Tips
9 Sumber Modal untuk Bisnis Kecil Anda
Kini, Anda Tidak Bisa Lagi Beralasan Tidak Bisa Mendirikan Bisnis Karena Tidak Punya Sumber Modal.
Masalah modal seringkali jadi kambing hitam untuk tidak segera memulai bisnis. Padahal, banyak entrepreneur Indonesia yang berhasil membangun konglomerasi mereka dimulai dari nol. Lagipula, sumber modal bisa datang dari mana saja.
Pertama, dari Tabungan Anda.
Entrepreneur seringkali mengawali karirnya sebagai seorang karyawan. Sambil mengumpulkan pengalaman dan mengamati keadaan pasar, Anda bisa menyisihkan gaji Anda sedikit demi sedikit. Hal ini sah-sah saja. Asal, Anda tidak melupakan tujuan awal Anda. Karena, seringkali kita jadi terlalu nyaman di tempat kerja sehingga melupakan bahwa karir saat ini sekedar sebagai persinggahan saja. Maka, alih-alih mempersiapkan diri kita untuk dunia entrepreneur, kita justru terlena. Seiring usia berlalu, kita terjebak ke dalam karir yang tidak kita sukai, dan merasa sudah terlambat untuk berhenti.
Kedua, Bantuan Teman atau Keluarga.
Mereka adalah orang yang ingin melihat Anda sukses. Anggap mereka sebagai investor, namun dengan pertalian darah, sehingga mereka tidak akan menuntut Anda dengan permintaan macam-macam sebagaimana investor pada umumnya. Mereka akan membantu Anda dengan tulus, asal Anda punya argumen yang kuat bahwa dunia entrepreneur adalah jalan hidup Anda.
Ketiga, Jika Partner Anda Kaya.
Seringkali kita tidak percaya diri dengan kemampuan kita sendiri dalam mendirikan bisnis. Maka, kita bisa mencari partner untuk jadi co-founder. Sebagai partner, mereka memiliki setengah bisnis Anda. Sehingga mereka akan dengan senang hati berkontribusi. Lagipula, lembaga pinjaman lain akan menyetujui permohonan pinjaman Anda dengan lebih mudah jika mereka tahu bahwa salah satu co-founder dari bisnis Anda, entah Anda atau partner Anda, menanamkan uangnya dalam jumlah besar di bisnis Anda. Artinya Anda tidak main-main dalam bisnis Anda.
Keempat, Mencari Venture Capital atau Investor.
Beberapa orang yang sudah sukses: entrepreneur, pengacara, teknisi, akuntan, biasanya mencari alternatif sumber pendapatan lain dengan cara berinvestasi. Selain modal, mereka biasanya menyediakan pelatihan dan mentoring yang mana sangat penting bagi setiap pebisnis yang masih muda. Meskipun investasi dari mereka beresiko menuntut reward berupa ekspektasi dan kepemilikan yang sangat tinggi di bisnis Anda.
Kelima, Menjual Aset Anda.
Misalnya mobil, perhiasan, koleksi tas Chanel, tanah, rumah cadangan. Anda bisa hidup tanpa mereka. Aset-aset ini sekedar melambangkan kelas sosial Anda. Namun, sewaktu-waktu, Anda pasti bosan. Karena, menurut Abraham Maslow, orang-orang yang sudah lama menempati tingkat Social Recognition, pasti akan melonjak ke tingkat Self Actualization, yaitu ketika Anda mulai berpikir tentang tujuan terbesar Anda hidup di dunia. Repotnya adalah, apabila aset-aset ini memiliki nilai sejarah dan nilai emosional bagi Anda. Misalnya peninggalan orang tua, dsb. Apapun kasusnya, Anda lah yang menentukan apakah Anda harus menjualnya demi mimpi Anda atau mempertahankannya.
Keenam, Preorder.
Ini adalah salah satu cara untuk memulai bisnis tanpa modal. Misalnya di bisnis kaos fans band X, Anda sekedar pajang desain di halaman fanbase band X, kemudian mengumpulkan penggemar yang bersedia membayar di muka untuk kaos tersebut. Ketika sudah terkumpul (biasanya selusin), Anda bisa memasukkan desain tersebut ke percetakan untuk mulai tahap produksi. Anda dapat untung dari margin harga penawaran dikurangi harga produksi. Bukannya tanpa modal, sistem seperti ini sangat berkaitan dengan reputasi. Sehingga, modal awal Anda adalah Anda harus menguatkan reputasi Anda lebih dulu.
Ketujuh, Kompetisi.
Misalnya kompetisi entrepreneur, atau kompetisi membuat business plan. Belakangan ini, kompetisi seperti ini sangat banyak di Indonesia. Mulai fakultas di sebuah universitas, hingga organisasi pemerintahan. Yang Anda butuhkan adalah produk, atau dalam beberapa kasus, Anda cuma butuh proposal yang sudah memenuhi syarat kompetisi. Bahkan jika Anda tidak memenangkannya, Anda memiliki kesempatan untuk menarik banyak perhatian dari calon investor ke bisnis Anda, sebab, seringkali juri yang diundang dalam kompetisi ini adalah para profesional di bidangnya.
Kedelapan, Crowdfunding.
Misalnya di Kickstarter.com, atau Indiegogo.com. Apabila Anda punya produk yang Anda rasa mampu menjawab problem terbesar yang dihadapi masyarakat, maka Anda punya kesempatan untuk menang besar. Cara kerjanya sederhana. Anda memasang ide bisnis atau proposal Anda ke dalam website tersebut, kemudian menarik kerumunan pengunjung website Kickstarter agar mau patungan mendanai proyek Anda. Biasanya, Anda cuma diberikan waktu sebulan untuk mengumpulkan pendanaan. Apabila pendanaan Anda gol, maka dana Anda akan dicairkan. Maka, syaratnya mutlak: presentasi Anda harus atraktif.
Kesembilan, Pinjaman Bank.
Bank, akan memprioritaskan untuk memberikan pinjaman kepada customer beresiko rendah, yaitu perusahaan-perusahaan yang sudah stabil daripada bisnis Anda yang baru dimulai. Lagipula, Anda pasti sudah mendengar riset yang mengatakan bahwa 90% bisnis startup akan gagal di tahun pertama mereka bukan? Maka, apabila Anda mengharapkan pinjaman ini, Anda harus mengerti bahwa mereka lebih tertarik pada bisnis beresiko rendah. Artinya, apapun yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi resiko di bisnis Anda, akan memberikan permohonan pinjaman Anda kesempatan yang lebih tinggi untuk disetujui. Jadi, bukan berarti bank pelit untuk memberikan pinjaman bagi Anda.
Nah Sobat Studentpreneur, cara mana yang menurut Anda efektif untuk mengumpulkan modal? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Jason]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Kriukk… Meraup Untung Besar Dari Bisnis Kerupuk
Anda Pun Bisa Mencoba 11 Bisnis Rumahan Inspiratif Ini
Uang Tidak Akan Bisa Membelikan Anda Cinta