Berita Bisnis teknologi
Hati-hati, Pria Ini Berhasil Menipu Jutaan Orang Melalui Twitter
Tomasso Debenedetti Berhasil Menipu Jutaan Orang Melalui Twitter. Apa Tujuannya?
Jika Anda masih percaya dengan kabar dari akun-akun Twitter yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, katakanlah Trio Macan 2000, maka be smart! Di Italia, ada seorang guru sejarah yang mampu mengacaukan ekonomi global, mengancam hubungan diplomatik, menipu pemimpin dunia, dan mempermalukan media besar dengan cara menyebarkan hoax.
Namanya adalah Tomasso Debenedetti. Business Insider yang sempat bertatap muka langsung dengannya menyebut bahwa sehari-hari, ia tampak layaknya seorang bapak paruh baya dengan 2 anak. Akan tetapi, di balik itu, ia adalah seorang “aktivis sosial”. Tanpa mengharapkan keuntungan pribadi, Debenedetti berusaha mengubah bagaimana Anda berinternet dengan caranya sendiri, yang mana melibatkan berita palsu, dan Twitter. Dari permainan kecilnya ini, ia berusaha menyampaikan pada Anda bahwa tidak sepenuhnya berita yang Anda dengar dari internet itu dapat dipercaya.
Debenedetti memulai serial kampanye palsunya sejak tahun 2000 ketika ia masih bekerja di industri koran Italia. Ia telah menerbitkan lebih dari 60 hasil wawancara dengan figur-figur ternama seperti John Grisham, Desmond Tutu, Cardinal Ratzinger, Mikhail Gorbachev, hingga Dalai Lama. Barulah 10 tahun kemudian, ia menimbulkan kehebohan dengan mengaku pada New Yorker, sebuah media online Amerika Serikat, bahwa semua wawancara panjangnya dengan figur-figur terkenal itu adalah hoax semata. Selama 10 tahun, ia berhasil membodohi surat kabar konservatif Italia.
“Itali adalah sebuah lelucon,” katanya menjelaskan bahwa wawancara fiktif yang ia jual pada surat kabar konservatif seringkali dipublikasi tanpa cek fakta terlebih dahulu.
Setelah penipuannya terkuak, banyak yang menyebut karirnya sudah tamat. Padahal tidak. Debenedetti justru baru saja memulai. Ia memutuskan untuk menggunakan medium baru untuk menyebarkan kabar palsu: Internet. Dan Twitter adalah persinggahan pertamanya. Ia menciptakan akun tokoh pemerintahan palsu, lengkap dengan atribut yang meyakinkan. Ia memulai mengirim tweet berisi selamat datang, baru kemudian melanjutkannya dengan menyebarkan kabar hoax dalam huruf kapital. Keesokan harinya, ia menghapus tweet, mengganti nama, foto, dan biografi. Dengan pola ini, ia telah memalsukan mulai dari Vladimir Putin hingga Edward Snowden.
Tapi, adakah yang benar-benar jatuh pada taktik ini? Banyak! Akun tipuan Debenedetti diikuti oleh sejumlah organisasi berita penting seperti AFP, BBC, Bloomberg, Daily Mail, Huffington Post, The Guardian, Reuters, Wall Street Journal, dan daftarnya terus bertambah. Agensi berita besar seperti AP, Reuter dan surat kabar besar akan lebih mudah untuk memverifikasi berita. Akan tetapi, surat kabar kecil, blog, atau stasiun radio tidaklah serajin itu. Lagipula, mereka seringkali memiliki akses yang terbatas terhadap fakta, sementara mereka harus menyiarkan berita secara aktual, sehingga mereka lebih mudah terpapar pada rumor dan kabar palsu.
Debenedetti bahkan memiliki sejumlah akun palsu yang mendapat logo “verified” dari Twitter, misalnya tiruan Steinmeier (PM Jerman), Monti (PM Italia), dan Sarkozy (Perancis). Meskipun beberapa hari kemudian, mereka langsung kena suspend. Meskipun demikian, dalam tempo yang singkat itu, sangat mudah baginya untuk menyebarkan berita yang memiliki dampak global.
Salah satu hoax paling sukses Debenedetti terjadi pada Agustus 2012. Ia membuat akun Twitter palsu untuk meniru Mendagri Rusia, Vladimir Kolokoltsev. Di sini, ia menyebarkan kabar yang mengatakan bahwa Presiden Suriah, Bashar al-Assad dan istrinya telah dibunuh. Dampaknya? Sejumlah stasiun berita mengulas betapa tweet ini mempengaruhi melambungnya harga minyak mentah, hanya karena dunia keuangan khawatir tentang masa depan politik Suriah dan ketersediaan minyak.
Nah Sobat Studentpreneur, semoga cerita ini membuka mata Anda tentang betapa mudahnya berita palsu menyebar, apalagi di internet. Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Sodanie]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
5 Ide Usaha Kecil yang Menguntungkan
Inspiratif: Serunya Bisnis Stoples Beromzet Ratusan Juta Rupiah per Bulan