Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Konsultasi Tips

Strategi Pemasaran Untuk Pasar Mahasiswa


Artikel ini menjawab pertanyaan Febrianto, salah satu Sobat Studentpreneur, yang bertanya melalui Business Start-Up Coaching Clinic with Prasetiya Mulya Business School.

 

Pertanyaan:

Saya memulai usaha sudah 10 bulan yang lalu. yaitu smart multimedia service di bidang jasa video shoting, fotografi, design. Hal yang ingin Saya tanyakan untuk strategi pemasaran yang akurat dengan segmentasi pasar saya dosen dan mahasiswa itu bagaimana ya? Untuk brosur, talk to talk apa kah sudah efektif apa ada yang lebih baik lagi? Sekian. Terimakasih

 

screening at unair

 

Jawaban:

Dear Febrianto, salam wirausaha. Senang sekali mendengar bahwa anda sudah memulai langkah awal wirausaha, yaitu memulai usahanya. Langkah selanjutnya adalah penyesuaian-penyesuaian agar usaha kita semakin berkembang. Melihat konsep Smart Multimedia Service (selanjutnya kita singkat menjadi SMS), model Bisnis ini adalah model Bisnis terpadu (integrated), dimana layanan yang diberikan dapat berjalan bersamaan dan saling melengkapi, video shooting butuh desain, desain juga butuh diimplementasikan dalam karya, dll.

Sayangnya, tantangan dalam usaha yang memiliki konsep terpadu, atau biasa dikenal one stop solution, umumnya jarang yang dapat fokus kepada keunggulan bersaing yang utama. Istilahnya, kita belum menonjolkan mana usaha yang akan dijadikan prioritas. Usaha prioritas ini penting untuk memudahkan anda dalam menanamkan nama bisnis anda di benak konsumen. Hal ini penting agar ketika konsumen membutuhkan misalnya saja jasa desain, nama bisnis anda yang akan muncul paling awal. Istilah tersebut kita kenal dengan nama top of mind. Oleh karena itu, saran pertama yang perlu anda lakukan adalah anda perlu memprioritaskan usaha mana yang akan dikenalkan lebih kepada konsumen. Ketika prioritas usaha ini telah diperoleh, penyusunan strategi pemasaran menjadi lebih sederhana.

Masih melanjutkan pada konsep prioritas di atas, anda diwajibkan untuk mengetahui struktur biaya dari usaha anda tersebut. Hal yang sering menjadi dilema adalah ketika kita memiliki bisnis berbagai macam, kita tidak tahu struktur biaya dari masing-masing produk yang kita jual. Akibatnya, nilai keuntungan menjadi tidak stabil. Hal yang perlu diperhatikan adalah bisnis yang diprioritaskan tidak harus menjadi bisnis yang paling menguntungkan. Strategi ini biasa saya sebut Strategi Udang di Balik Batu. Misalkan saja kita ambil contoh berjualan Soto BBM (benar-benar murah) dengan harga RP 5.000. Kita pasti bingung, wah bagaimana untungnya. Tetapi strategi itu akan membuat pelanggan banyak datang karena yang dilihat adalah harga sotonya. Nah, kemudian darimanakah sang penjual dapat untung? Sang penjual mengambil marjin pada minuman dan sate yang tersedia di meja saji. Harga sate bisa mencapai Rp 2.000. Jadi, beli dua sate sudah hampir setara dengan harga sotonya bukan?

Ilustrasi di atas memberikan gambaran bahwa usaha SMS anda harus diidentifikasi dengan jelas struktur biayanya. Anda harus menetapkan biaya layanan yang jelas agar konsumen juga tidak bertanya-tanya. Misalkan saja liputan untuk video 2 jam harganya x, kemudian untuk jasa desain grafis logo harganya x, dll.

Langkah berikutnya tentunya adalah pemasaran seperti yang anda jabarkan dalam pertanyaan. Nah, jika sudah memiliki struktur biaya jelas dan mengetahui produk mana yang akan menjadi prioritas, anda tinggal menawarkan diferensiasi dari produk anda terhadap produk pesaing sejenis. Tentukan diferensiasi yang akan menjadi keunggulan anda, misalkan lebih cepat, lebih handal, maupun lebih lengkap. Jika nilai yang ditawarkan sudah dapat diidentifikasi, anda tinggal memilih strategi pemasaran yang akan digunakan.

Strategi pemasaran yang dapat digunakan tentunya sudah disesuaikan dengan profil konsumen yang disasar. Dalam hal ini, adalah dosen dan mahasiswa di lingkungan kampus anda. Langkah pertama yang perlu anda lakukan adalah membuat katalog atau kita sebut saja portofolio. Anda harus mengumpulkan berbagai karya anda yang pernah dihasilkan agar ketika calon konsumen baru bertanya, anda memiliki daftar karya anda.

Selanjutnya, lakukanlah promosi yang tepat sasaran. Taktik mulut ke mulut atau istilahnya word of mouth, memang taktik yang paling berdampak positif. Akan tetapi, agar produk kita dapat direkomendasikan oleh orang lain, maka kita perlu membuat kesan yang baik terlebih dahulu. Oleh karena itu, promosi yang tepat sasaran perlu dilakukan.

Sebelum melakukan promosi, anda harus memetakan terlebih dahulu kebutuhan calon konsumen yang disesuaikan dengan layanan yang anda miliki. Misalnya saja, kebutuhan foto saat wisuda atau kegiatan mahasiswa pasti akan meningkat. Oleh karena itu, anda dapat menawarkan paket foto wisuda bagi wisudawan dan keluarga dengan promo-promo menarik, misalkan paket foto plus bingkai dan lainnya. Jika identifikasi kebutuhan konsumen sudah anda peroleh, anda tinggal menyesuaikan layanan anda.

Strategi berikutnya tentunya berpromosi di media online, misalkan twitter atau facebook. Anda dapat mengunggah hasil foto jepretan anda, atau menaruh link YouTube hasil sekilas video editan anda. Hal ini akan membuat konsumen mudah dapalam memperhitungkan hasil yang akan diperoleh kalau menggunakan jasa anda. Melalui media online, anda juga dapat memperluas pasar ke kampus-kampus lain dan semakin menambah portofolio anda.

Langkah terakhir, anda tidak dapat menjalankan bisnis ini sendirian. Ketika ada dua jadwal sesi foto bersamaan, anda pasti sulit memenuhinya. Jika tidak dipenuhi, anda pasti kehilangan konsumen. Oleh karena itu, cobalah ajak bermitra rekan-rekan yang memiliki kemampuan fotografi yang baik di kampus. Aturan kemitraan tentu dapat diatur. Hal ini akan memperkuat lini bisnis anda sehingga dapat melayani konsumen dengan lebih baik. Selamat berwirausaha. Jangan lupa ikuti facebook dan Twitter kami ya!

 

Baca Juga:

Ini Dia Pemenang Wirausaha Muda Mandiri

Kisah Sandiaga Uno – Orang Terkaya ke 47 di Indonesia

Bisnis Rumahan Yang Mungkin Cocok Untuk Anda

M. Setiawan Kusmulyono

Beliau adalah kepala Entrepreneurship Development Center, Prasetiya Mulya School of Business and Economics

Twitter