Best People Inovator teknologi
Jenius Dibalik Media Online Paling Berpengaruh di Dunia: TechCrunch
Kalau Anda Tidak Pernah Membaca TechCrunch, Anda Bukan Pecinta Teknologi. Inilah Profil Michael Arrington, Pendiri TechCrunch.
Apabila Anda mengaku techno geek, maka TechCrunch sudah pasti salah satu tempat main Anda sehari-hari. Ia adalah situs yang paling bisa diandalkan untuk mendapatkan berbagai macam liputan berita yang paling aktual, tajam dan terpercaya tentang perkembangan teknologi di dunia. Nah, J. Michael Arrington adalah salah satu penggagas situs ini. Selain membuka mata dunia terhadap pesatnya perkembangan teknologi, melalui situs ini, ia bisa mempromosikan teknologi terbaru kepada pasar mereka dan mendukung perkembangan pesat ekosistem teknologi di Silicon Valley, sebuah area di Amerika Serikat yang menampung berbagai startup bisnis dan teknologi. Wired dan Forbes menamai Arrington sebagai salah satu dari orang yang paling berkuasa di Internet. Pada tahun 2008, ia dipilih oleh majalah Time sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia. Semua itu dimulai ketika ia mulai meragukan pencapaiannya selama 35 tahun hidup.
Pria paruh baya yang sempat meragukan kehidupannya
Arrington adalah lulusan Stanford Law School. Ia juga menjabat di sejumlah posisi penting pada sejumlah lembaga hukum Amerika Serikat. Pada usia 35 tahun, ia melihat ke kehidupannya dan berpikir bahwa ia tidak akan pernah sukses.
Maka, ia kemudian meninggalkan dunia hukum dengan bergabung pada sejumlah perusahaan internet hingga mendirikan Achex, sebuah perusahaan pembayaran online, yang kemudian dijual hanya seharga 32 juta dolar Amerika.
“Saya menghasilkan cukup uang untuk membeli sebuah Porsche. Tidak lebih,” katanya.
Setelah itu, ia mendirikan banyak perusahaan lain seperti Zip.ca, Pool.com, Razorgator, Edgeio, dan Foldera.
Menemukan TechCrunch secara tidak sengaja
Di tengah upayanya memulai Edgeio, ia mengambil saran seorang koleganya yang berkata “Jika Anda ingin membangun perusahaan baru, riset dulu apa yang perusahaan lain lakukan.” Maka, ia meluncurkan TechCrunch di tahun 2005 sebagai alat untuk memahami pasar. Ia mengaku bahwa memulai TechCrunch bukanlah karena hobi. Akan tetapi, ia berusaha membuat blog ini secara rutin rata-rata memuat 5 tulisan baru setiap 2 hari selama tahun pertamanya. Setahun kemudian, TechCrunch mendapat peringkat 566 oleh Technorati berdasarkan jumlah tautan yang ia terima dari website lain. Tulisan-tulisan Arrington rupanya disukai. Pada bulan Desember, rankingnya dengan cepat merangkak ke posisi 96. Setahun berikutnya, ia menempati peringkat 4 dari blog yang paling banyak ditautkan. Pada 2008, lebih dari satu juta orang berlangganan pada blog ini. Melihat potensi yang besar di sini, ia mengabaikan Edgeio. Ia ketagihan menulis, menggiring opini, dan memegang kekuatan untuk menarik perhatian orang-orang berkuasa, entah itu media, seleb, bisnis, atau politisi.
Dengan mudah menyebarkan idealisme
Arrington selalu mengidentifikasi dirinya sebagai seorang libertarian. Ia menyebut, “Saya hanya melihat pemerintahan sebagai suatu hal yang menghentikan kami melakukan banyak hal.”
Selain itu, ia mendorong paham bahwa bangku kuliah tidak berbanding lurus dengan kesuksesan. Arrington terkenal dengan pahamnya bahwa dropout dari bangku kuliah itu wajar. Ia mengatakan bahwa “Hal terbaik di dunia adalah pergi ke Harvard untuk setahun dan dropout. Semua orang tahu kalau Anda cukup pandai untuk masuk.”
Mungkin hal ini ia dapatkan sebagai seorang pengacara yang beralih profesi sebagai konglomerat media baru. Nah Sobat Studentpreneur, bagaimana menurut Anda? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Joi Ito]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Anak SMA Ini Raup Puluhan Juta per Bulan Dari Bisnis Sepatunya
Ternyata Bos Garuda Food Adalah Korban Bully
Dihina, Ibu Rumah Tangga Ini Bangkit dan Bangun Bisnis Trilliunan Rupiah