April 2013 Edition Best People
Zach Sims – Anak 125 Milliar
Editor-In-Chief dan Chief Technology Officer Majalah Studentpreneur – Adhika Dwi Pramudita dan Wedya Agung – dua-duanya merupakan lulusan information and multimedia technology ketika kuliah. Dasar dari programming tentu sudah mereka kuasai. Namun seiring kebutuhan, mereka harus belajar bahasa programming lain. Kedua petinggi majalah ini memilih Codecademy sebagai tempat mereka belajar. Selain gratis, Codecademy juga memiliki kurikulum yang sangat tepat untuk mengajari pemula tentang berbagai bahasa programming. Malah menurut pendapat pribadi Adhika, ketika dia belajar ulang tentang bahasa pemrograman Javascipt, belajar di Codecademy justru jauh lebih mudah dan menyenangkan daripada di bangku kuliah.
Sobat Studentpreneur, sampai saat ini sudah jutaan orang yang belajar programming di Codecademy. Salah satu foundernya, Zach Sims, bahkan sampai mendapatkan penghargaan Forbes’ 30 Under 30 sebagai tanda pengaruhnya yang sangat besar di Amerika. Dalam tujuh hari pertama peluncurannya, Codecademy telah mendapatkan 200.000 murid, termasuk walikota New York Michael Bloomberg. Zach Sims, ketika itu masih berusia 21 tahun, berhasil mengamankan investasi sebesar 12,5 juta dollar dari berbagai investor, termasuk salah satunya Richard Branson. Mau tahu kalau dirupiahkan? Rp. 125.000.000.000 (Nolnya terlalu banyak? Well, 125 Milliar Rupiah).
Beruntung sekali, Zach Sims bersedia kami wawancarai dalam sebuah kesempatan. Wawancara asli menggunakan Bahasa Inggris, namun kami akan menyajikannya pada Sobat Studentpreneur dalam Bahasa Indonesia tanpa mengubah esensinya. Well, ini saatnya Sobat Studentpreneur belajar langsung dari anak muda yang memulai segalanya dari kamar asrama kampusnya sampai menjadi salah satu superstar di dunia teknologi. Percaya atau tidak, Zach Sims itu sangat keren!!!
Zach, selamat siang! Anda dan Ryan adalah orang dibalik Codecademy. Bagaimana ceritanya?
Codecademy adalah cara paling mudah untuk belajar programming. Saya memulai perusahaan ini di Bulan Agustus 2011 dengan Ryan Bubinski, dengan tujuan utama ingin menyelesaikan masalah yang sedang kami hadapi – kesulitan untuk belajar programming. Kami merasa kalau kami saja kesulitan, apalagi orang-orang yang masih pemula atau malah belum pernah menyentuh programming?
Jadi, tujuan awal anda murni membantu orang yang kesulitan belajar programming itu?
You know, karena sulitnya seseorang untuk belajar programming ketika itu, kami memutuskan untuk membuat sesuatu yang memudahkan seseorang membuat produk online nya sendiri. Coding (istilah lain programming – Red.) seharusnya tidak intimidatif – harus lebih mudah untuk dimulai dan yang paling utama, lebih mudah lagi bagi semua orang untuk membuat sesuatu secara online. Sejak itu, tidak terasa sudah jutaan orang di hampir semua Negara di dunia ini telah menggunakan Codecademy untuk belajar programming. So yeah, it’s stunning!
Ketika Anda pertama memulai Codecademy, berapa modal yang anda butuhkan?
Saya dan Ryan memulai dari kamar asrama kampus kami tanpa uang sama sekali. But yeah, karena Codecademy dianggap menarik oleh banyak pihak, kami berhasil mengumpulkan 12,5 juta dollar dari investor papan atas Amerika seperti Kleiner Perkins, Union Square Ventures, Index Ventures, dan Richard Branson.
So, what’s so fun about Codecademy?
Mendirikan perusahaan itu sendiri adalah momen terbaik bagi saya – melihat ratusan ribu orang menggunakan sesuatu yang kami buat dalam hitungan hari, dan kemudian mengirim ucapan terimakasih. Man, that was a really empowering experience!
