Berita Bisnis
Google Menyiapkan ‘Google Fit’ untuk Memperebutkan Data Kesehatan Anda
Kesehatan tampaknya merupakan strategi baru bagi sejumlah pioneer teknologi untuk mengambil hati Anda. Baru-baru ini, Forbes melaporkan bahwa Google berencana untuk meluncurkan layanan baru yang disebut Google Fit. Layanan ini berfungsi untuk menghimpun data yang berhubungan dengan detak jantung, langkah kaki, dan statistik lain mengenai kesehatan penggunanya.
Rencananya, layanan ini akan diluncurkan pada konferensi Google I/O, yang diselenggarakan pada tanggal 25 dan 26 besok.
Google Fit bisa dibilang sebagai tantangan terbuka terhadap HealthKit yang oleh Apple baru saja diluncurkan sekitar minggu lalu, dan akan mulai dipaketkan bersamaan dengan platform iOS 8 yang kabarnya akan meluncur musim gugur ini. Bukan itu saja, bulan lalu, Samsung juga meluncurkan Sami, platform data biometrik yang juga mengumpulkan informasi kesehatan penggunanya. Microsoft juga ikut dalam permainan ini dengan meluncurkan smart watch mereka yang dapat mengukur denyut jantung secara terus menerus. Akan tetapi masih belum jelas apakah Microsoft juga akan meluncurkan platform serupa, meskipun sejak 2010 pada dasarnya mereka sudah memiliki HealthVault, sebuah platform berbasis web untuk menyimpan informasi kesehatan dan kebugaran.
Nyatanya, menciptakan sebuah platform kesehatan bukanlah hal yang mudah. Ada banyak variabel di dalamnya. Termasuk di dalamnya adalah kecemasan user terhadap privasi dan informasi sensitif mereka, serta bagaimana memberikan umpan balik yang berharga pada user tanpa membelok dari ruang diagnosis yang telah diatur oleh FDA.
Google pun sebelumnya pun pernah masuk di bidang ini dengan Google Health, yang juga bertindak sebagai portal kesehatan. Akan tetapi proyek ini dianggap gagal dan Google Health ditutup pada tahun 2012.
Untuk apa?
Raksasa teknologi seperti Apple, Samsung dan Google menggantungkan pengumpulan data sebagai upaya mereka untuk memperluas ekosistem mereka. Bahkan mungkin bertahan hidup. Tampaknya, sekarang mereka melihat bahwa kesehatan adalah salah satu tambang emas yang layak untuk diperebutkan. Dan Anda pasti tahu bahwa perusahaan teknologi bertahan hidup dari ketergantungan user terhadap teknologi mereka. Semakin banyak teknologi mereka dipakai, maka semakin mudah mereka merebut hati user. Monetisasi datang belakangan.
Dan mungkin hal ini ada benarnya. Seiring dengan peningkatan dalam tren teknologi wearable, maka sensor-sensor yang berguna bagi user seperti ini bisa dibilang sebagai cara yang brilian untuk menunggangi kesuksesan perangkat wearable.
Minggu lalu, Apple menjelaskan bahwa HealthKit akan menjadi framework yang dapat digunakan oleh aplikasi kesehatan dan perangkat wearable untuk mengirim data ke aplikasi terpisah yang disebut Health (bersisian dengan Contact dan Photos). Pengguna bisa menyimpan data kesehatan mereka termasuk langkah-langkah, suhu tubuh dan denyut jantung, bersamaan dengan riwayat kesehatan mereka.
Google mungkin juga akan membuat platform kesehatan mereka built-in dengan Android Wear, versi dari sistem operasi mobile Google Android yang dibangun untuk smart watch dan perangkat wearable lainnya.
Mungkin, menandai perang yang lebih besar.
Google Android telah mendominasi pasar smartphone sampai sekarang dan diprediksi akan meraih 80% pasar smartphone global pada akhir tahun ini. Sementara Apple akan mempertahankan angka 14,8%.
Dan di sinilah tantangannya. Jika Google Android berikutnya keluar dengan Google Fit, maka Samsung sebagai vendor mereka yang paling sukses bisa saja menkustomisasi ulang platform open-source mereka dan mengganti Google Fit dengan platform kesehatan mereka sendiri, Sami.
Samsung pun sebagaimana kita ketahui telah lama mencari cara untuk mengurangi ketergantungan mereka pada perangkat lunak Google, misalnya dengan menyesuaikan Android untuk rentang Galaxy smartphone mereka. Baru-baru ini, Samsung bahkan menghapus Android dari perangkat smart watch mereka, Gear, yang berjalan pada Tizen dan Gear Fit, sistem operasi berdaya rendah milik Samsung sendiri.
Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Steve]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Anak Muda Dibalik Kesuksesan Facebook dan Barrack Obama
Mereka Tidak Beruntung, Namun Lebih Sukses Dari Anda
6 Anak Muda Ajaib di Dunia Bisnis