April 2013 Edition Best People
RISING STAR – Brian Sang Pebisnis Religius
Wirausaha Muda Mandiri adalah salah satu event entrepreneurship yang paling prestisius di Indonesia. Banyak sekali alumni pemenangnya yang menjadi entrepreneur sukses. Salah satunya adalah Brian Arfi Faridhi yang merupakan Founder dari Dhezign, salah satu perusahaan teknologi paling sukses di Jakarta. Brian memenangkan Wirausaha Muda Mandiri di tahun 2009. Kebetulan, Editor-In-Chief Majalah Studentpreneur adalah teman lama dari Brian. Nah, Sobat Studentpreneur, mari kita intip obrolan menarik dari dua orang teman ini.
Halo Brian, setelah memenangkan Wirausaha Muda Mandiri, apa saja kesibukan anda?
Saya masih mencoba untuk terus mengembangkan Dhezign dan Pernik Muslim. Alhamdulillah dua-duanya berjalan cukup lancar.
Bagaimana cerita Dhezign dan Pernik Muslim ini ketika startup dulu?
Pernik Muslim dibangun terlebih dahulu di Mei 2006, kemudian Dhezign beberapa bulan setelahnya. Dulu, toko online masih jarang, apalagi toko online yang fokus berjualan pernik-pernik Islam. Akhirnya saya kepikiran untuk membuat Pernik Muslim ini. Kemudian, saya juga membantu beberapa klien awal untuk membuat website sampai Dhezign akhirnya lahir juga. Saat ini, karena perkembangannya yang pesat, saya lebih fokus di Dhezign. Sedangkan Pernik Muslim saya serahkan pada saudara, saya hanya sebagai pengawasnya.
Untuk saat ini, Dhezign dan Pernik Muslim sudah menghasilkan omzet berapa besar?
Sekitar beberapa ratus juta setahunnya. Detailnya rahasia ya hehehe…
Bisnis buat Brian selalu berjalan lancar?
Tidak juga. Saya pernah beberapa kali mengalami masa-masa sulit, hampir tidak bisa membayar karyawan. Tapi ya untungnya masih tahap “hampir”, jadi tidak pernah tidak membayar karyawan. Terkadang omzet di Dhezign ini kan naik turun apalagi waktu masih startup dulu.
Ketika dalam kondisi buruk, apa yang biasanya anda lakukan?
Saya biasanya berdoa terlebih dahulu. Setelah hati tenang ya saya coba lagi untuk mendapatkan project. Intinya pantang menyerah lah.
Wah tampaknya anda ini sangat religius dan taat dalam agama?
Ya kita bisnis kan bukan hanya untuk keperluan duniawi, tapi juga akhirat. Maka dalam berbisnis pun harus mengikuti kaidah-kaidah agama. Kita tidak boleh bisnis yang melanggar hukum agama.
Memenangkan Wirausaha Muda Mandiri berhasil mengangkat nama anda. Berarti bisnis anda yang paling besar?
Dalam kompetisi bisnis belum tentu yang lebih besar yang menang. Justru kalau dalam kasus saya, karena sejak awal startup saya sudah menunjukkan sikap persistent atau kengototan yang tinggi, itulah yang membuat saya menang. Persistent adalah salah satu sifat yang harus dipunyai oleh seorang entrepreneur.
Ada yang menarik di setiap lowongan kerja Dhezign. Anda selalu menuliskan “Tidak Butuh Ijazah”. Apa maksudnya? Apakah anda anti pendidikan?
Bukannya saya anti pendidikan, tapi biasanya justru kebanyakan lulusan ber-IPK tinggi itu terlalu fokus terhadap sekolah sehingga kurang eksplorasi terhadap teknologi baru. Padahal di dunia kerja, teknologi yang mereka pelajari di sekolah tidak akan cukup. Jadinya kalau di Dhezign, calon karyawan tidak kami lihat ijazahnya, tapi langsung tes skill. Kalo tes skill tersebut lulus, barulah kami wawancarai dan kemudian bisa mengikuti pelatihan 3 bulan sebelum benar-benar bergabung dalam tim kami.
Jadi anda meragukan kualitas universitas di Indonesia?
Sekolah itu penting. Tapi kita juga harus mengimbanginya dengan belajar sendiri serta belajar langsung dari ahli di bidang itu. Jadi kalau kita ingin ahli di bidang teknologi, selain sekolah kita juga harus belajar langsung oleh ahli di bidang teknologi. Kalau ingin pintar bisnis ya harus meminta nasehat yang sudah berbisnis duluan.
So, what’s next?
Selain mengembangkan Dhezign dan Pernik Muslim, saat ini saya juga sedang merintis Shoop. Sebuah aplikasi productivity untuk membantu mereka yang sedang merintis bisnis online. Anggap saja Shoop ini sebagai instagramnya bisnis online, namun tidak hanya mengedit foto, tapi juga mengatur semua keperluan bisnis online anda.
Kalau Sobat Studentpreneur ingin mempunyai bisnis sendiri, apa yang harus mereka lakukan?
Harus berani, ya, jalan saja langsung. Tapi ingat, bayi harus merangkak terlebih dahulu, tidak bisa langsung lari. Pelan-pelan kembangkan bisnis anda. Kemudian, tanyakan pada diri anda sendiri, apakah anda sudah siap kalau modal yang anda tanamkan dalam bisnis tersebut akan hilang? Kalau memang sudah siap, berarti anda juga siap untuk memulai bisnis. Tapi kalau anda takut modal tersebut hilang, ada baiknya memikirkan ulang keinginan berbisnis tersebut. Menurut saya, dalam bisnis, anda harus siap menganggap modal awal hilang.
Bagaimana menurut anda tentang perkembangan entrepreneurship di Indonesia
Menurut saya di Indonesia ini masih banyak yang belum terbiasa dengan entrepreneurship. Mereka rata-rata penakut dan ingin enaknya saja. Kita semua bisa lihat berapa banyak berita penipuan investasi bodong di TV. Orang kita masih lebih tertarik terhadap iming-iming penipuan investasi yang akan memberikan profit tetap bulanan daripada membuat startup-nya sendiri. Selain itu, biasanya generasi muda yang ingin mempunyai bisnis dilarang oleh orang tuanya.
Ada tips bagi Sobat Studentpreneur yang masih dilarang oleh orang tuanya untuk berbisnis?
Saran saya, anda harus tetap memulai bisnis secara diam-diam. Ketika bisnis sudah mulai menghasilkan, barulah cerita ke orang tua. Sebenarnya Orang tua kita tidak melarang, tapi mereka kawatir masa depan kita. Jadi selama kita bisa menunjukkan kalau bisnis kita menghasilkan dan mempunyai masa depan bagus, orang tua pasti mengizinkan. Tapi ingat satu hal, JANGAN PERNAH MENENTANG ORANG TUA.