Apakah anda mempunyai pengalaman entrepreneurship sebelum mendirikan Codecademy?
Saya bekerja di beberapa perusahaan teknologi. Beberapa diantaranya adalah drop.io yang dibeli oleh facebook dan GroupMe yang dibeli oleh Skype. Memiliki pengalaman di perusahaan teknologi inilah yang menyebabkan saya dan Ryan berani membuat Codecademy.
Wow itu keren, Zach! Berarti anda cukup berpengalaman di bidang teknologi sebelum memulai Codecademy?
Not really. Masih banyak yang jauh lebih berpengalaman dari kami. Tapi kami selalu lapar untuk terus belajar dan tumbuh. Kami sangat beruntung untuk bisa mempunyai mentor dan investor yang sangat luar biasa dalam membantu kami tumbuh.
Bagaimana dengan penghasilan pribadi anda? Sangat besar?
Codecademy mendapatkan banyak uang dari investor serta venture capitalist dan kami membayar modest salary untuk kami sendiri.
Mana yang lebih penting, uang atau pengalaman?
Experiences last longer! Uang yang kita pakai sekarang tidak akan bisa kita pakai lagi nanti. Tapi pengalaman? Bisa anda pakai sampai kapanpun.
Zach, anda termasuk salah satu orang paling berpengaruh di Amerika dengan penghargaan Forbes’ 30 Under 30. You must be so happy?
It’s nowhere near as important as membangun sebuah produk yang terus menerus tumbuh dan dicintai oleh pengguna. So yeah, I’m happy, tapi Codecademy adalah fokus utamanya.
Seberapa penting pendidikan bagi anda?
Probably the most important thing. Kami berpikir bahwa pendidikan adalah kunci dari semua hal yang bisa dicapai oleh orang dalam kehidupannya. Memberikan the right education online – interactively, seperti Codecademy – akan mengubah cara jutaan orang pengguna dalam menjalani hidupnya.
Banyak sekali entrepreneur yang mencoba dan gagal dalam bisnis. Apakah anda juga takut gagal, Zach?
Kegagalan akan menjadi sangat berguna apabila anda bisa belajar darinya. You know, it’s okay untuk gagal selama anda memastikan kedepannya tidak akan mengalami kegagalan yang sama.
Dalam kesibukan anda, masihkah ada waktu untuk hangout bersama teman?
I’m definitely super busy, tapi tetap berusaha untuk meluangkan waktu untuk teman-teman ketika saya bisa.
Ada tips untuk entrepreneur muda di Indonesia dalam pemanfaatan teknologi dan internet?
Apabila anda memikirkan sesuatu dan tidak bisa melupakannya, just start working on it. It is not going to build itself. Siapa tahu ide tersebut adalah kunci anda menuju kesuksesan.
Apakah anda mempunyai entrepreneur yang anda kagumi?
There are too many great entrepreneurs to list here!
What next?
Kami sibuk untuk terus membangun Codecademy dan berharap masih bekerja untuknya sampai puluhan tahun ke depan.
That’s really cool. Many thanks, Zack!
Sure!
Apa Kata Mereka Tentang Zach Sims dan Codecademy
Andy Weissman – Union Square Ventures (investor)
Zach adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk selalu berada di tempat yang tepat di waktu yang tepat pula.
Hope Weissler – Sahabat Zach Sims
Ketika masih kuliah, Zach adalah seseorang yang hanya tidur empat jam sehari karena dia mengambil dua buah kelas tambahan, bekerja part-time untuk startup, membaca dua buku, dan terus update terhadap berita terbaru.
Michael Bloomberg – Walikota New York
Pengetahuan terhadap programming sangatlah vital untuk semua peran semua orang di ekonomi informasi seperti saat ini, dan harusnya bisa diakses secara universal, dan bukan sesuatu yang hanya bisa dipelajari atau dipahami oleh beberapa orang. Karena itulah saya mendukung Codecademy.
Zed Shaw – Programmer dan Author Buku “Learn Python The Hard Way”
Codecademy adalah pintu menuju kecintaan terhadap programming, dimana pemula bisa mencoba dan belajar coding.