Best People Tips
Ini Cara Bos Perusahaan Network Terbesar Dunia Memimpin
Pertumbuhan internet meledak selama tahun 1998 dan perusahaan yang paling diuntungkan berkatnya adalah Cisco Systems sebagai penyedia perangkat jaringan Internet. Di hari-hari tersebut, Cisco adalah kebanggaan Wall Street dengan nilai saham melonjak berkali-kali lipat per tahun, dan John Chamber, CEO Cisco Systems adalah satu bintang yang paling bersinar di industri ini. Hari-hari kepemimpinan John Chambers meninggalkan banyak sekali pelajaran yang bisa Anda petik. Terutama mengenai bagaimana memimpin sebuah bisnis dengan baik. Berikut adalah pelajaran yang dapat dipetik dari seorang John Chambers, CEO Cisco Systems.
1. Katakan “tidak” dengan cara yang elegan tanpa melukai orang lain.
John memiliki jadwal yang sangat sibuk sebagai CEO, termasuk di dalamnya adalah kesempatan untuk public speaking. Setiap bulan, John mampu memberikan 20-25 presentasi secara internal maupun eksternal. Di luar itu, banyak permintaan yang datang. Mereka harus menolak 99 di antara 100 permintaan karena jadwal John yang sangat padat. Dari sinilah, Cisco belajar untuk menolak tanpa menimbulkan sakit hati.
2. Luangkan waktu untuk merespon siapapun tanpa pilih kasih.
John adalah figur yang terkenal sangat rendah hati dan profesional, dan dia selalu memastikan bahwa perilaku staf Cisco mencerminkan pendekatan ini. Maka, setiap balasan email harus disertai dengan sebaris kalimat “thank you for the invitation” dan alasan kenapa mereka harus menolaknya. Hasilnya, seringkali Cisco mendapat balasan berupa email terima kasih, sekedar karena mereka mau untuk membalas. Banyak di antara email tersebut yang menyebutkan bahwa seringkali permintaan mereka pada perusahaan / CEO lain hanya diabaikan.
3. Perlakukan setiap orang dengan rasa hormat.
John memiliki jadwal yang sibuk dan padat. Mereka sering berlari dari satu konferensi ke bandara untuk mengejar penerbangan lain yang penting. Tetapi tidak peduli seberapa telat mereka berlari, John selalu meluangkan waktu untuk berhenti ke belakang panggung dan berterimakasih pada kru produksi atas bantuan mereka. Dia memastikan bahwa setiap orang yang pernah bekerjasama dengannya mengetahui bahwa dia menghargai kerja keras mereka. Tidak banyak 500 CEO pilihan Fortune yang melakukan hal ini.
4. Jangan takut untuk tertawa, bahkan kepada diri sendiri.
Salah satu kualitas terbaik John adalah kemampuannya untuk terhubung dengan siapapun, dari tim kecil sampai audiens luas. Kepribadian ramahnya bukan sekedar peran. John bahkan bersedia untuk menggunakan humor di kala orang lain merasa panik. Misalnya pada suatu hari dimana John sedang taping sebuah episode “20/20” yang berisi kehidupan sehari-hari seorang CEO bersama kru ABC. Selama taping, John menderita laryngitis akibat terlalu banyak agenda public speaking yang melelahkan. Suaranya menjadi parau. Untuk mencairkan suasana, John bercanda bahwa dia sedang mengalami pubertas sekali lagi.
5. Berhati-hati pada apa yang Anda janjikan.
Cisco Systems mengalami ledakan pertumbuhan jumlah karyawan yang diluar kendali. Pada tahun 2001, jumlah karyawan mereka hampir mencapai 40,000 orang. Salah satu pertanyaan yang seringkali disampaikan pada John adalah mampukah Cisco menanggung pertumbuhan yang terlalu besar ini? John selalu menjawab bahwa dia akan melakukan apapun yang dia bisa agar tidak ada PHK massal selama masa jabatannya. Menurutnya, PHK massal adalah pengalaman paling pahit sepanjang karirnya menjabat di IBM (sebelum Cisco, John bekerja di IBM). Tetapi sayangnya pada bulan April 2001, fenomena Internet Bubble surut, dan Cisco terkena imbas paling besar. Cisco harus memecat 18% karyawan mereka. Banyak yang merasa terkhianati karena hal ini terjadi ketika masa jabatannya. Janjikan apa yang dapat Anda penuhi.
Nah Sobat Studentpreneur, bagaimana menurut Anda? Ikuti juga facebook dan Twitter kami untuk mendapatkan berita-berita Studentpreneur hangout. [Photo Credit: Joi]
Baca Juga:
Anak Muda Terkaya di Amerika Hidup Sederhana
Pemuda Ini Dapatkan Milliaran Rupiah Dari Membuat Orang Tertawa
Dari Hobi Jadi Bisnis Beromzet Besar