Best People Tips
Dari Tel Aviv ke Berlin: Inilah Resep Kesuksesan Sebuah Bisnis
Kualitas apa yang sebenarnya menentukan kesempurnaan sebuah bisnis startup? Microsoft Venture Accelerators mungkin punya jawabannya. Mereka mengumpulkan setiap umpan balik dari cabang-cabang mereka yang tersebar di seluruh dunia, dari Tel Aviv hingga Berlin, untuk mencari tahu apa kualitas yang membuat sebuah startup global itu sempurna. Inilah yang mereka katakan:
Tel Aviv: Never say never.
Keberhasilan startup-startup di Israel sama banyaknya dengan kegagalan startup di sana. Sebab, di dunia bisnis Startup Israel, attitude untuk tidak pernah berkata tidak adalah sebuah kualitas yang paling membedakan antara startup yang berani mengambil resiko dan menang besar, dengan startup yang cari aman dan berkembang pelan. Kesediaan untuk gagal seringkali akan berujung pada kesuksesan daripada tidak mencoba sama sekali. Karena, ketika seorang entrepreneur gagal, mereka akan menganalisa kegagalan mereka agar tidak mengulanginya di kemudian hari. Percaya atau tidak, kualitas inilah yang membuat banyak venture capital lebih memilih untuk berinvestasi di pengusaha berpengalaman daripada yang masih hijau.
London: Pemahaman market.
London adalah salah satu kota yang budayanya paling beragam di dunia. Entrepreneur di sana memahami pentingnya untuk mempelajari norma, adat istiadat, dan sensitivitas dari pasar yang berbeda. Sehingga mereka sangat memperhatikan tata krama dalam antarmuka pengguna, layanan pelanggan, hingga ketika berhubungan investor.
Bangalore: Konsistensi.
Mengutip ungkapan dari seorang figur ternama di Silicon Plateau, “Disiplin akan mengalahkan kecerdasan”, startup yang berpotensi besar adalah mereka yang mampu mengimbangi tingkat intensitas dan produktivitas, bukan hanya dalam hitungan jam, minggu, atau bahkan berbulan-bulan, akan tetapi juga bertahun-tahun. Mereka muncul hari demi hari, minggu demi minggu, dengan ketelitian, kegigihan, dan tingkat kreativitas yang senantiasa tinggi.
Beijing: Inovasi, inovasi, inovasi.
Karena pasar domestik mereka yang sudah sangat besar, pengusaha startup di Tiongkok seringkali menghabiskan waktu mereka untuk melayani setiap kebutuhan pelanggan. Maka, pengusaha Tiongkok membutuhkan model bisnis yang dinamis. Ini karena mereka beroperasi di lingkungan bisnis yang unik. Konsumen Tiongkok memiliki perilaku membeli yang khas, yakni mudah sekali jenuh. Mereka membutuhkan inovasi terus-menerus dari sebuah bisnis. Sehingga, tidak heran kalau semua startup di Tiongkok yang baru-baru ini go public di Nasdaq memiliki satu kesamaan, yakni sebuah model bisnis yang dinamis dan inovatif (siap untuk pivot kapan saja).
Moskow: Mental baja.
Semua startup perlu menguasai setiap tantangan yang berbeda pada berbagai tahap perjalanan mereka: jam kerja yang panjang, pekerjaan yang memeras otak dengan sedikit atau tanpa kompensasi, pasar yang cepat berubah, investor yang pelit, hingga pesaing yang tak kunjung habis. Anda perlu kulit yang tebal untuk bertahan dalam bisnis ini dan saraf baja untuk berhasil.
Paris: Estetika.
Akselerator Microsoft Venture cabang Perancis menempatkan desain produk startup sebagai prioritas utama, kenapa? Rupanya, bukan karena Perancis sebagai pusat mode dunia, akan tetapi mereka menganggap bahwa estetika adalah faktor yang membuat startup kecil bernama Apple mampu terdiferensiasi dari kompetitornya dan tumbuh menjadi raksasa global.
Berlin: Love is all you need.
Industri startup di Berlin terkenal sebagai jujukan bakat-bakat pintar dari seluruh dunia. Alasannya adalah lingkungan yang mendukung. Startup di sana memiliki kesamaan, yakni tidak memulai bisnis karena uang. Memang, ketika memulai bisnis, ada baiknya anda tidak semata-mata termotivasi karena uang, melainkan karena kecintaan terhadap apa yang Anda lakukan dan kebebasan untuk mencari nafkah dari aktivitas yang Anda cintai. Uang akan menyusul.
Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. Merasa artikel ini berguna? Bagikan untuk teman-teman Anda melalui tombol share di bawah ya. Karma counts! [Photo Credit: Jim]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Bisnis Milliaran yang Dibangun Dari Modal Kecil
6 Orang Ini Menjadi Milyuner Berkat Internet
Mari Belajar Dari Kegagalan Bisnis 5 Artis Hollywood Ini