Berita Bisnis
5 Hal yang Harus Kamu Ketahui Soal Gojek
Gojek sangat membanggakan bagi bangsa Indonesia. Ini profil dan sejarahnya!
Thanks to Gojek, kini kehidupan kita jadi lebih mudah. Mau pergi ke suatu tempat, tapi sedang tidak ada kendaraan? Langsung saja pesan ojek melalui aplikasi Gojek. Merasa lapar dan malas keluar rumah? Kamu bisa pesan makanan melalui fitur Go-Food. Butuh mengantarkan suatu barang ke teman atau keluarga kamu? Tenang, ada fitur Go-Send yang bisa kamu gunakan.
Karena sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari saat ini, kita seolah jadi “lupa” bahwa kesuksesan GoJek sekarang didapatkan dengan usaha yang tidak main-main. Bahkan mungkin tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya sejarah Gojek sudah dimulai sejak tahun 2011. Namun, saat itu semuanya masih dilakukan secara manual sehingga susah berkembang. Baru pada tahun 2014, Nadiem Makarim sebagai pendiri Gojek memutuskan terjun langsung untuk membangun usaha ini. Kali in, Nadiem mulai melibatkan penggunaan teknologi—and the rest is history.
Kini, Gojek bisa dikatakan sebagai salah satu startup paling sukses di Indonesia. Kamu bisa belajar banyak dari Gojek dan menerapkannya sendiri pada bisnis atau startup kamu sendiri. Yuk, simak beberapa fakta menarik tentang bisnis profil Gojek berikut ini!
100% Transparansi dalam Performa Kerja
Ada banyak hal yang berpengaruh terhadap kesuksesan suatu perusahaan. Bagi Gojek, salah satu yang paling penting adalah transparansi. Melalui situs Rappler, nadiem bercerita bahwa ia sering melihat karyawan yang sebagian besar waktunya dihabiskan untuk membuat laporan tentang progress perusahaan dan mengumpulkan angka untuk dilaporkan ke atasan. Jika bekerja di Gojek, kamu tidak akan menemukan hal yang seperti itu, Sobat Studentpreneur.
Setiap pagi, email berisi data performa perusahaan akan dikirim ke seluruh anggota manajemen menggunakan sistem khusus Gojek. Melalui hal tersebut, Gojek mencoba untuk menerapkan 100% transparansi dalam perusahaan dan membuatnya sebagai salah satu nilai penting dalam profil Gojek. Menurut Nadiem, dengan menerapkan kebijakan ini, karyawan Gojek jadi bisa memiliki lebih banyak waktu untuk mengeksekusi pekerjaannya secara cepat.
“Terobsesi” pada Pelanggan
Masih dari situs Rappler, fakta yang satu ini diakui Nadiem sebagai hasil “curiannya” dari Amazon, salah satu situs toko online terbesar di dunia. Bagi Nadiem, agar sebuah bisnis bisa sukses, pihak manajemen harus “terobsesi” dengan pengalaman pelanggan sata menggunakan produk mereka. Dan itulah yang selalu Nadiem dan kawan-kawan coba lakukan di Gojek. Mereka harus bisa merasakan apa yang pelanggan rasakan. Nadiem bahkan mengatakan bahwa demi menerapkan prinsip tersebut, ia bisa menggunakan jasa Gojek hingga tujuh kali dalam sehari!
Berbagai Promosi Menarik dan Menguntungkan
Meski unggul dalam hal kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan, Gojek tak lantas cepat puas dengan layanan mereka dan “menelantarkan” pelanggan begitu saja. Mereka cukup rutin memberikan beragam promo menarik untuk pelanggan. Sepanjang sejarah Gojek, salah satu yang paling menguntungkan adalah program “Ceban” yang bertujuan untuk meningkatkan awareness terhadap Gojek. Hanya dengan membayar Rp 10.000, pelanggan dapat diantar oleh Gojek ke mana pun tujuannya sesuai dengan batas jarak yang ditentukan.
