Expert Tips
5 Pelajaran Growth Hacking Untuk Startup
Ini adalah Pelajaran Growth Hacking dibalik Lahirnya Raksasa Startup Untuk Berbagi Kendaraan di Amerika, Lyft.
*Catatan Editor: Tiap hari Sabtu dan Minggu, Studentpreneur akan menerbitkan artikel bersifat tips dan opini milik ahli-ahli luar negeri yang disegani. Para ahli mengirimkan naskah dalam bahasa inggris, dan kami terjemahkan untuk Anda. Kali ini penulis adalah Nate Desmond, Growth Hacker di Tradecraft, perusahaan pelatihan growth hacking di Amerika.*
…
Adam Fishman akhir-akhir ini mengunjungi Kami di Tradecraft untuk membicarakan hal-hal yang dia pelajari sebagai Direktur Growth Hacking di Lyft (perusahaan yang terkenal akan ikon kumis merah mudanya).
Selama beberapa tahun belakangan, Adam dan tim luar biasa di Lyft telah mempertahankan pertumbuhan menakjubkan dan kini telah menjadi solusi berbagi kendaraan di 20 kota di seluruh Amerika.
Ini adalah pelajaran pengembangan yang Saya pelajari dari perbincangan dengan Adam.
Fokus pada 1-2 skala pengukuran
Bila ingin berkembang, sebuah perusahaan harus fokus pada satu atau dua kunci metrik. Daripada menghamburkan perhatian pada banyak arah yang berbeda, Lyft telah memfokuskan usaha marketing mereka pada hanya dua skala pengukuran.
Saya telah menyadari fokus ini dalam strategi Gagan Biyani di Spig dan Noah Kagan di AppSumo.
Bergerak cepat, perbaiki nanti
Dalam usahanya mengembangkan bisnis, Adam menggunakan gaya marketing MVP, atau minimum viable product. Program referral Lyft awalnya sangat sederhana, namun berkembang dengan cepat.
Daripada menunggu solusi yang sempurna, Adam biasanya mendorong timnya untuk memulai sesuatu, membuat pekerjaan selesai, dan baru membangun hal yang lebih besar apabila cara tertentu sudah berhasil menunjukkan tanda-tanda sukses.
Hindari pengalaman mahal
Untuk bisa tumbuh besar, Anda harus mengetes berbagai jalur marketing baru, sekedar agar Anda mengetahui mana yang mampu bekerja baik.
Melakukan tes jalur marketing biasanya memakan biaya tinggi, namun Adam menyarankan untuk menggunakan eksperimen beresiko dan berbiaya rendah, sekedar untuk mencoba dan mengetahui kelebihan sebuah jalur marketing, sebelum Anda memasukkan uang dalam jumlah besar.
Pasar harus memperoleh keseimbangan pertumbuhan.
Karena Lyft adalah sebuah pasar yang menghubungkan pemilik mobil dengan penumpang, mereka memiliki sebuah tantangan unik: parallel scaling. Jika mereka mendapat terlalu banyak pemilik mobil Lyft tidak akan mampu membuat mereka semua tetap sibuk, dan jika mereka mendapat terlalu banyak penumpang yang mencari pemilik mobil juga tidak mungkin.
Daripada memfokuskan untuk mengembangkan satu kelompok secepat mungkin, Lyft hanya butuh untuk tumbuh perlahan di satu kelompok sambil mendorong pertumbuhan di satu sisi agar keduanya tumbuh seimbang.
Memberdayakan orang-orang untuk membuat keputusan mereka sendiri.
Lyft telah berhati-hati membangun budaya mengembangkan karyawan dalam tim. Dengan memberikan timnya otoritas untuk membuat keputusan, Adam memberi mereka tujuan dan membiarkan masing-masing orang menentukan langkah terbaiknya.
Melaksanakan rencana ini tak hanya mendorong kebahagiaan karyawan, namun juga menciptakan pengembangan yang cepat dan reaktif.
Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Alfredo]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Seri Orang Terkaya di Jepang 1: Kontroversi Eitaro Itoyama Dengan Yakuza.
Mahasiswi 20 Tahun Raup Puluhan Juta Rupiah per Bulan Dari Bisnis Fashion Online.
Jessica Jung sang Pebisnis Tercantik di Dunia.