Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Budidaya Ikan Gabus


Ikan berkepala mirip ular ini mengandung albumin tinggi. Selain lezat dan bergizi, potensi bisnisnya juga layak diuji.

Belakangan ini, nama ikan gabus seakan makin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Ikan gabus, yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Channa Striata merupakan jenis ikan yang hidup di air tawar yang bisa tumbuh hingga mencapai sepanjang 1 meter. Ikan ini memiliki kepala yang mirip ular, tak heran jika dalam bahasa Inggris ikan ini disebut sebagai snakehead. Ternyata, ikan ini cukup lezat untuk dikonsumsi dan tidak sedikit dari masyarakat kita yang menyukainya.

Perlu Sobat Studentpreneur ketahui, ikan gabus ini cukup menyehatkan karena mengandung albumin dalam jumlah yang tinggi. tak heran jika ikan gabus ini semakin dicari. Namun sayangnya, jumlah persediaan di alam sepertinya kurang mencukupi untuk memenuhi permintaan masyarakat yang semakin meningkat. Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi para peternak lokal untuk membudidayakan ikan berkepala menyerupai ular yang satu ini.

Budidaya ikan gabus bisa menjadi peluang bisnis yang bisa kamu coba. Seiring dengan semakin meningkatnya permintaan, tentunya hal ini bisa meraup keuntungan bila kamu bisa berhasil membudidayakannya. Tertarik untuk mencoba? Bagi kamu yang berniat untuk memulai budi daya ikan gabus, caranya tidak ribet, kok! Berikut cara budi daya ikan gabus yang bisa kamu praktekkan.

 

Ciptakan Lingkungan untuk Budidaya Ikan Gabus

Photo credit: pxhere.com

Bagi kamu yang akan memulai budi daya ikan gabus ini, pastikan kamu memiliki memiliki lahan yang cukup luas, ya! budi daya tidak seperti memelihara ikan di akuarium yang hanya memerlukan sepetak lahan saja, tapi butuh beberapa kali lebar petak yang lebih luas. Oleh sebab itu, budi daya ikan gabus ini bisa dilakukan di lapangan atau kebun kosong di belakang rumah yang tidak terpakai.

Untuk memudahkan kamu untuk memisahkan ikan gabus sesuai dengan usia perkembangannya, maka kamu tak cukup hanya dengan satu kolam saja. Siapkan banyak kolam. Kolamnya bisa terbuat dari beton ataupun terpal. Kalau Sobat Studentpreneur memiliki budget yang terbatas, maka kolam yang terbuat dari terpal bisa menjadi solusi tepat. Namun, jika dananya tersedia, sebaiknya pilih kolam yang terbuat dari beton agar lebih kokoh.

Beli Indukan Ikan Gabus yang Akan Sobat Studentpreneur Budidaya

Untuk pertama kali, pastikan kamu membeli indukan ikan gabus yang berkualitas baik. kamu bisa memancingnya sendiri di tempat sungai terdekat atau membelinya langsung dari peternak. Kalau kamu kurang paham mengenai perbedaan antara ikan gabus jantan dan betina, bisa menanyakan pada penjualnya. Jika memancingnya sendiri, kamu bisa mengidentifikasi hal tersebut dari bentuk kepalanya. Pada umumnya, ikan gabus betina memiliki bentuk yang lebih bulat sedangkan ikan gabus jantan bentuknya lebih oval.

Selain itu, jenis kelamin ikan gabus juga bisa dilihat dari warna tubuhnya. Kalau jantan, biasanya akan memiliki warna yang lebih gelap sedangkan untuk betina warna tubuhnya lebih cerah. Oh ya, Kamu tak cukup hanya membeli satu pasang saja, ya. Sedikitnya, Sobat Studentpreneur harus menyiapkan masing-masing 40 induk jantan dan betina untuk melakukan proses pemijahan.

Proses Pelepasan Sperma dan Sel Telur

Mungkin kamu pernah mendengar istilah pemijahan ketika belajar mengenai dunia  ternak ikan gabus, namun kurang begitu paham apa yang dimaksud dengan pemijahan ini. Pemijahan merupakan proses pelepasan sel telur dan sel sperma dari induk ikan jantan dan betina dengan menempatkan mereka pada wadah yang sama.

