Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Berita Bisnis Best People

Perjuangan Guru Bahasa Inggris Menjadi Pahlawan Ekonomi China


Dengan majunya perkembangan internet di Indonesia, saat ini Sobat Studentpreneur pasti sudah sering berbelanja online. Banyak sekali situs belanja online yang tenar di Indonesia, mulai dari Kaskus, Tokobagus, Tokopedia, Blibli, sampai perusahaan asing seperti Lazada, Amazon, dan eBay. Namun tahukah Sobat Studentpreneur bahwa ternyata nama-nama tadi ternyata bukan bisnis e-Commerce terbesar di dunia? Saat ini, Alibaba Group dengan kapitalisasi pasar sampai $67 Milliar Dollar adalah perusahaan e-Commerce terbesar di dunia, masih lebih besar daripada Amazon dan eBay ditambahkan sekalipun. Bahkan, anak perusahaan Alibaba yang hanya berfokus di pasar China, Taobao, masih lebih besar daripada eBay! Kabar terakhir, keputusan Alibaba Group untuk membeli balik saham Alibaba yang dimiliki Yahoo berhasil menyelamatkan  Yahoo dari kehancuran.

Namun, percayakah Anda, perusahaan e-Commerce terbesar di dunia ini didirikan oleh Jack Ma, seorang guru Bahasa Inggris biasa di China? Ya, Anda tidak salah dengar, Jack Ma, meskipun hanya berprofesi sebagai guru Bahasa Inggris, mampu membuat Alibaba mengalahkan eBay di China dan menjadi perusahaan e-Commerce terbesar di dunia. Jack Ma sekarang sudah menjadi seperti pahlawan di China, dan Alibaba adalah napas dari 10 juta perusahaan di China, dengan 100 juta lapangan kerja yang berkaitan dengan mereka. Ini adalah kisah from zero to hero yang sebenarnya, dari seorang guru Bahasa Inggris menjadi pahlawan nasional China dengan menciptakan bisnis e-Commerce terbesar di dunia.

 

Jack Ma – Guru Bahasa Inggris yang Mencintai Internet

Jack Ma pada awalnya adalah seorang guru Bahasa Inggris biasa di sebuah universitas di China, dengan gaji yang hanya $12 per bulan. Dia bersama beberapa orang temannya juga membuka jasa penerjemah Bahasa Inggris. Meskipun tidak memberikan uang besar, suatu hari ada proyek terjemahan yang membawa kesempatan Jack untuk pergi ke Amerika. Ketika tinggal di rumah saudaranya di Seattle, untuk pertama kalinya Jack Ma bersentuhan dengan internet. Baginya, pada tahun 1995, internet adalah sebuah keajaiban.

“Pertama kali Saya melakukannya, Saudara Saya berkata: Jack, ini adalah internet, kamu bisa menemukan apapun di Internet. Saya berkata oh ya? Jadi Saya coba masukkan kata bir. Saya menemukan bir Amerika, Jerman, tapi tidak ada bir China. Saya penasaran, langsung Saya ketik China. Ternyata tidak ada data sama sekali soal China. Saya bertanya pada Saudara, bisakah kita membuat web China dan memasukkannya ke internet? Saya pun membuat web untuk jasa penerjemah di internet, sangat jelek tampilannya. Saya masukkan jam 9.30, namun jam 12 Saya sudah menerima 5 email, 3 dari Amerika, 1 dari Jepang, 1 dari Jerman. Saya sangat senang, ini adalah hal yang sangat menarik!” Ungkap Jack Ma ketika ditanya tentang sentuhan pertamanya dengan internet.

Tidak hanya sekedar tertarik dengan internet, Jack merasa internet mempunyai peluang yang sangat besar di China. Jadi, sepulangnya dari Amerika, Jack langsung mendirikan perusahaan internet pertama di China. Dia menamainya China Pages, persis seperti Yellow Pages untuk China. Jack bersemangat dan merasa China Pages akan membantu banyak bisnis lain di China berkembang melalui internet.

jack-ma-2

China Pages Gagal Total

Jack Ma sadar bahwa untuk bisa berhasil, China Pages harus mendapatkan dukungan dari pemerintah. Jack pergi ke Beijing dan mendatangi berbagai kantor pemerintahan. Namun, di Negara seperti China pada tahun 1995, ketika keterbukaan informasi masih sangat diatur dan tidak banyak orang pernah memakai internet, ide China Pages benar-benar ditolak oleh pemerintah. Meskipun niatnya baik, untuk membuat pengusaha China dikenal oleh bangsa barat, tetap saja ide ini tiba sebelum waktunya.

“Saya berpikir sangat penting untuk memasuki pasar internasional. Apabila suatu hari kita menyalakan komputer dan semua di dalamnya punya orang asing, maka semuanya akan terlambat dan kita akan menyesal. Tidak masalah kalau Saya gagal, setidaknya Saya sudah memberikan konsep ke orang lain. Meskipun Saya gagal, seseorang akan sukses. Tapi Saya harap orang China bisa segera sukses, tidak terlalu lama,” ujar Jack Ma seperti yang dikutip dari sebuah rekaman dokumentasi tahun 1995.

