Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Inilah 5 Langkah yang Benar dalam Cara Menanam Cabe


Bagi yang tidak bisa hidup tanpa cabe, segeralah menanam cabe di pekarangan rumah kamu. Mudah kok!

Bagi orang Indonesia, cabe adalah salah satu bahan terpenting dalam sebuah hidangan. Tidak hanya pada makanan Indonesia, cabe juga tetap setia menemani hidangan luar negeri seperti pizza, pasta, atau steak yang notabene nya adalah makanan tanpa sambal (cabe). Berdasar kebiasaan ini, yuk coba untuk menanam cabe sendiri dibanding harus terus-menerus membelinya dari luar!

Termasuk dalam genus Capsicum, cabe terdiri dari beranekaragam varietas. Namun, jenis varietas yang paling sering dibudidayakan adalah cabe besar (cabe merah, cabe keriting, atau cabe hijau), cabe rawit, dan cabe hibrida (mirip dengan cabe besar, hanya saja sudah mengalami persilangan dan seleksi). Cabe besar termasuk golongan yang cukup sensitif terhadap cuaca, hama, dan penyakit. Untuk itu, menanam atau membudidayakan cabe ini memerlukan keterampilan dan didampingi yang sudah berpengalaman untuk menghidari kerugian. Sementara cabe rawit dan cabe hibrida tidak mengenal musim dan lebih tahan terhadap penyakit tertentu.

Walaupun demikian, cara menanam dan merawat semua jenis cabe sebenarnya hampir sama. Pertama-tama, kamu perlu membuat atau membeli benih cabe. Setelah benih cabe siap, kamu harus menyemainya terlebih dahulu sebelum akhirnya cabe tersebut ditanam. Setelah menunggu beberapa minggu, cabe baru siap untuk dipanen. Teknik merawatnya pun sesederhana proses menanam cabe. Kamu hanya perlu menjaga kelembaban tanaman cabe sampai cabe tersebut siap dipanen. Untuk lebih jelasnya, berikut langkah-langkah yang harus kamu lakukan dalam menanam cabe Sobat Studentpreneur.

 

Membuat benih cabe

Kamu sebenarnya bisa membeli benih cabe dari toko pertanian terdekat tanpa harus repot-repot membuatnya. Namun dengan membuat benih sendiri, kamu bisa menghemat uang dan mengalihkannya untuk keperluan lain yang lebih penting.

Untuk membuat benih cabe, potong cabe menjadi tiga bagian dan ambil bagian buahnya (buah cabe terletak di tengah). Setelah itu, pisahkan biji dari kulit atau daging cabe. Rendam biji-biji cabe tersebut pada larutan air bersih dan satu siung bawang merah yang sudah dihaluskan selama satu malam. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui biji mana yang berkualitas baik dan biji mana yang tidak. Biji yang mengapung di air menunjukkan kualitasnya kurang baik, maka buang biji-biji tersebut dan pindahkan biji yang mengendap ke bawah dalam sebuah wadah. Jemur selama tiga hari di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung sampai benar-benar kering.

Saat membuat benih cabe, usahakan untuk tidak menggunakan cabe yang berasal dari sisa gorengan yang dijual oleh pedagang kaki lima. Cabe tersebut biasanya belum mengalami proses kematangan yang sempurna. Gunakanlah cabe yang dijual di pasar atau tukang sayur keliling. Atau, jika sebelumnya kamu sudah mempunyai pohon cabe, buatlah benih dari cabe yang berasal dari pohon yang terlihat sehat.

 

Menyemai benih cabe

Penyemaian benih cabe harus dilakukan guna menyeleksi bibit cabe mana yang bagus dan yang cacat atau terkena penyakit. Tahap ini juga untuk memastikan bahwa benih cabe sudah cukup kuat untuk dipindah ke media tanam yang lebih besar.

Untuk menyemai benih cabe, kamu harus menyiapkan tempat persemaian. Boleh berupa polybag berukuran kecil (8×9 cm), daun pisang, baki (tray) persemaian, atau petakan tanah. Setelah itu, isi wadah semai dengan campuran tanah yang terdiri dari tanah, arang sekam, dan pupuk kompos (perbandingan 1:1:1). Usahakan untuk memilih tanah semai yang gembur dan halus supaya memudahkan perakaran benih. Ambil benih cabe yang tadi sudah dikeringkan, lalu tanam di wadah semai dengan kedalaman 0.5 cm dan jarak masing-masing 7.5 cm. Siram dengan air kemudian tutupi dengan karung goni basar selama 3-4 hari (pastikan selama itu karung goni juga tetap basah).