Nah, tempatkan 40 induk jantan dan betina yang sudah kamu siapkan tadi dalam satu kolam yang besar. Ingat, jika volume kolamnya tidak seberapa besar, maka jumlah ikannya juga bisa disesuaikan. Pilih kolam yang memiliki ukuran panjang 7 meter, lebar 4 meter, dan tinggi 2 meter.  Jika di kolam ini terdapat air, maka sebaiknya kamu kuras terlebih dahulu dan biarkan hingga mengering selama hari. Hal ini bertujuan untuk merangsang proses pemijahan pada ikan. Ikan pada umumnya akan terangsang dengan bau tanah kering yang tersiram air hujan.

Setelah mengering, isi air tapi jangan terlalu penuh. Cukup seperempat dari tinggi kolam, yakni sekitar 50-60 cm saja. Nah Sobat Studentpreneur, agar proses pemijahan yang dilakukan ini berjalan maksimal, tak ada salahnya kamu menutupinya dengan tanaman eceng gondok di bagian atasnya. Biarkan proses ini berlangsung secara alami.

Telur Hasil Pemijahan Dipisahkan

Setelah proses pemijahan selesai, kamu akan mendapati banyak telur yang yang dihasilkan. Untuk itu, segera saring dengan menggunakan jaring yang memiliki lubang-lubang halus untuk mengurangi risiko terjadinya telur hilang ketika disaring. Untuk telur ini, sebaiknya kamu tidak meletakkannya di kolam yang sama dengan proses pemijahan. Pilih kolam yang lebih kecil atau akuarium tapi yang berukuran besar. Hal ini bertujuan agar kamu dapat mengontrolnya dengan maksimal.

Sama seperti proses pemijahan, keringkan kolam atau akuarium tempat telur akan diletakkan selama 2 hari. Lalu setelah itu isi akuarium dengan air dan masukkan telur-telur tadi.  Agar suhu di dalam akuarium tetap hangat, maka beri pemanas air hingga suhunya mencapai 28 derajat Celcius. Mungkin kamu bertanya-tanya berapakah ukuran space ideal untuk telur ikan dalam jumlah tertentu. Idealnya, kepadatan telur ini adalah sekitar 5 butir setiap cm persegi.

Normalnya, ikan ini akan menetas dalam waktu 1 x 24 jam dalam suhu yang ideal. Jadi jika kamu sudah mengatur suhu air sesuai petunjuk, kamu tinggal menunggu saja. Oh ya, Sobat Studentpreneur juga tidak harus memberi ikan yang abru menetas tadi dengan makanan ikan. Pada umumnya, larva ikan yang baru menetas masih memiliki cadangan makanan jadi tidak perlu khawatir. Baru setelah 2 hari cadangan makanan ini akan habis dan saat inilah kamu harus mulai memberinya makan.

 

Memelihara Larva Ikan Gabus

Dalam ternak ikan gabus, untuk memelihara larva yang sudah menetas, kamu harus memperhatikan space-nya agar mereka bisa tumbuh optimal. Idealnya, larva ikan gabus akan berkembang secara optimal dalam kepadatan 5 larva per 1 liter air. begitu pun juga dengan makanan yang harus diberikan. Jenis makanan yang diberikan untuk larva berbeda-beda seiring pertumbuhan umurnya. Untuk larva yang baru berumur 2 hari, beri saja makanan artemia. Pilih artemia yang dalam bentuk naupili. Ini adalah udang berukuran sangat mini yang memang sengaja dibudidayakan sebagai makanan untuk ikan budidaya. Berikan makanan ini sebanyak 3 kali sehari agar ikan gabusmu bisa tumbuh sehat.

Selanjutnya ketika larva ikan gabus menginjak usia 5 hari, maka maka jenis makanan ya berganti. Bukan lagi naupili artemia, tapi daphnia. Daphnia merupakan plankton berukuran hampir sama seperti artemia dengan lebar 2,5 mm. Sama seperti sebelumnya, beri makan ikan gabusmu sebanyak 3 kali sehari.

