Tips
Tips Memulai Bisnis dengan Sahabat Wanita Anda
Ketika memulai sebuah bisnis dengan seorang teman, terutama dia wanita, maka orang-orang akan cenderung berpikir dua hal: pertama adalah obrolan yang super menyenangkan, dan satunya adalah drama yang menguras emosi. Padahal tidak harus seperti itu. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga hubungan Anda tetap erat, tanpa terlibat drama whatsoever. Berikut di antaranya:
1. Memperkuat kedekatan secara emosi.
Luangkan waktu Anda untuk sekedar menjadi teman. Bergosiplah. Bicarakan tentang selebritis, atau Piala Dunia, jika itu membuat Anda nyaman. Sebelum menjalin hubungan secara profesional, ada baiknya Anda menjadi sahabatnya terlebih dahulu. Terutama dengan serangkaian kegiatan bisnis yang panjang dan menguras emosi di masa depan, mulai dari pitching ke investor hingga sesi hiring. Wanita membutuhkan moral support yang hanya akan mereka temukan dari sahabat terbaik mereka.
2. Tentukan peran.
Mulai dari berbagi meja hingga saling menolak ide dari satu sama lain sepanjang hari, Anda perlu menguraikan dengan jelas tanggung jawab Anda sehingga: a) Anda tidak berebut menyelesaikan pekerjaan yang sama dan b) Anda tidak saling menuduh (atau bersikap sok pahlawan) ketika terjadi kesalahan. Semuanya harus transparan. Semakin Anda percaya diri dalam peran Anda berdua, maka semakin mudah untuk membiarkan hal-hal sepele pergi. Berarti, Anda hanya perlu mencurahkan energi dan emosi untuk menyelesaikan hal-hal yang benar-benar layak, penting, dan Anda berdua pedulikan.
3. Biarkan orang lain masuk – tetapi buat waktu untuk Anda berdua.
Salah satu tantangan terbesar dari pertumbuhan perusahaan Anda nanti mungkin adalah bagaimana membuat setiap karyawan baru merasa kalau dia adalah bagian dari team, bukan sekedar karakter pendukung. Maka, seiring dengan pertumbuhan jumlah karyawan Anda, peran Anda di perusahaan harus terus bertumbuh. Dari yang awalnya eksekutor, kini menjadi delegator dan manager. Dan seiring dengan pertumbuhan peran Anda, serangkaian pertemuan demi pertemuan tim yang akan membuat Anda jauh satu sama lain, Anda harus mampu menemukan waktu untuk sekedar brainstorming berdua.
4. Memaklumi perbedaan, bahkan merayakannya.
Anda mungkin jengkel tentang hal-hal yang benar-benar tidak penting, sedangkan partner Anda suka membaca dengan keras tanpa alasan dan kadang-kadang mulai percakapan 30% tanpa konteks. Anda mungkin seorang morning person, sedangkan partner Anda alergi terhadap pagi. Ini adalah hal-hal yang tidak akan berubah. Mereka justru merupakan kebiasaan yang harus Anda toleransi satu sama lain. Misalnya dengan mendengarkan partner Anda untuk membaca tiga paragraf dari sebuah artikel sebelum memberitahunya untuk bungkam, atau tidak menjadwalkan apapun sebelum jam 11:00. Perbedaan inilah yang membuat bekerja dengan seorang partner tidak pernah membosankan.
Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Ingin Bisnis Anda Populer? Belajar Dari Kesuksesan Serial Spongebob Squarepants
The Newbies 1 – Anak SMA Ini Raup Puluhan Juta Rupiah Dari Berjualan Sepatu