Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Medium Story

Pertumbuhan Hacking Algoritma Instagram: Setiap Update adalah Sebuah Peluang


Ada algoritma dibalik menariknya media sosial Instagram.

Catatan Editor: Serial Expert ini ditulis oleh Chris Tweten, Senior Growth Consultant di STB Collaborations. Artikel ini terbit dengan izin personal dari Enrique Dans. Kamu bisa baca versi aslinya di sini.

Algoritma bukan sebuah subjek yang mudah dilakukan, bahkan untuk para ahli pemograman sekalipun. Algoritma adalah penyusunan langkah-langkah penyelesaian masalah dalam bentuk kalimat dengan jumlah kata terbatas tetapi tersusun secara logis dan matematis. Sebagai contoh, algoritma yang membentuk Google terdiri dari lebih dari 200 faktor, setiap faktornya terdapat 50 atau lebih variasi. Ini berarti, algoritma Google bisa terdiri dari 10.000 faktor, atau mungkin lebih. Begitu pula dengan Facebook. Walaupun tidak diketahui secara pasti berapa banyak faktor yang membentuk algoritma Facebook, namun kedua raksasa ini memiliki tingkat kerumitan yang sama.

Lalu, bagaimana jika algortima Instagram dibandingkan dengan Google atau Facebook dalam hal kompleksitas?

Sebuah keuntungan bagi para marketing Instagram, media sosial ini jauh lebih sederhana dibanding kedua raksasa tadi. Hal tersebut dikarenakan dua alasan utama:

  1. Jenis konten: Instagram hanya memiliki dua jenis konten yang bisa kamu bagikan, yaitu foto atau video. Sementara di Facebook, kamu bisa membagikan konten berupa tulisan dan links. Kamu juga dapat menambahkan sticker dan feelings kepada 4 jenis konten yang Facebook hadirkan sebagai respon ketika melihat status orang lain. Bagaimana dengan Google? Tentu tidak terbatas.
  2. Jenis keterlibatan: Instagram hanya memiliki empat metode untuk dapat terlibat dengan konten, yaitu like, comment, sharing via DM (Direct Message), dan saving. Jenis keterlibatan apa yang hilang dari Instagram namun bisa kamu temukan dengan muda di platform media sosial lainnya? Shares. Kamu bisa membagikan foto atau video yang ada di Instagram kepada teman-temanmu, tetapi tidak tertera pada laman profil (kamu bisa membagikan foto atau video dan tertera pada laman profil, namun itu menggunakan aplikasi tambahan). Sementara di Facebook, kamu bisa membagikan apapun ke lama profil, Halaman, Grup, profil teman, atau melalui pesan pribadi. Facebook juga mendesain ulang tombol Suka (Like) mereka di tahun 2016. Mereka menambahkan lima reaksi baru untuk memberi konteks emosional di balik tombol tersebut.

Photo credit: freestock.org (pexels.com)

Instagram adalah Surga bagi Para Hacker

Algoritma Instagram seringkali mendapatkan pembaharuan. Dengan mentalitas berbasis kinerja dan proses pertumbuhan yang mapan, setiap pembaharuan algoritma adalah sebuah peluang. Berikut lima faktor kunci yang mendominasi algoritma Instagram setiap langkahnya:

  1. Relevansi: adalah dasar dari semua algoritma sosial media, berfungsi untuk menunjukkan konten yang paling mungkin kamu minati dan sukai. Maksudnya, urutan foto dan video yang muncul dalam linimasa Instagramu sebenarnya berdasar pada konten yang kamu suka, hubungan antara akun Instagrammu dengan unggahan akun seseorang, serta ketepatan waktu saat mengunggah.
  2. Keterlibatan: semakin banyak orang terlibat dalam sebuah foto atau video yang diunggah, makan foto tersebut tetap menduduki puncak timeline
  3. Hubungan: seperti fitur Best Friends dalam Snapchat, Instagram juga memberi peringkat kepada orang-orang yang paling penting bagi Anda. Instagram ingin memastikan Anda tidak melewatkan posting dari keluarga dekat dan teman Anda.
  4. Ketepatan waktu: menjadi hal yang paling penting dalam melihat feed instagram. Siapa yang ingin melihat foto atau video yang sudah berusia berminggu-minggu?
  5. Pencarian profil: Bila kamu mencari profil seseorang dalam Instagram lebih dari satu kali, secara otomatis Instagram akan memberi peringkat lebih tinggi pada algoritma newsfeed. Dengan begitu, kamu tidak perlu membuang-buang waktu mencari profil tersebut dari awal. Instagram mengatakan bahwa penerapan faktor peringkat membuat jumlah total pencarian profil terus mengalami

Pada akhirnya, jangan takut akan perubahan. Ambil dan hadapi setiap pembaharuan Instagram dan media sosial lainnya. Jadikan hal ini sebagai tantangan pribadi kamu sebagai marketer yang berbasis kinerja.

 

Yuk follow facebook Studentpreneur dan ikutan kelas online-nya buat belajar bisnis lebih lanjut.

 

Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:

Mendirikan Bisnis Sosial Berdasar Social Enterpreneurship

Cara Membangun Costumer Service Terbaik untuk Memuaskan Pelanggan

How to Sell Anything in 3 Simple Steps

 

Yovita Omega

Pernah berkarya di Pikiran Rakyat, kini Yovita aktif di digital agency di Jakarta.

Facebook