Tips

Tagline dan Slogan Dalam Bisnis

“Never say maybe” atau “Just do it” adalah salah satu dari banyak slogan dan tagline yang paling sukses dalam sejarah marketing. Cukup simple dan mudah diingat membuat kedua slogan tadi untuk masuk ke benak banyak orang yang secara otomatis teringat produk terkenal seperti never say maybe Marlboro atau tagline just do it dari Nike. Ternyata tagline ini mengesankan banyak orang dan berhasil menjadi salah satu cara efektif untuk membuat kita mengingat merek. Selain itu, badan survey di AS berkata bahwa 37 persen pasar cenderung membeli produk yang menggunakan tagline menarik perhatian. Tagline bertindak sebagai jembatan antara nama merek dan identitas yang mempererat hubungan dalam benak konsumen.

Bagaimana sebuah tagline dapat mempengaruhi konsumen lebih erat? Menurut penuturan salah satu ahli marketing di AS, tagline yang diulang secara terus menerus di semua touchpoint secara otomatis dapat mempengaruhi pikiran bawah sadar konsumen, dan sebuah tagline harus khas sehingga berbeda dengan pesaing.

Tagline dan Slogan

Kedua istilah ini memang sering digunakan secara bergantian, tetapi ada perbedaan antara slogan dan tagline itu sendiri. Tagline biasanya tidak berubah-ubah, cenderung kaku dan baku seperti contohnya tagline KASKUS: The Largest Indonesian Community. Dapat dilihat, kaskus membranded dirinya sebagai industri yang berbasis komunitas paling besar di Indonesia. Apabila kaskus menjadi salah satu sponsor dari sebuah acara olah raga saya rasa kurang cocok, lain halnya apabila kaskus menjadi sponsor dari salah satu acara technopreneurship atau acara yang berbau IT ataupun komunitas lainnya. Keunggulan dari tagline KASKUS disini adalah apabila orang ingin mencari tempat berkumpul atau tukar pendapat di dunia maya, yang teringat pertama kali adalah KASKUS.

Berbeda dengan slogan. Slogan dapat berubah dengan apa yang sedang diiklanan musiman (tidak monoton). Slogan dapat melayani tema yang lebih spesifik, segmen pelanggan tertentu, ataupun periode tertentu. Salah satu contoh slogan yang terkenal yang berasal dari produk minuman energi KRATINGDAENG. “KRATINGDAENG, Untuk Pria Lelaki Terpercaya “ atau “minuman energi nomor 1 di dunia, KRATINGDAENG”. Dapat dilihat slogan dari KRATINGDAENG ingin mengubah pola pikir konsumen dari yang semula minuman yang hanya dikonsumsi oleh lelaki menjadi minuman berenergi yang dapat dinikmati oleh semua kalangan baik itu pria dan wanita. Intinya adalah sudut pandang yang diubah. Salah satu contoh lagi slogan dari GE (General electric) yang semula “Kami bawa hal baik untuk kehidupan” menjadi “Imagination at work” bertujuan untuk menjauh dari anggapan yang hanya semula untuk pencahayaan dan peralatan rumah menjadi perusahaan yang terbuka untuk segala bidang kerja seperti medis, robot, jasa keuangan, dan transportasi.

Disisi lain, slogan menangkap inti dari mereka, dan jika sebuah merek tidak berubah tagline-nya, berarti merupakan indikasi dari upaya yang lebih signifikan untuk menggeser presepsi posisi merek atau kepiribadian.

 

Apa sih yang membuat tagline atau slogan itu menarik?

Dalam membuat sebuah tagline atau slogan sebuah perusahaan, kita harus memadukan antara indra penglihatan dan pendengaran, enak didengar dan enak dilihat. Loh apa hubungannya dengan 2 indra tersebut? Sebuah peneliti di AS mencoba memeriksa pergerakan pasar di AS dan hasilnya, pasar lebih memilih produk yang eye catchy dan enak didengar. Salah satu slogan yang eye catchy yang biasa ditemui adalah KITKAT. Perusahaan cokelat ini cukup unik dengan slogan “ada break, ada kitkat” dilengkapi dengan bungkus kontras warna putih yang dibalut dengan warna merah sehingga paduan warna dan slogan yang unik menegaskan presepsi produk yang disajikan memiliki kesan positif dan enak di dengar.

Nah, sekarang sudah siapkah tagline atau slogan dari produk anda Sobat Studentpreneur?

 

---