Saat itu, Jack menyadari bahwa tahun 1995 terlalu awal bagi bisnis internet di China. Pelanggan belum siap, pemerintah belum siap, dan bahkan mungkin Jack Ma juga belum siap. Tidak lama kemudian, dia menutup China Pages, dan mimpinya untuk mengembangkan internet di China masih harus menunggu.

 

Mendirikan Alibaba

Pada tahun 1999, demam internet melanda Amerika. Banyak sekali perusahaan internet, terutama e-Commerce, sukses besar. eBay dan Amazon menjadi primadona di bursa saham Amerika. Jack, yang saat itu bekerja untuk kementrian e-Commerce China, mengumpulkan 17 teman di apartmentnya, membuat rencana untuk bersaing dengan raksasa internet Amerika. Saat itu, bisnis kecil di China mulai terhubung dengan internet, Jack merasa itu adalah waktu yang tepat untuk memulai lagi perusahaan internet. Mereka menamainya Alibaba.com, sebuah pasar bisnis global, dengan harapan bisnis kecil bisa menggunakan website tersebut sebagai jendela perdagangan global.

Sejak awal, Jack merasa saingan mereka bukan di China, namun di Silicon Valley, Amerika. Jack sangat menekankan pentingnya kerja keras pada tim awal Alibaba.

“Kalau kita bekerja jam 8 pagi dan pulang jam 5 sore, ini bukan perusahaan teknologi, dan Alibaba tidak akan pernah sukses. Kalau kita hanya punya semangat bekerja jam 8 sampai 5, lebih baik kita pergi dan melakukan hal lain,” kata Jack Ma pada salah satu rapat pertama Alibaba.

Oktober 1999, Jack mengangkat Joe Tsai, lulusan Amerika, sebagia Chief Financial Officer. Joe membantu Alibaba mendapatkan investasi 5 juta dollar dari Goldman Sachs dan 20 juta dollar dari SoftBank Jepang. Masayoshi Son, salah satu orang terkaya di Jepang adalah pemilik SoftBank. Ternyata, ketika pertama kali datang di kantor Masayoshi Son, Jack Ma tidak membawa persiapan apa-apa. Dia hanya bercerita tentang cita-cita Alibaba. Dan hanya berdasarkan itu, Masayoshi memutuskan berinvestasi ke Alibaba!

Alibaba berjalan sangat lancar. Banyak sekali bisnis kecil menengah di China menggunakan Alibaba sebagai tempat mereka berjualan online. Masyarakat China saat itu mulai terkoneksi dengan internet, membuka cakrawala dunia baru untuk mereka. Namun ternyata keberuntungan tidak berpihak ke Jack Ma. Tidak lama berselang setelah peluncuran Alibaba, dunia mengalami krisis internet bubble!

 

Masa-Masa Terberat Alibaba

Bagi orang yang belajar tentang bisnis, atau setidaknya mengamati dunia teknologi, internet bubble telah dianggap sebagai masa terkelam dunia bisnis internet. Semua saham perusahaan teknologi dunia turun drastis dan perekonomian perusahaan internet hancur total. Tak pelak, banyak sekali perusahaan teknologi yang hancur lebur dan menutup usahanya.

Dampak dari internet bubble ini juga dirasakan oleh Jack Ma dan Alibaba. Media barat banyak yang menyudutkan mereka. Menganggap Alibaba hanya mempunyai klaim besar tanpa aksi yang memadai. Saat itu, Alibaba dianggap hanya bisa membakar uang investor, tanpa tahu bagaimana cara menghasilkan uang. Dalam kondisi serba sulit, Jack Ma membuat keputusan besar. Untuk menekankan posisi Alibaba sebagai web kelas dunia, dia memindahkan operasional Alibaba ke Amerika!

“Mungkin ini adalah keputusan yang salah. Namun, Saya selalu ingat satu hal: keputusan yang salah masih lebih baik daripada tidak ada keputusan dalam dunia internet”

Keputusan Jack Ma tersebut ternyata menjadi keputusan yang buruk. Tim di Amerika dan di China bersaing memperebutkan kekuasaan. Bukannya membaik, kondisi Alibaba malah memburuk, memaksa Jack melakukan PHK massal, memecat semua tim di Amerika. Meskipun sangat tertekan dan depresi, Jack harus mengambil keputusan tersebut untuk menyelamatkan Alibaba. Ini adalah masa-masa terberat Alibaba. Kondisi internal perusahaan sangat tidak stabil. Sampai akhirnya Jack Ma membawa Savio Kwan untuk menempati posisi Chief Operating Officer.

