Best People Maret 2013 Edition

Rising Star – Pentol Arcip

Hadi, Donny, dan Afif adalah tiga orang mahasiswa yang masih sangat muda namun telah memberikan diri untuk terjun ke dunia bisnis dengan membuka Pentol Arcip. Usaha bisnis makanan pentol atau yang juga populer dengan nama cilok ini dianggap sebagai jajanan semua generasi dan seringkali dianggap remeh oleh banyak orang. Tidak ada yang pernah menggarap makanan ini dengan serius. Well, setidaknya sampai tiga sahabat ini membuat brand Pentol Arcip. Dengan inovasi mereka, Pentol Arcip bukanlah pentol biasa. Berikut penuturan Hadi Kurniawan, CEO dari Pentol Arcip ketika diwawancarai oleh Majalah Studentpreneur di Hotel Novotel, Solo.

 

Pasti banyak Sobat Studentpreneur yang penasaran, kenapa memilih bisnis pentol?

Coba mas lihat dari mas kecil sampai sekarang apakah sudah ada pentol? Lalu apakah sekarang masih suka pentol? Masih kan pasti? Nah kita sudah punya target market yang jelas mas, dan itu luas sekali dari anak kecil sampai yang sudah dewasa sekalipun. Kita juga pilih pentol karena persaingan bisnis yang bisa dibilang tidak terlalu sulit. Pesaing bisnis kita sedikit dan kebanyakan masih sangat tradisional tanpa inovasi. Kami berani melakukan inovasi produk pentol yang sangat beda dari penjual pentol di jalanan tentunya.

 

 

Padahal pentol sering dianggap jajanan kurang sehat oleh kebanyakan orang tua, bagaimana tanggapan anda?

Pentol luaran memang banyak yang gak sehat mas. Tapi disini kita ada inovasi produk yang berkualitas, kita pakai daging kualitas tinggi, bahkan ada produk dengan isi khusus seperti udang atau keju yang tentunya jauh lebih sehat dan bergizi daripada pentol biasanya.

 

Wah, ada udang dan keju? Apa pentolnya nanti malah jadi kemahalan?

Dari harga jujur kita memang sedikit diatas pasaran harga pentol. Tapi kita balas dengan kualitas produk yang sangat tinggi, sehat, dan higienis. Justru kalau kita kasih harga yang sama, malah akan banyak yang curiga apakah pentol kita benar-benar bergizi dan higienis dengan bahan-bahan yang sangat sehat.

 

Apakah anda pernah diremehkan oleh teman lain ketika memutuskan berbisnis pentol?

Kita boleh ngeremehin bisnisnya mas, tapi kita gak boleh ngeremehin penghasilannya dong? Hehehe..

 

 

Wow, anda mengatakan bahwa penghasilannya sangat besar?

Di Pentol Arcip, satu outlet rata-rata perbulan menghasilkan omzet 15 juta. Saat ini kita sudah mempunyai 17 outlet yang tersebar di 3 kota yaitu Surabaya, Sidoarjo, dan Pandaan. Operating profit kita sangat tinggi, mencapai 40%.

 

Luar biasa!! Oh iya, apakah anda membuka kesempatan franchise untuk Sobat Studentpreneur?

Tentu saja, kami membuka kesempatan untuk mengambil franchise Pentol Arcip. Anggota inti kami kan sebenarnya hanya 3 orang, oleh karena itu kami membuka kesempatan franchise agar Pentol Arcip bisa berkembang lebih cepat. Secara garis besar kami punya 4 paket franchise mulai dari harga 5 juta sampai 9 juta. Syaratnya anda harus cari lokasi yang tepat, kemudian kami akan survey lokasinya, kalau memang layak kami beri kesempatan membeli franchise. Kemudian kami juga menuntut keikutsertaan dan minat dari pembeli franchise tersebut. Kami tidak mau franchisor yang pasif. Kami tidak mengambil komisi bulanan dari pembeli franchise, namun untuk menjaga kualitas, semua bahan pentol harus membeli dari kami.

Untuk menjaga kualitas, sementara kesempatan franchise hanya dibuka untuk daerah Surabaya dan sekitarnya seperti Sidoarjo, Gresik, dan Malang. Kami belum bisa membuka franchise di daerah lain karena masih mencari solusi distribusi lebih baik.

 

 

Bagaimana ceritanya kalian bisa ketemu? Bukannya kalian berasal dari jurusan yang berbeda?

Awalnya Donny itu teman SMA saya. Kami sudah mempunyai niat untuk membuka bisnis dari SMA. Setelah masuk kuliah, kami benar-benar mengejar mimpi itu. Kemampuan Donny sebagai mahasiswa kuliner cukup bermanfaat bagi cikal bakal pentol arcip. Akhirnya kami ketemu juga dengan Afif ketika acara ospek di kuliah. Afif yang anak psikologi mempunyai kemampuan khusus untuk meyakinkan investor dan pelanggan awal yang potensial. Saya sendiri sebagai CEO bertugas mencari investor dan membantu marketing pentol arcip.

 

 

Rencana kedepan buat pentol arcip?

Kami ingin membuka outlet semacam restoran khusus pentol dan bakso serta olahan daging lainnya seperti sosis atau jamur. Kami juga ingin memasarkan pentol dan bakso beku di supermarket  sambil menguatkan brand kami.

 

Masalah terberat ketika menangani pentol arcip?

Kami pernah mempunyai masalah tentang SDM. Contohnya untuk format outlet rombong becak, kami kesulitan mencari orang yang mau berjualan pentol. Meskipun penghasilan lumayan, gengsi menjadi penjual pentol masih jauh di bawah pekerja pabrik sekalipun. Ditambah lagi kebijakan UMR (Upah Minimum Regional) dari pemerintah yang terus naik semakin mempersulit kami mencari SDM yang tepat.

 

Apa yang bikin kamu untuk terus mencoba meskipun masalahnya sebesar itu?

Karena kami punya mimpi besar. Kami percaya kalau kami fokus, masalah sebesar apapun akan selesai. Kita harus mem-breakdown mimpi tersebut menjadi poin-poin kecil untuk mempermudah tercapainya mimpi kita.

 

Apa sih yang harus dipunyai oleh sobat studentpreneur yang ingin membuat usaha sendiri.

Take Action!! Percuma kalau kita punya ide tapi tidak pernah direalisasikan. Percuma juga modal besar tapi tidak dilakukan karena tidak berani mulai. Cobalah menggunakan otak kanan untuk membuat modal sekecil mungkin dapat memberi hasil sebesar mungkin.

 

Adakah pengaruh dari ilmu yang kamu dapatkan di sekolah dengan bisnis ini?

Kalau secara teknikal, jurusan saya dulu di Interior design jujur kurang berpengaruh. Namun kini saya telah pindah ke jurusan culinary business yang tentunya akan membawa manfaat lebih untuk inovasi produk kami. Di kampus saya dan teman-teman juga terdapat kuliah umum tentang entrepreneurship yang tentunya sangat berpengaruh karena kami jadi terbiasa untuk memenuhi target-target dalam mengembangkan Pentol Arcip ini.

 

 

Pertanyaan terakhir, adakah tips untuk sobat studentpreneur agar tidak mudah menyerah dalam bisnis?

Selain mimpi, kita juga harus berpikir tidak hanya tentang uang, tapi juga harus memberikan dampak yang lebih luas untuk masyarakat. Dengan berbisnis kan kita bisa menambah lapangan pekerjaan bagi mereka. Serta jangan pernah lupakan tekat dan fokus yang kuat pasti bermanfaat untuk bisnis.

---