Setelah bibit cabe mulai terlihat tumbuh, kamu bisa mengambil karung goni tersebut dan menggantinya dengan plastik transparan yang akan melindunginya dari sinar matahari langsung dan tetesan air hujan yang berlebihan.

 

Menanam bibit cabe

Jika bibit cabe telah mempunyai 4-6 helai daun (biasanya setelah 3-4 minggu), maka sudah saatnya bibit cabe ditanam di media tanam yang lebih luas. Siapkan menyiapkan media tanam seperti polybag yang lebih besar (berukuran di atas 30 cm), pot berbahan plastik, semen, tanah, atau keramik, juga wadah-wadah bekas lainnya yang sudah tidak dipakai (jangan lupa bagian bawah dilubangi untuk drainase).

Setelah itu, siapkan tanah yang gembur dan memiliki tingkat asam yang pas. Jika tanah terlalu asam (pH urang dari 5), maka kamu bisa memberikan kapur dolomite dan diamkan selama ±1 minggu untuk membuat tanah menjadi lebih netral. Jika kondisi tanah sudah pas, isi wadah yang tadi disiapkan dengan campuran tanah gembur, pupuk kompos, dan pupuk kandang (perbandingan 2:1). Kemudian, lepaskan polybag (jika kamu menggunakan polybag saat penyemaian) bibit cabe secara perlahan supaya tidak merusak perakaran.

Setelah itu, masukan bibi cabe ke dalam media tanam yang sudah disiapkan tadi, tutup dengan tanah sampai batas ujung pangkal bibit cabe tersebut. Untuk hasil terbaik, lakukan penanaman bibit cabe pada waktu pagi atau sore hari agar benih tidak cepat layu.

Karena cabe besar lebih sensitif terhadap hama dan penyakit, maka sebaiknya kamu tidak membudidayakan cabe merah dan cabe rawit secara bersamaan untuk menghindari kesempatan hama dan penyakit tersebut menyerang cabe rawit.

 

Merawat tanaman cabe

Perawatan tanaman cabe tidak sesulit merawat tubuh manusia. Kamu hanya perlu menyiram tanaman setiap hari hingga mencapai 70% kelembaban dari keseluruhan. Setelah usia cabe sudah memasuki 1 bulan, kamu bisa memberinya pupuk tambahan untuk menjaga kesuburan tanaman. Pupuk yang digunakan biasanya adalah pupuk kompos atau cair. Berikan 100 ml pupuk cair per tanaman atau 500-700 gram pupuk kompos per tanaman. Kamu juga bisa menggunakan pupuk NPK dan urea.

Temperatur yang tepat untuk membuat cabe tumbuh sehat adalah 24°C-27°C dan berada pada ketinggian antara 300-2000 m diatas permukaan lain. Selain itu, tanaman cabe membutuhkan sinar matahari terus menerus sepanjang hari, jadi usahakan untuk mencari lokasi yang tidak tertutup oleh pohon tinggi.

 

Masa panen

Yap! Iniliah yang ditunggu-tunggu. Setelah menanti 60-80 hari, tanaman cabe biasanya sudah siap panen. Pergilah memetik cabe pada pagi hari dengan menggunakan gunting panen. Setelah itu, jemur cabe di tempat sejuk dan tidak lembab untuk menghindari jamur.

Photo credit: pxhere.com

 

Serba-serbi Cabe

Cabe adalah tanaman yang berasal dari Amerika yang telah menjadi bagian dari makanan manusia sejak setidaknya 7.500 SM. Christopher Columbus memperkenalkannya ke Spanyol pada abad ke-15. Setelah itu, budidaya cabe menyebar dengan cepat melalui Eropa, Asia, India, dan Afrika. Sampai hari ini, cabai telah menjadi bagian dari makanan manusia sejak setidaknya 7.500 SM.

