Best People February 2013 Edition
Udifer – Dimulai Dari Sebuah Tugas Kampus
Saat ini, bisnis tas fashion telah berkembang cukup pesat. Salah satu pemain besar untuk kategori tas fashion di Surabaya adalah Udifer. Menariknya, pendiri dan pemilik Udifer ternyata masih sangat muda. Mereka memulai bisnis ini untuk menyelesaikan sebuah mata kuliah bisnis di kampusnya. Tim redaksi Majalah StudentPreneur sangat beruntung bisa menemui salah satu pendiri dan pemilik Udifer, Alvin Livano.
Alvin, kenapa memilih nama Udifer?
Kami mengandalkan sebuah produk yang menarik, berbeda, namun tetap mengikuti trend masa kini. Nama Udifer berarti U+Difer, “unique and different”. Kami percaya bahwa tas kami bisa membuat pemakainya tampil berbeda dari biasanya. Pemilihan nama brand ini sangat penting bagi kami. Harus bisa menjual, tidak boleh asal memberi nama.
Dari kelas kuliah menjadi serius, bagaimana ceritanya?
Udifer dimulai ketika saya dan teman-teman mengikuti sebuah kelas di kampus yang mewajibkan kami membuka bisnis sendiri. Setelah mencoba menjual tas Udifer, dan mengikuti beberapa kompetisi bisnis, eh kok ternyata hasil yang didapatkan jauh diatas perkiraan awal kami. Akhirnya kami yakin untuk lebih serius terjun di bidang ini dengan harapan meningkatkan prestasi lebih jauh lagi, meskipun sudah tidak ada hubungannya dengan nilai kuliah.
Wah, hasil yang menarik! Kalau boleh tahu, sampai berapa besar omzet dari Udifer?
Saat ini kami menjual lebih dari 1000 tas tiap bulannya, menghasilkan omzet total beberapa puluh juta rupiah. Hasilnya tentu cukup besar untuk ukuran kantong mahasiswa, hehehe.
Luar biasa! Bagaimana cara tim anda menjual tas sebanyak itu?
Kami menjual semuanya lewat online dan getok tular (dari mulut ke mulut). Selain lewat website, BBM dan Facebook, kami juga mempunyai banyak reseller dari berbagai kota. Tentu ada harga khusus untuk reseller sehingga mereka juga mempunyai kesempatan untuk berbisnis dengan menjual tas Udifer. Service untuk pelanggan dan reseller sangat kami utamakan. (Alvin menunjukkan BlackBerry nya yang penuh dengan kontak reseller pada redaksi) Bagi kami, maju bersama reseller adalah hal yang cukup penting.
Apa kesulitan utama dalam menjalankan Udifer?
Saat pertama menjalankan bisnis ini, kami sempat kesulitan mencari penjahit yang bisa memenuhi standard desain kami. Sampai-sampai, pernah suatu waktu kami kebanjiran order tapi tidak bisa memenuhinya. Namun saat ini sudah berusaha kami atasi dengan tidak mengandalkan satu pihak saja. Kami menggunakan beberapa pihak untuk urusan crafting tas kami, dengan quality control yang tetap dijaga secara serius. Dalam bisnis fashion, kualitas adalah harga mati.
Rencana pengembangan kedepan?
Kami sudah memulai divisi tas sport selain tas fashion yang menjadi best seller Udifer. Selain itu, dalam waktu dekat kami akan membuka toko retail dengan brand Udifer. Kami merasa dengan adanya toko retail, penjualan dan brand awareness akan meningkat cukup tinggi. Selain itu, hubungan baik dengan reseller akan tetap kami pertahankan dan bahkan Udifer ingin memperbanyak reseller dari berbagai kalangan dan mengajak mereka untuk maju bersama.
Ada tips untuk pembaca StudentPreneur yang ingin berbisnis seperti anda?
Hal utama yang harus diperhatikan adalah jagalah kualitas, jangan pernah menurunkannya dengan alasan apapun. Anda juga harus jujur dan menjaga kepercayaan baik pembeli maupun reseller. Jangan pernah menyerah apabila dihadang kesulitan. Yakinkan pada diri sendiri bahwa anda bisa. Lalu apabila anda ingin belajar bisnis di tahap awal, tidak ada salahnya juga menjadi reseller Udifer, hahaha.
Oke, terimakasih Alvin, semoga Udifer semakin maju ya!
Terimakasih!