Tips
Halo Pecinta Bunga: Ini Dia Tips Berbisnis Bunga
Seringkali kita mendengar bahwa bisnis harus dimulai dengan sesuatu yang kita cintai. Memang benar. Tanpa passion, bisnis akan terasa hambar. Lalu, bagaimana jika Anda mencintai bunga, hingga katakanlah, Anda terobsesi dengannya. Anda tahu kalau bunga Azalea akan mekar di bulan Juni. Jadi, kenapa tidak membuka jasa florist saja? Beberapa aturan untuk memulainya hampir sama seperti memulai bisnis pada umumnya. Berikut di antaranya:
Tentukan apa jenis bisnis yang akan Anda mulai. Sebagian besar toko-toko bunga yang Anda jumpai di tepi jalan biasanya berbentuk ritel. Tetapi di luar itu ada bentuk lain yang bisa Anda adaptasi, misalnya grosir, atau menjual khusus untuk dekorasi pernikahan, cari tahu dulu pilihan apa saja yang tersedia, dan mana yang paling nyaman bagi Anda.
Tulis business plan yang benar. Apa yang membedakan bisnis Anda dengan jualan bunga tradisional adalah adanya business plan. Yaitu segala perencanaan menyangkut modal hingga proyeksi keuntungan dalam 5 tahun. Business plan akan sangat membantu anda ketika mengajukan pinjaman modal ke bank-bank di Indonesia.
Izin usaha. Hubungi kantor pemerintah di kota Anda untuk mencari tahu apa saja lisensi yang Anda butuhkan.
Pilih lokasi yang strategis. Tentukan apakah nanti bisnis Anda akan dimulai dengan sebuah sebuah toko permanen, atau lewat website. Lokasi memang penting dalam keberhasilan sebuah bisnis. Akan tetapi budget tidak kalah penting. Sebab, di luar lokasi, Anda membutuhkan modal Anda untuk stok, infrastruktur storage, dan lain sebagainya.
Mengatur toko Anda. Berikan tampilan yang bersih dan secara visual baik pada toko maupun website Anda. Law of attraction. Semakin menarik kemasan Anda maka semakin mudah untuk menarik pembeli.
Melatih skill Anda. Merangkai bunga membutuhkan mata yang jeli untuk memilih warna, mengatur proposisi, serta pengetahuan tentang berbagai macam jenis bunga, cara membuat karangan bunga, korsase, dan item lainnya. Anda bisa mengambil kursus atau berlatih secara otodidak melalui buku, atau video Youtube. Atau Anda juga boleh mempekerjakan seorang karyawan berpengalaman, Anda bisa mengamati caranya langsung dari sang ahli.
Memperdalam pengetahuan Anda. Bunga adalah benda yang rapuh. Anda perlu tahu bagaimana merawatnya, berapa lama ia akan bertahan dan berapa budget yang harus Anda keluarkan untuk menjaga masa hidupnya tetap lama. Sehingga Anda bisa memperhitungkan kapan bunga yang Anda jual harus segera dihabiskan dari gudang.
Buat strategi marketing yang komprehensif. Setelah Anda memiliki pembiayaan dan stan Anda sudah berdiri, maka waktunya untuk memikirkan tentang strategi marketing yang efektif, apakah itu beriklan di brosur, Yellow Pages, hingga meluangkan waktu anda untuk mempelajari marketing online dengan blog, Instagram, Facebook, Twitter, Google+ Places, dan lain sebagainya.
Studi kompetitor. Cari tahu berapa banyak kompetitor di daerah Anda. Hal ini akan memberikan Anda gambaran tentang kekuatan dan kelemahan kompetitor Anda.
Membangun partnership. Kaitannya dengan florist, maka banyak sekali partner yang bisa Anda gandeng. Misalnya event organizer, wedding organizer, fotografer, hotel dan country club, cake dekorator, hingga musisi.
Mencari mentor. Jalin koneksi dengan orang yang sudah mapan dalam dunia florist. Mereka akan memberikan wawasan dan informasi berharga.
Mulai dengan sebuah brand. Ketika Anda memulai bisnis ini dengan sebuah brand, maka Anda dapat mempertimbangkan opsi waralaba di masa depan.
Selain florist, checklist di atas mungkin bisa Anda adaptasi pula pada model bisnis yang lain karena sifatnya yang cenderung umum. Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Heather]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Ibu Muda Ini Hasilkan Puluhan Juta Rupiah per Bulan Dari Bisnis Online
Perjuangan Gadis Cantik Merintis Bisnisnya
Mari Belajar Dari Kegagalan 11 Bisnis Ini