Demi meningkatkan pengalaman pelanggan, Gojek juga telah meluncurkan fitur Go-Pay untuk memudahkan pembayaran layanan Gojek yang kamu gunakan tanpa uang tunai. Untuk menggunakan Go-Pay, kamu harus terlebih dulu melakukan top up sejumlah uang ke rekening milik Gojek. Nah, agar ada banyak orang yang menggunakan fitur ini, Gojek memberikan berbagai promo menarik seperti diskon tarif. Ada pula fitur Go-Points yang akan kamu dapatkan setiap kali menggunakan Go-Pay. Kalau sudah terkumpul sampai jumlah tertentu, kamu bisa menukarkan Go-Points dengan berbagai penawaran, mulai dari diskon layanan hingga produk milik merek yang bekerja sama dengan Gojek.
Karyawan Dievaluasi Bukan Berdasarkan Pencapaian Target
Umumnya, perusahaan di Indonesia mengukur performa kerja karyawan mereka berdasarkan pencapaian target yang dibebankan kepada mereka. Namun, hal tersebut tidak diterapkan di Gojek. Para karyawan tetap memiliki target masing-masing, tetapi performa mereka tidak dinilai berdasarkan hal tersebut, melainkan berdasarkan perilakunya. Nah, perilaku yang dimaksud adalah yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar profil Gojek, yaitu be fearless, customer obsession, zero ego, data driven, dan inspire others. Apabila semua nilai tersebut dapat dipenuhi, maka pencapaian target seorang karyawan pasti bisa optimal.
Suntikan Dana Berjumlah Fantastis
Kerja keras Nadiem dan kawan-kawan membuahkan hasil yang sepadan karena Gojek berhasil mendapatkan pendanaan berjumlah fantastis dari berbagai pihak investor. Hal ini jugalah yang menjadikan Gojek dikenal sebagai salah satu startup paling sukses di Indonesia. Pada Agustus 2016 lalu, Gojek mendapatkan suntikan investasi sebesar US$550 juta atau sekitar Rp 7,3 triliun. Beberapa di antaranya adalah investor lama seperti Sequoia India, Northstar Group, DST Global, NSI Venture, Ralkuten Ventures, dan Formation Group. Ada pula para investor baru seperti KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital, dan Capital Group Private Markets.
Tidak berhenti sampai di situ, pada Mei 2017 lalu, perusahaan transportasi berbasis aplikasi ini juga dikabarkan baru mendapatkan suntikan dana sebesar US$1,2 miliar atau sekitar Rp 16 triliun dari Tencent, sebuah perusahaan teknologi asal Tiongkok. Dengan adanya tambahan dana tersebut, situs CNN Indonesia melansir bahwa kini valuasi Gojek sudah menyentuh angka US$3 miliar atau sekitar Rp 39,98 triliun. Angka ini sudah setara dengan kompetitornya, Grab, yang berasal dari Singapura. Kabarnya, Alibaba dan layanan keuangan Ant Financial juga sempat melakukan pembicaraan dengan Gojek terkait rencana investasi meskipun tidak mencapai kata sepakat.
Tentunya masih ada segudang fakta menarik lain terkait profil Gojek dan bisnisnya. Tahun lalu, kabarnya Gojek sempat memiliki rencana untuk melakukan ekspansi bisnis ke luar Indonesia, dimulai dari India atau Sri Lanka. Yuk, Sobat Studentpreneur, kita doakan semoga rencana tersebut bisa segera terlaksana. Kalau Gojek berhasil, kamu juga pasti akan ikut merasa bangga, kan?
Yuk follow facebook Studentpreneur dan ikutan kelas online-nya buat belajar bisnis lebih lanjut.
Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:
Dasar-Dasar Marketing dari Tung Desem Waringin
Cara Mencari Investor Untuk Startup Baru
Menjalankan Startup dengan Metode Lean Startup