Di tahun 2013, Guinness World Records mencatat bahwa cabe terpedas di dunia adalah Carolina Reaper. Cabe tersebut berbentuk unyil dengan ekor meruncing di salah satu ujungnya. Skala rata-rata SHU (Scoville Heat Unit, ukuran pedas internasional) Carolina Reaper adalah 1,5 juta, bahkan sempat ada yang pernah berada di angka 2,2 juta. Yang lebih mencengangkan, level kepedasan Caroline Reaper ternyata sudah ada yang menyaingi!

Seorang petani buah asal Wales, Mike Smith, secara tidak sengaja menemukan pohon cabe setinggi ±1 m yang menghasilkan cabai terpedas yang pernah diketahui oleh dunia. Lelaki berusia 53 tahun ini memang tidak pernah berminat membudidayakan tanaman cabe, apalagi Ia bukanlah penikmat makanan pedas. Dikutip dari Telegraph, Smith mengaku bahwa dirinya tidak menyangka bahwa cabe Dragon Breath temuannya berpotensi mengalahkan Caroline Reaper dengan margin yang berbeda jauh. Jika level kepedasan maksimal Caroline Reaper bisa mencapai 2,2 juta SHU, Dragon Breath diprediksi mencapai angka kepedasan maksimal sebesar 2,48 juta! Para ahli berpendapat bahwa siapapun yang mencoba menelan cabai terpedas ini akan beresiko meninggal karena syok anafilaksis.

Selain menghasilkan rasa pedas yang disebabkan oleh capsaicin, cabe juga termasuk sumber vitamin A, B6, C, dan mineral seperti molibdenum, mangan, folat, potassium, thiamin, dan tembaga. Bahkan, vitamin C pada cabe jauh lebih banyak lho daripada jeruk. Vitamin C dan A mengandung beta-karotenoid yang bekerja sebagai antioksidan. Antioksidan inilah yang membantu menghancurkan radikal bebas dalam tubuh. Biasanya, radikal bebas ini akan berjalan-jalan di dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan sel dalam jumlah besar, pembuluh darah, dan syaraf. Radikal bebas juga akan meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh sehingga menyebabkan tubuh kita rentan terkena penyakit jantung.

Sedangkan vitamin B berguna untuk mengurangi tingkat homosistein tinggi yang bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan dikaitkan dengan peningkatan risiko serangan jantung dan stroke. Vitamin B juga mengubah homosistein menjadi molekul lain yang bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol.

Beberapa fungsi cabe lainnya adalah:

  • Detoksifikasi

Cabe melakukan detoksifikasi untuk mengeluarkan limbah-limbah tak terpakai dari tubuh dan meningkatkan pasokan nutrisi ke jaringan. Detoksifikasi tersebut juga berfungsi sebagai detoksifikasi gastrointestinal yang membantu dalam proses pencernaan makanan.

  • Meredakan rasa sakit

Cabe merangsang pelepasan endorfin yang merupakan penghilang rasa sakit alami. Cabe bisa digunakan untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan karena herpes zoster (Herpes Zoster), bursitis, diabetic neuropath, dan kejang otot di bahu. Endorfin pada cabe juga membantu meringankan nyeri rematik di daerah tulang ekstreminitas (tulang gerak yang terdiri dari lengan dan kaki).

  • Antibiotik

Cabe berperan dalam membawa darah segar yang mengandung sel darah putih ke tempat yang sedang terkena infeksi untuk melawan bakteri dan virus.

  • Rasa senang

Endorfin pada otak yang dirangsang oleh capsaicin ternyata tidak hanya berguna untuk meredakan rasa sakit, namun juga memberi rasa senang saat menelannya. Inilah mengapa akhirnya banyak orang yang “kecanduan” terhadap cabe.

 

Jadi, sudah siap nih untuk jadi petani cabe Sobat Studentpreneur?

 

Yuk follow facebook Studentpreneur dan ikutan kelas online-nya buat belajar bisnis lebih lanjut.

 

Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:

Indonesian Independence in a Digital Economy

Dunia Investasi Startup di Tahun 2017

Kematian Desain Grafis

 

Yovita Omega

Pernah berkarya di Pikiran Rakyat, kini Yovita aktif di digital agency di Jakarta.

Facebook