Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Bagaimana Menyikapi Keluarga yang Tidak Mendukung Bisnis Anda


Dogma yang beredar di masyarakat, entrepreneur adalah pekerjaan yang beresiko. Memang benar. Dunia entrepreneur penuh beresiko. Dan dia bisa jadi jauh lebih beresiko ketika Anda tidak memiliki keluarga dan sahabat yang mendukung keputusan Anda untuk commit di dunia entrepreneur. Lalu, bagaimana Anda menyikapi lingkungan yang tidak apresiatif seperti ini? 11 entrepreneur berikut angkat bicara melalui Twitter mereka mengenai bagaimana menyikapi lingkungan yang tidak mendukung ketika mereka memutuskan menjadi entrepreneur.

 

1. Ikuti mimpi Anda.

“Lakukan hal-hal yang membuat hidup Anda lebih bahagia. Jika menjadi entrepreneur adalah satu hal yang bisa membuat Anda bahagia, maka lakukan saja.” – Derrick M. Guest, @griotsroll

 

2. Ceritakan pada mereka apa yang Anda inginkan.

“Jelaskan pada keluarga dan teman Anda dengan baik. Mereka bukanlah pembaca pikiran. Apalagi jika mereka tidak pernah berbisnis. Mereka tidak akan pernah mengerti. Katakan bila Anda butuh dukungan. Jelaskan pula pada mereka tentang bagaimana mereka bisa mendukung Anda, karena dukungan akan sangat penting bagi kesuksesan Anda.” – Laura Umfer, @lauraumfer

keluarga-tidak-mengizinkan-bisnis

3. Jangan menyerah.

“Memulai bisnis adalah sebuah kerja keras, dan hal ini bisa jadi semakin berat ketika keluarga anda tidak mendukung passion Anda. Tetapi jangan menyerah. Cobalah untuk memisahkan antara bisnis dengan kehidupan keluarga Anda. Dan terus berjuang untuk mencapai gol Anda. Kelak, mereka akan melihat pilihan Anda sebagai sesuatu yang layak diperjuangkan.” – Tom Cumpsty, @cumpsty

 

4. Gunakan tekanan sebagai kekuatan Anda.

“Salah satu kualitas yang dimiliki oleh entrepreneur sukses adalah kemampuan untuk berkembang di luar berbagai macam bentuk tekanan. Tekanan harusnya menjadi katalis yang menginspirasi Anda untuk mencapai kesuksesan.” – Victor Kwegyir, @vikek

 

5. Berhenti meminta persetujuan dari keluarga Anda.

“Hal ini membuktikan bahwa Anda adalah manusia dewasa. Bukan anak kecil atau remaja seperti yang mereka lihat selama ini. Tetapi jika pun dukungan mereka benar-benar penting bagi Anda, mintalah mereka untuk menerima apa yang anda lakukan meskipun mereka tidak  setuju. Hal inilah yang dilakukan oleh keluarga. Berikutnya, lipat lengan baju Anda dan bersiaplah untuk sibuk. Tidak ada hal lain yang mampu mengundang dukungan selain bisnis yang sukses. Ketika Anda menginginkan rasa hormat, maka dapatkan dengan usaha keras.” – Hunter Phoenix, @Hunter_Phoenix

 

6. Ciptakan batas kewajaran.

“Pahami bahwa teman dan keluarga mungkin mencintai Anda, tetapi mereka tidak akan selalu mengerti atau memiliki komitmen yang sama terhadap gol Anda. Ketika Anda sedang bersama teman atau keluarga Anda, buat batasan mengenai manakah komunikasi yang dapat diterima dan manakah yang tidak. Jelaskan bahwa cibiran tentang usaha Anda bukanlah hal yang bisa diterima. Anda mungkin tidak akan membuat mereka mendukung Anda, tetapi Anda tidak akan membiarkan mereka menghalangi atau mematahkan semangat Anda.” – Judi Cineas, @DrJudiC

 

7. Temukan orang lain untuk mendukung Anda.

“Hal ini bisa berarti anggota keluarga, mantan guru, sahabat, atau kolega Anda yang lainnya. Anggota keluarga Anda yang sekarang mungkin over protektif, kurang berjiwa entrepreneur, atau bervisi pendek. Tetapi jangan biarkan negativitas mereka menghentikan Anda dari upaya Anda menggapai mimpi.” – Tracey Gold, @chiK9concierge

 

8. Maklumi ketika visi Anda tidak bisa selalu dibagi dengan orang lain.

“Kadang-kadang, orang lain tidak dapat berbagi visi dengan Anda. Entah karena mereka melihat sesuatu yang tidak Anda lihat, atau sebaliknya. Hal ini tidak boleh mematahkan semangat Anda. Anda harus tetap melakukan apa yang harus Anda lakukan. Bisnis kecil adalah tulang punggung ekonomi. Setiap entrepreneur besar dimulai dari bisnis kecil. Anda harus bangga.” – Joel Joseph, owner A to Z electronics.

 

9. Jangan menurut.

“Keluarga anda tidak dapat disalahkan jika mereka tidak mendukung niat bisnis Anda. Mereka ingin melihat Anda mengambil jalan yang stabil. Ketika mereka membujuk Anda untuk mengambil jalan yang aman dengan bekerja pada orang lain, faktanya tidak ada jaminan keamanan di sana. Contohnya bos Anda mungkin menghadapi kebangkrutan. Mereka harus memotong budget dan melakukan PHK. Mereka bisa menyingkirkan Anda kapan saja berdasarkan performa Anda. Tetapi, ketika Anda memiliki bisnis sendiri, Anda akan memiliki lebih banyak kontrol. Maka, jangan mendengarkan mereka yang melarang Anda. Tetapi gandakan usaha Anda untuk menghadapi keraguan orang lain.” – Ian Aronovich, @GovtAuctions

 

10. Protektif terhadap mimpi Anda.

“Salah satu saran terbaik yang pernah saya terima ketika menjalankan bisnis adalah memperlakukan bisnis sama halnya seperti membesarkan bayi. Artinya, Anda harus menjaga bayi Anda tetap aman. Anda memeliharanya, melindunginya, dan mendekapnya erat. Menjadi seorang ibu sekaligus memiliki 2 bisnis membuat saya melihat ada kesamaan di antara keduanya. Anda tidak perlu meminta persetujuan orang lain untuk melahirkan. Keamanan bayi anda tergantung pada bagaimana Anda membesarkannya.” – Suzannah Scully, @suzannahscully

 

11. Percaya pada diri Anda sendiri tanpa menjadi arogan dan mengabaikan keluarga Anda.

“Saya pikir 100% benar bahwa banyak dari entrepreneur sukses memiliki orang atau keluarga yang meragukan mereka di awal karir mereka. Tetapi, Anda harus mengambil alih kontrol hidup Anda dan dengan tegas membuat keputusan.” – Adam Grunwerg, @SearchableUK

Nah Sobat Studentpreneur, opini para entrepreneur di atas mungkin bervariasi antara seberapa pentingnya sebuah dukungan. Tetapi, pelajaran yang akan diberikan setiap entrepreneur manapun sama saja, yakni tidak boleh ada kata menyerah. Bagaimana dengan Anda? 🙂

Jangan lupa ikuti facebook dan Twitter kami ya! [Photo Credit: Wayne Silver]

 

Baca Juga:

7 Keuntungan Menjadi Entrepreneur

Kisah Sandiaga Uno – Orang Terkaya ke 47 di Indonesia

Bisnis Rumahan Yang Mungkin Cocok Untuk Anda

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+