Best People Inovator
Jeff Bezos, Bos Amazon yang Masa Kecilnya Sangat Nakal
Jeff Bezos, jenius dibalik suksesnya Amazon, ternyata dulunya merupakan anak yang sangat nakal.
Kita mengenal Amazon.com sebagai salah satu toko online dan toko buku terbesar di dunia. Pada tahun 2014 kemarin, Amazon mendapatkan keuntungan sebesar 89 juta dolar atau sekitar 890 milliar rupiah. Dibalik Amazon ternyata ada orang yang sangat berjasa dan sekarang menjadi CEO sekaligus pendiri, Jeff Bezos. Jeff sendiri adalah salah satu orang terkaya di Amerika Serikat bahkan di dunia dengan total kekayaan mencapai 40 milliar dolar.
Anak kecil yang suka dengan pengetahuan dan teknologi
Jeff lahir pada tahun 1964, tentu teknologi pada saat itu tidak semaju sekarang. Bahkan mungkin teknologi yang dipakai maksimal hanya listrik yang ada di peralatan rumah. Tetapi itulah yang disukai oleh Jeff. Dia sangat sering membuat alarm rumah mati karena eksperimennya. Jeff membongkar alarm, kemudian memasangnya kembali tetapi tidak berhasil memperbaikinya. Jeff pun harus berkejar-kejaran dengan ibunya ketika tahu alarm rumah tidak berfungsi.
Jeff pada saat itu langsung berpikir bahwa minatnya memang di bidang teknologi. Pada saat SMA, keluarga Jeff pindah ke Miami, Florida. Di sana dia masuk ke Miami Palmetto Senior High School. Di sekolah tersebut, Jeff mendapatkan teman-teman yang mempunyai minat dan bakat yang sama yaitu ilmu pengetahuan. Dia bergabung di Student Science Training Program yang diadakan oleh Universitas Florida, yang nantinya akan membawa Jeff masuk ke Universitas Princeton.
Tidak minat jurusan fisika dan pindah ke jurusan komputer
Ada kejadian lucu ketika Jeff masuk ke bangku kuliah. Jeff masuk ke jurusan fisika, dia mengira jurusan fisika akan menarik. Tetapi ternyata jurusan fisika menurut Jeff sangat membosankan dan dia akhirnya memutuskan untuk pindah ke jurusan ilmu komputer.
Di jurusan ilmu komputer, Jeff menemukan jati dirinya. Semasa kuliah, Jeff sangat aktif berorganisasi, bahkan dia sempat menjadi presiden Program Pengembangan Mahasiswa. Setelah lulus kuliah Jeff langsung mendapatkan pekerjaan di perusahaan terkenal dengan gaji yang tinggi.
Jeff kemudian bekerja di salah satu pialang saham di Wall Street. Ketika itu pialang saham adalah pekerjaan yang diidamkan oleh warga Amerika Serikat. Dia bekerja di Fitel, sebuah pialang saham di Wall Street, New York sebagai ahli komputer. Setelah mendapatkan pengalaman, dia pindah di Bankers Trust, sebuah perusahaan investasi.
Keluar setelah melihat perkembangan internet begitu besar
Mendapatkan akses dan jejaring yang luas, Jeff kemudian tahu bahwa sebenarnya potensi internet sangat besar. Ketika itu masih belum banyak yang memprediksi bahwa internet akan berkembang menjadi sebesar sekarang. Akan tetapi mata Jeff berkata sebaliknya, dia melihat internet akan mendominasi dunia.
Apa yang dilakukan Jeff selanjutnya? Dia keluar dari pekerjaan di Seattle yang menggajinya begitu besar dan ingin membuat perusahaan sendiri. Ketika itu Jeff belum tahu apa-apa tentang apa yang akan dibuatnya.
Pada saat perjalanan pulang dari Seattle sampai New York, dia kemudian mendapatkan ide untuk membuat sesuatu yaitu toko buku online. Kemudian dia membuat business plan selama diperjalanan menuju New York. Sesampainya di New York dia bertemu ibunya dan memberi tahu semua keinginannya. Dengan tabungan dan uang pinjaman ibunya, dia membuka Amazon.com di garasi rumahnya pada tahun 1994.
Nama Amazon.com sebenarnya hadir pada tahun 1995, pada tahun 1994 dia membuat perusahaanya terlebih dahulu yaitu Cadabra. Kata-kata Amazon dipilih karena Jeff merasa bahwa hutan Amazon sangatlah unik dan hanya satu-satunya di dunia, dia ingin kemudian ingin membuat sesuatu yang unik dan hanya ada satu di dunia.
Sekarang Amazon.com tidak hanya menjual buku, tetapi menjual hampir semua barang. Walaupun begitu, Amazon.com tetap menjadi jujukan para pengguna internet untuk membeli buku. Keuntungan yang terus meningkat membuat Jeff sebagai salah satu miliader yang terkenal di dunia. Salah satu kata-kata trademark dari Jeff adalah:
“Model bisnis kami sebenarnya bukan apa-apa dan tentu sangat mudah untuk ditiru. Akan tetapi Anda lihat McDonalds, dia tetap besar dan hadir sebagai perusahaan jutaan dolar. Maka dari itu, pembentukan nama brand sangat penting.”
Silakan tulis komentar Anda melalui kolom di bawah ini. Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Hotey]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Calvin Kizana, Pebisnis Sukses Dibalik Kesuksesan PicMix
Gadis Cantik Ini Melestarikan Budaya Sambil Berbisnis
Mereka Tidak Beruntung, Tapi Jauh Lebih Sukses Dari Anda