan yang hebat.
Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

11 Bisnis Rumahan Inspiratif

Anak SMA Ini Raup Puluhan Juta Rupiah Per Bulan Dari Bisnis Sepatu

Yuk Belajar Saham!

Agus Fariansyah

Agus Fariansyah adalah reporter Studentpreneur yang bercita-cita naik haji bersama keluarganya.

Facebook Google+