Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Akuntansi untuk Startup: Hal-Hal Dasar Akuntansi yang Harus Dipahami Semua Founder


Membangun bisnis yang sukses diperlukan banyak pilar yang akan menjadi fondasi dan menyangga keberlangsungannya. Sebagai salah bentuk bisnis yang beberapa tahun terakhir ini sedang berkembang pesat, startup juga tidak bisa terlepas dari kebutuhan akan pilar-pilar tersebut, yang salah satunya berdiri dalam bentuk prinsip dasar akuntansi untuk startup Sobat Studentpreneur.

Sayangnya, masih banyak startup yang terkesan meremehkan pentingnya akuntansi dalam bisnis mereka sehingga mereka enggan untuk belajar. Semoga kamu bukan salah satunya, ya. Pasalnya, tanpa adanya pengetahuan dasar akuntansi, kamu tidak akan bisa membuat pembukuan yang benar. Pembukuan adalah proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data keuangan dan fisik yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan, biaya, serta harga perolehan suatu penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada setiap tahun pajak berakhir.

Nah, pembukuan memiliki fungsi yang vital dalam perkembangan bisnis startup kamu, antara lain untuk memantau perkembangan keuangan, mengetahui perbandingan rencana kegiatan dan pelaksanaannya, dan tentunya menyusun laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran. Di dalam pembukuan, terdapat beberapa komponen dasar akuntansi yang wajib kamu pahami sebelum membuatnya untuk bisnis startup kamu.

 

Income Statement

Dasar akuntansi untuk startup pertama adalah income statement, atau kerap disebut sebagai laporan laba-rugi, yang digunakan untuk membandingkan total pendapatan dan total biaya selama satu periode tertentu (bulanan, per tiga bulan, per tahun). Banyak orang yang menganggap bahwa hasil akhir dari income statement memiliki jumlah sama dengan uang yang diterima. Hal ini tidak sepenuhnya salah karena bisa saja terjadi apabila bisnis startup kamu hanya melakukan penjualan dan pembelian secara tunai. Pada praktiknya, tidak semua penjualan dan biaya operasional dilakukan secara tunai.

Pelaporan profitabilitasnya melibatkan dua hal, yakni jumlah yang diterima (pendapatan/revenue) dan biaya yang diperlukan untuk memperoleh pendapatan (expenses). Kamu perlu ingat bahwa istilah pendapatan tidak sama dengan penerimaan dan laporan biaya tidak hanya menulis cek untuk membayar suatu tagihan.

 

  • Revenue

Kamu bisa mencatat pendapatan setelah bisnis startup kamu menghasilkan, bukan ketika perusahaan menerima uang. Mencatat pendapatan setiap kali memperoleh hasil merupakan bentuk dari salah satu prinsip akuntansi dasar yang dikenal sebagai revenue recognition principle.

 

Sebagai contoh, kamu memiliki bisnis startup dalam bidang penjualan sepatu untuk wanita. Pada bulan Maret, kamu berhasil menjual lima ratus pasang sepatu seharga Rp 200.000. Secara teknis, kamu pun memperoleh biaya sebesar Rp 100.000.000 pada bulan tersebut. Kamu lalu mengirimkan faktur kepada pembeli dan mengharuskan mereka untuk membayar pada tanggal 5 April. Nah, meskipun pembeli tidak akan membayar hingga tanggal 5 April, kamu harus tetap mencatat pendapatan bulan Maret dengan jumlah Rp 100.000.000 agar sesuai dengan seluruh jadwal pengiriman.

 

  • Expense

Komponen satu ini juga masih sejalan dengan revenue, yakni dicatat berdasarkan tanggal terjadinya sesuatu, bukan kapan biaya dibayarkan. Misalnya, masih pada bulan Maret, kamu menyewa jasa seseorang untuk melakukan packaging produk sepatu kamu, tetapi kamu dan orang tersebut sepakat untuk melakukan pembayaran jasa sebesar Rp 5.000.000 pada tanggal 3 April. Maka, biaya Rp 5.000.000 tersebut wajib dimasukkan pada laporan laba rugi untuk bulan Maret.

 

Balance Sheet

Dasar akuntansi untuk startup berikutnya adalah Balance sheet, atau neraca, laporan keuangan yang berisi jumlah aset perusahaan, liabilities, dan ekuitas pemilik saham pada satu waktu. Karena mencerminkan titik tertentu terhadap periode waktu, balance sheet dapat menjadi “gambaran” posisi keuangan bisnis startup kamu pada saat tertentu. Misalnya, kamu membuat balance sheet untuk tanggal 12 Januari, maka jumlah yang ditampilkan adalah saldo dalam rekening setelag semua transaksi yang berkaitan dengan tanggal 12 Januari selesai dicatat. Kamu bisa mengambil “gambaran” yang berulang dalam interval waktu yang tetap untuk mengathui perubahan aktiva dan dana dari waktu ke waktu

 

  • Aset

Aset mengacu pada seluruh hal yang dimiliki perusahaan, atau bisa juga disebut sebagai sumber daya perusahaan, seperti tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan lain sebagainya. Ada pula aset bernama account receivable atau piutang yang hampir selalu dimiliki perusahaan, termasuk bisnis startup kamu. Apabila kamu mengirim produk sepatu tetapi pembeli tidak segera membayar untuk pengiriman, maka jumlah utang untuk pengiriman langsung termasuk sebagai aset piutang.

