Tips
Menentukan Prioritas Keluarga dan Pekerjaan
Jangan Korbankan Keluarga Demi Pekerjaan, Namun Tetap Harus Professional. Ini Cara Untuk Mengaturnya!
Memilih prioritas antara pekerjaan dan keluarga memang bukanlah hal yang mudah. Terlebih disaat mendapat banyak pekerjaan, sementara itu disisi lain tidak ada rekan kerja yang dapat didelegasikan. Oleh karena itu, Anda harus dapat mengatur strategi agar kedua hal tersebut tidak menjadi korban.
Anda memiliki rekan kerja, namun Anda hampir tak dapat meminta pertolongan darinya karena ia sendiri kewalahan dengan tugas-tugasnya. Anda merasa pekerjaan Anda terbengkalai, dan perusahaan terus-menerus memberikan pekerjaan baru, menyusun program baru, menyiapkan bahan presentasi untuk meeting, dan lain sebagainya.
Dengan kondisi tersebut diatas maka Anda terkadang tidak tahu mana yang harus didahulukan. Sementara itu, semua orang menganggap pekerjaan mereka juga tak kalah penting dan harus diprioritaskan. Bahkan, keluarga Anda juga meminta kehadiran Anda dalam suatu acara tertentu. Dalam kondisi tersebut maka sebaiknya Anda dapat menentukan strategi yang tepat agar pekerjaan dan keluarga pun dapat berjalan selaras tanpa harus ada yang merasa dikorbankan.
Tetap Professional Tanpa Mengorbankan Keluarga
Menjalani begitu banyak tugas yang harus dilakukan memang membuat kita kewalahan dan kesulitan dalam menentukan prioritas. Oleh karena itu, jangan melihat semua pekerjaan tersebut sebagai satu kumpulan tugas yang harus diselesaikan dalam satu waktu, karena hal itu sama sekali tidak mungkin. Bila Anda sedang mengerjakan sebuah project, buat kompartemen, dan bagilah project tersebut menjadi kelompok-kelompok kecil. Selesaikan apa yang sudah menjadi kewajiban Anda barulah kemudian berpikir untuk hal yang lain seperti keluarga.
Profesionalisme dalam bekerja dan hubungan intim dalam satu keluarga adalah dua hal yang berbeda. Jika sudah memutuskan untuk bekerja maka resiko yang Anda terima adalah dengan menempatkan pekerjaan sebagai hal yang utama. Namun, jika Anda mampu mengatur waktu dan pekerjaan dengan baik maka keluarga pun juga akan mendapatkan prioritas yang sama nantinya. Pastikan bahwa keluarga Anda juga dapat memahami pekerjaan yang Anda lakukan.
Tidak benar jika keluarga menjadi nomor yang kesekian dengan memprioritaskan pekerjaan. Bagaimanapun juga Anda akan membutuhkan keluarga dalam menjalani kehidupan. Sebaiknya Anda mulai mengerjakan yang lebih penting dahulu. Selain itu, Anda juga harus menetukan jadwal bekerja dan waktu selesai, dan tetap disiplin pada jadwal yang telah anda buat sendiri. Jika semua dapat dimanage dengan baik maka keluarga pun tidak harus dikorbankan.
Daftar Prioritas
Jika Anda mendapatkan pekerjaan yang bertubi-tubi maka segera tulis segala sesuatu yang “berlarian” di dalam kepala Anda, sehingga Anda tidak perlu menyimpannya dalam memori jangka pendek. Dari daftar tugas tersebut, pilih beberapa hal yang Anda anggap prioritas, lalu atur kembali daftar tersebut menjadi hal-hal yang harus dikerjakan sekarang, nanti, dan seterusnya. Letakkan catatan pengingat pada jadwal Anda, sehingga Anda tidak akan melakukan hal-hal yang bukan prioritas pada setiap harinya. Dengan begitu Anda tidak lagi bertindak secara emosional dan menempatkan diri pada kondisi stress ketika memang tidak ada yang bisa didelegasikan untuk pekerjaan Anda.
Tugas harian sebaiknya diselesaikan pada waktu tertentu, sehingga Anda dapat mengerjakan tugas tambahan dari atasan atau pihak lain yang membutuhkan bantuan Anda. Pada tahap ini Anda memang harus sedikit tegas pada “pihak-pihak” lain yang ingin ikut memanfaatkan tenaga Anda. Oleh karena itu, tegaskan bahwa Anda harus melakukan tugas utama lebih dulu sebelum melakukan pekerjaan tambahan yang baru saja diberikan.
Keluarga tidak harus menjadi korban seandainya Anda mampu memanage dengan baik prioritas pekerjaan. Jika memiliki rekan kerja maka tak ada salahnya untuk mendelegasikan pekerjaan yang diberikan. Tapi, jangan sampai pendelegasian pekerjaan tersebut juga membuat rekan Anda menjadi terbebani. Oleh karena itu, jauh-jauh hari Anda sudah mampu memperkirakan lama waktu pekerjaan untuk diselesaikan tanpa harus mengorbankan acara keluarga Anda.
Keluarga dan pekerjaan memang dua hal yang harus ditentukan prioritasnya tanpa harus mengorbankan salah satunya. Dalam dunia kerja, profesionalisme memang harus dikedepankan. Tapi, untuk urusan keluarga tentu tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Sejak awal Anda harus mengenali beban pekerjaan Anda tanpa harus membuat semuanya menjadi terbengkalai. Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Taqi]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Dari Buruh Kapal Kini Orang Terkaya Jepang
Dipaksa Orang Tua Jadi Pegawai, Anak Muda Ini Malah Sukses Sebagai Pebisnis
Sumber Modal Untuk Bisnis Kecil Anda