Tips
Tips Mengangkat Karyawan Pertama – Bagian 2
Beberapa hari yang lalu, kita sempat membahas tentang tips mengangkat karyawan pertama. Maju atau tidaknya bisnis juga tergantung dari tepat tidaknya kita mengangkat karyawan pertama. Budaya perusahaan dibangun sejak awal. Maka apabila karyawan pertama tidak mempunyai budaya perusahaan yang kita inginkan, maka bisa dipastikan karyawan-karyawan selanjutnya juga tidak akan mempunyainya karena karyawan pertama akan menjadi role model bagi karyawan yang lebih junior. Berikut adalah tips lanjutan bagaimana memilih karyawan pertama yang baik, dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
Bisakah Anda memberi karyawan Anda bertahan untuk beberapa tahun?
Ketika memutuskan untuk mengangkat karyawan pertama, Anda akan benar-benar menjadi seorang “entrepreneur”. Anda tidak hanya harus memikirkan diri sendiri dan kelangsungan bisnis, tapi juga memikirkan masa depan karyawan pertama serta keluarganya. Anda harus menjamin bahwa gaji yang diterima oleh karyawan sesuai dengan perjanjian awal, memotivasi mereka, sampai membuat mereka merasa aman berada di perusahaan Anda. Salah satu biaya terbesar perusahaan adalah perekrutan. Jadi apabila Anda mampu membuat karyawan bertahan dalam waktu yang lama, maka Anda juga akan menghemat biaya perekrutan dan pelatihan karyawan. Buatlah karyawan Anda setia pada perusahaan, itu adalah kunci sukses dalam berbisnis.
Bagaimana karyawan baru Anda akan membantu proses bisnis Anda?
Cara terbaik untuk mengintegrasikan karyawan pertama adalah memasukkan mereka di bagian produksi, sehingga Anda bisa berfokus untuk menangani dan mencari pelanggan baru. Apabila karyawan pertama ditaruh di bagian mencari pelanggan, dan Anda berfokus pada pembuatan produk baru, maka karyawan tersebut tidak akan punya sense mengenai produk Anda. Kalau seorang karyawan, apalagi karyawan pertama, tidak mempunyai sense mengenai produk, mereka tidak akan bisa menjual dengan baik. Pikirkan dengan matang di bagian produksi mana karyawan pertama akan menggantikan peran Anda.
Maukah Anda jalan-jalan bersama karyawan Anda?
Pertanyaan ini harus dijawab iya. Dalam startup, Anda harus mencari karyawan pertama yang rela bekerja melembur bersama Anda sampai malam. Untuk bisa bekerjasama dalam tekanan, Anda harus mempunyai hubungan pribadi yang kuat pula. Cara mengenali apakah Anda bisa bekerjasama dengan baik sampai level personal adalah apakah Anda merasa senang ketika berjalan-jalan dengan karyawan tersebut. Apabila obrolan Anda cocok, dan Anda seperti seorang sahabat, maka ketika bekerja bersama dalam tekanan (yang sering terjadi dalam startup), maka Anda akan bisa menyelesaikannya bersama karyawan tersebut.
Bisakah karyawan tersebut menjadi contoh yang baik?
Karyawan pertama akan menjadi role model bagi juniornya. Itulah kenapa kecocokan budaya perusahaan dengan etos kerja karyawan pertama sangat penting. Karyawan yang lebih junior akan mencontoh dan belajar budaya perusahaan dari karyawan yang lebih senior. Pastikan karyawan pertama Anda benar-benar memahami dan mempraktekkan budaya perusahaan. Salah dari awal akan berakibat fatal pada perusahaan.