 

Siapkan Kolam untuk Habitat Ikan Gabus Selanjutnya

Larva ikan gabus yang kamu pelihara kini semakin tumbuh besar. Oleh sebab itu, kamu memerlukan tempat yang lebih luas. Kamu bisa menyiapkan kolam yang terbuat dari beton dengan ukuran 2.5 meter. Di langkah ini, banyak yang harus kamu lakukan. Setelah menyiapkan kolamnya,keringkan dulu selama satu minggu. setelah itu masukkan tanah dan kotoran hewan. Aduk jadi satu hingga tingginya mencapai 30 centimeter. Mungkin kamu bingung kenapa harus memakai kotoran hewan dan juga tanah. Hal ini adalah untuk membuat pangan ikan secara alami.

Jangan lupa juga tambahkan pupuk kapur dolomid dan tunggu selama tiga hari untuk memastikan bahwa ketiga bahan tersebut telah larut menjadi satu. Dari campuran ini, akan terlahir plankton, lumut, dan bahkan kutu air. tentu saja ini adalah makanan yang baik untuk larva ikan gabus yang mulai tumbuh. Setelah 3 hari, alirkan air hingga setinggi 1 meter. Tapi jangan langsung memasukkan larva gabus itu ke sana, biarkan air menggenang selama 1 minggu.

 

Proses Penaburan Benih

Usia ideal bagi ikan gabus untuk ditaburkan ke kolam yang sudah diisi kotoran hewan dan pupuk adalah 14-15 hari. Jadi, setelah kolam siap dan usia larva juga sudah mendukung, maka segera masukkan ke kolam. Karena di kolam sudah tercipta plankton dan kutu air yang sudah disiapkan sebelumnya, maka kamu tidak perlu memberi makan terlebih dahulu karena bisa-bisa kelebihan nutrisi dan itu tidak baik untuk pertumbuhan ikan gabusnya.

Baru setelah 2 hari, kamu bisa memberi makan ikan-ikan tersebut. makanannya adalah tepung pelet. Dengan ketinggian air 100 cm dan ukuran kolam 2 x 5 meter, maka jumlah pakan ideal yang bisa kamu berikan adalah sebanyak 2 kg. Selanjutnya kamu tinggal menunggu hingga ikan gabus tumbuh menjadi berukuran besar dan siap dipanen.

 

Satu hal yang perlu diketahui, ikan gabus adalah ikan yang predator yang akan memangsa ikan lainnya. Jadi, pastikan kamu jangan sampai telat memberinya makan sehingga ia akan saling memangsa sesamanya. Ketika sudah waktunya untuk panen tiba, kamu tidak harus memanennya secara bersamaan tetapi bisa fleksibel menyesuaikan permintaan pasar. Ikan gabus tergolong memiliki daya tahan tubuh tinggi sehingga tidak masalah jika ia dipanen secara bertahap sekalipun. Inilah salah satu keunggulan budidaya ikan gabus dibanding yang lain.

Selain bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan ikan bergizi yang satu ini, dengan memulai budidaya ikan gabus, Sobat Studentpreneur bisa menciptakan lapangan kerja sendiri tanpa harus bergantung dengan lapangan kerja yang sudah ada. Dengan mengolah bisnis budi daya ikan gabus, kamu tak hanya akan bisa bersenang-senang dengan hobi, tapi juga mendatangkan pundi-pundi rupiah. Tertarik untuk mencoba?

 

Yuk follow facebook Studentpreneur dan ikutan kelas online-nya buat belajar bisnis lebih lanjut.

 

Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:

Dasar-Dasar Marketing dari Tung Desem Waringin

Cara Mencari Investor Untuk Startup Baru

Menjalankan Startup dengan Metode Lean Startup

 

Zodiak Yanuarita

Zozo pernah bekerja di berbagai startup Jepang sebelum akhirnya kini membantu startup lokal Indonesia.

Facebook