 

Titik Balik, Melawan eBay, dan Menang Besar

Savio Kwan, berpengalaman 25 tahun di bidang manajemen terbukti membawa kestabilan organisasi yang selama ini dicari oleh Alibaba. Savio menciptakan berbagai program pelatihan untuk karyawan dan menekankan pentingnya mencari uang untuk membuat perusahaan bertahan. Setelah itu, Alibaba meluncurkan fitur berbayar. Untuk member yang ingin produknya tampil lebih atas di hasil pencarian, harus membayar $5000 per tahun. Tidak disangka, tawaran ini disambut sangat positif oleh pengguna Alibaba. Jack Ma, yang saat itu sudah mulai terkenal di China, melakukan tur keliling China, memberikan ceramah tentang bisnis sekaligus menjual fitur premium Alibaba. Satu tahun setelah melaksanakan strategi itu, Jack Ma dengan bangga mengumumkan bahwa Alibaba berhasil mendapatkan keuntungan pertamanya, tidak hanya 1 Yuan (mata uang China), tapi langsung 500 ribu Yuan.

Namun, Jack Ma tidak mendapatkan kesempatan untuk bersantai. Meg Whitman, CEO eBay ketika itu, memutuskan untuk membeli saham pesaing Alibaba, Eachnet, dan memasuki pasar China. Ketika itu, eBay adalah perusahaan internet terbesar di dunia, mempunyai sumber daya yang tidak terbatas. Kehadiran eBay di China membuat Jack Ma kawatir. Dia memutuskan untuk mengumpulkan tim khusus dan membuat sebuah fighting brand untuk mengalahkan eBay, Taobao. Bedanya, kalau eBay menarik bayaran dari tiap transaksi yang terjadi, Taobao benar-benar gratis.

Satu hal yang menarik adalah tampilan website TaoBao yang dihina oleh pihak eBay sebagai “norak” dan “terlalu cute”. Jack Ma berpendapat bahwa itulah selera pasar China, dan sangat yakin bahwa Taobao akan mengalahkan eBay. Perlahan tapi pasti, pasar eBay yang mencapai 90% lebih di China, diambil oleh TaoBao. Pengumuman investasi 1 Milliar Dollar dari Yahoo ke Alibaba serta investasi tambahan dari Masayoshi San dengan segera ditanamkan ke Taobao. Pada tahun ke-3, pengguna Taobao sudah menyamai pengguna eBay. Jack Ma mengeluarkan pengumuman yang luar biasa, dia menggratiskan TaoBao untuk 3 tahun kedepan.

Tak pelak, strategi Jack Ma ini memusingkan Meg Whitman dan eBay, bahkan sampai mengeluarkan pernyataan bahwa gratis bukanlah model bisnis. Jack, dalam meeting bersama beberapa vice president-nya (termasuk Porter Erisman yang diwawancarai di edisi ini), sempat berkata, “model bisnis berbayar jalan di Amerika karena pasarnya sudah besar. Di China, pemakai e-Commerce baru 8%. Dari 100 orang, ada 92 orang yang belum pernah memakainya. Bagaimana Anda bisa berpendapat bahwa model bisnis berbayar bisa lebih baik dari gratis?”

Tidak lama kemudian, pangsa pasar TaoBao terus naik, mencapai lebih dari 90%. Dengan tekanan berat dari investor WallStreet, Meg Whitman mengundang Jack Ma ke kantor eBay, membicarakan kemungkinan eBay membeli saham Alibaba. Tawaran itu ditolak mentah-mentah oleh Jack Ma. Meskipun dia suka dengan Meg Whitman secara personal, tapi dia merasa eBay hanya ingin membeli pasar China untuk menyenangkan investor WallStreet, bukan untuk kemajuan rakyat China.

Saat-saat yang tak terduga pun akhirnya tiba. Meg Whitman mengumumkan bahwa eBay mundur dari China. Tekanan dari investor WallStreet yang terlalu besar membuat eBay memilih fokus di pasar lainnya. Ketika ditanya seorang reporter bagaimana bisa perusahaan sekecil Alibaba bisa mengalahkan eBay, Jack Ma menjawab, “eBay tidak mau mendengarkan rakyat China. Mereka memaksakan konsepnya sendiri. Alibaba dan Taobao mendengarkan rakyat China, menyesuaikan dengan model China, itu saja rahasianya.”

Kemenangan Taobao atas eBay semakin mengukuhkan dominasi Alibaba dalam bisnis e-Commerce dunia. Dengan tumbuhnya pengguna internet di China dan di dunia, maka semakin banyak pula pengguna Alibaba dan Taobao, membuat Alibaba kini bernilai lebih dari $67 Milliar Dollar, menjadi perusahaan e-Commerce terbesar di dunia, lebih besar daripada eBay dan Amazon ditambahkan sekalipun. Dari seorang guru Bahasa Inggris, Jack Ma telah tumbuh menjadi pemimpin bisnis e-Commerce terbesar di dunia dan pahlawan China di dunia internet.

Anda bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

Cara Entrepreneur Mendapatkan Dukungan Keluarga

Kisah Pak Tirto Merintis Aqua Diiringi Banyak Hinaan Masyarakat

Pendiri Facebook Sumbangkan 1,4 Trilliun Rupiah Untuk Pendidikan

Adhika Dwi Pramudita

Adhika adalah direktur utama PT Wirausaha Muda Sukses Sejahtera. Praktisi media, startup, dan periklanan.

Facebook Twitter Google+