Selain itu, kamu juga perlu mengetahui bahwa jumlah yang dilaporkan pada balance sheet untuk aset akan dikurangi secara rutin dengan penyusutan. Penyusutan ini merupakan bagian dari prinsip akuntansi dasar yang dikenal sebagai matching principle. Ia diterapkan khusus untuk aset yang masanya tidak terbatas seperti peralatan habis dipakai, usia bangunan, dan aset yang menjadi usang.

 

  • Liabilities

Liabilities merupakan kewajiban perusahaan, contohnya seperti jumlah hutang kepada orang lain. Kewajiban lain juga dapat berupa uang yang diterima di muka. Contohnya, kamu memiliki perjanjian dengan salah satu pelanggan yang melakukan prepay sebesar Rp 12.000.000 untuk pengiriman dua puluh pasang sepatu setiap bulan sejak Maret hingga Mei. Yang tersebut hanya akan menjadi pendapatan ketika kamu mengirimkan sepatu. Pada tanggal 1 Maret, bisnis startup kamu akan menunjukkan bahwa aset dana meningkat sebesar Rp 12.000.000, tetapi di sisi lain juga harus mencatat bahwa kamu memiliki kewajiban mengirimkan paket senilai Rp 12.000.000 dalam waktu tiga bulan.

 

  • Stockholder’s Equity

Jumlah ekuitas seharusnya persis dengan perbedaan antara jumlah aset dan jumlah kewajiban. Karenanya, banyak akuntan yang kerap menyebut ekuitas sebagai perbedaan dari aset dikurangi kewajiban. Akun saham biasa (commonstock) akan meningkat ketika bisnis startup kamu mengeluarkan saham dalam pertukaran untuk tunai. Sedangkan, akun saldo laba akan meningkat apabila bisnis startup kamu memperoleh keuntungan. Artinya, adanya pendapatan akan menyebabkan peningkatan ekuitas dan pengeluaran biaya menyebabkan penurunan ekuitas. Hal tersebut menggambarkan hubungan antara balance sheet dan income statement.

 

Cashflow

bookkeeping-615384_960_720

Photo Credit: Pixabay

Dasar akuntansi untuk startup berikutnya adalah cashflow. Melalui cashflow atau laporan arus kas, kamu bisa mengidentifikasi kemampuan bisnis start up kamu dalam jangka waktu pendek dan aktivitas keuangan yang sedang dilakukan. Cashflow mampu menunjukkan kas yang dihasilkan di digunakan oleh kegiatan bisnis startup kamu, seperti aktivitas operasi, investasi, serta kegiatan pembiayaan. Umumnya, mayoritas informasi yang datang pada cashflow akan datang dari pengiriman langsung balance sheet dan income statement.

 

  • Entry System Ganda

Istilah satu ini juga kerap disebut dengan double entry, yakni konsep di mana setiap transaksi perusahaan menghasilkan jumlah yang tercatat pada setidaknya dua dari rekening sistem akuntansi.

 

  • Bagan Akun

Agar bisa memulai proses pengaturan sistem akuntansi, kamu perlu membuat daftar seluruh nama akun yang terkait dengan pelaporan transaksi bisnis startup. Nah, daftar tersebutlah yang disebut sebagai bagan akun atau chart of account. Selama menjalankan bisnis, kamu bisa menyesuaikan bagan akun untuk mengetahui akun mana yang perlu dihapus atau ditambahkan.

 

Itulah beberapa hal dasar akuntansi untuk startup yang perlu kamu dipahami oleh seluruh founder dari bisnis startup. Seperti yang ditekankan sebelumnya, anggap akuntansi sebagai salah satu pilar yang akan menjadi pondasi penyangga bisnis kamu. Jadi, jangan sampai kamu meremehkan ilmu yang satu ini, ya. Kalau ingin belajar lebih lanjut mengenai dasar akuntansi, kamu bisa mengikuti kelas online gratis dari Studentpreneur di sini.

Kamu juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau mengikuti kelas-kelas online gratis di Studentpreneur.

Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:

Lean Startup, Apa yang Perlu Kamu Tahu Tentang metode Ini

Cara Mencari Investor Untuk Startup Baru

Performance-Based Digital Marketing Oleh Italo Gani

Biru Cahya Imanda

Biru Cahya Imanda bekerja sebagai Head of Surabaya di Penulis.ID, sebuah perusahaan digital content agency ternama.

Facebook Twitter