Tips
8 Strategi Penjualan Berbasis Customer untuk Sales yang Efektif
Customer jaman sekarang sudah jauh lebih canggih. Mereka lebih berpengetahuan, kurang loyal, dan lebih sadar harga. Mereka tidak akan membiarkan Anda untuk sekedar “menjual”. Anda butuh lebih dari itu. Anda harus mampu menyediakan rekomendasi, mengantisipasi masalah, menawarkan solusi, melihat proses penjualan sebagai perjalanan jangka panjang, dan menyediakan arahan di sepanjang perjalanan. Pendek kata, penjual yang sukses adalah mereka yang mampu memposisikan dirinya tepat sesuai kebutuhan customer. Berikut adalah 8 strategi penjualan yang berfokus pada customer.
1. Perubahan.
Kondisi pasar senantiasa berubah. Maka, ambillah peran sebagai seorang murid. Pelajari bagaimana perubahan dapat mempengaruhi prospek Anda dan temukan kesempatan untuk menambahkan nilai. Untuk membuat angka penjualan yang lebih signifikan, anda perlu menemukan kebutuhan yang lebih besar. Potensi nilai prospek akan menentukan berapa banyak waktu yang harus Anda korbankan untuk mempelajari mereka.
2. Ketidakpuasan.
Seringkali customer mengalami ketidakpuasan terhadap layanan yang saat ini ada di pasaran. Maka, ambil peran sebagai seorang dokter, kemudian diagnosa ketidakpuasan mereka. Ketidakpuasan biasanya timbul ketika mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dan ketidakpuasan ini akan terbawa dalam kehidupan mereka. Sebagai seorang dokter, tugas Anda adalah mengidentifikasi komplikasi yang mungkin akan timbul ketika mereka tidak berusaha untuk menyelesaikan ketidakpuasan mereka.
3. Ketidakpastian.
Ambil peran sebagai seorang arsitek. Peran Anda adalah mendesain solusi unik yang mampu menyederhanakan kebutuhan customer Anda sambil mengatur agar kondisi sekitar berpihak pada Anda. Bantu customer Anda dengan menerjemahkan apa yang mereka butuhkan ke dalam kriteria pembelian yang lebih pasti.
4. Perbandingan.
Jumlah kompetitor Anda akan beranak pinak. Begitu pula dengan variasi pilihan customer. Mereka akan selalu membanding-bandingkan layanan Anda dengan yang lain. Maka, ambillah peran sebagai seorang pelatih. Tujuan Anda adalah mengalahkan penawaran kompetitor tanpa harus sampai memotong harga. Seorang pelatih memiliki keunggulan kompetitif melalui analisa lapangan dan insight kompetisi yang tepat sasaran, kemudian menjadikannya ke dalam sebuah winning game plan.
5. Rasa takut.
Semakin dekat seseorang dengan komitmen, maka mereka akan semakin memikirkan konsekuensi yang mungkin akan mereka hadapi. Maka, ambil peran sebagai seorang psikiater. Psikiater merumuskan rasa takut dan membantu menyelesaikannya. Untuk mendeteksi rasa takut, Anda perlu melatih tingkat kepekaan Anda. Perhatikanlah indikasi ketika prospek Anda tampak gugup. Temukan sumber penyebabnya, kemudian bantu prospek Anda mengatasi kegugupan mereka dengan memperbanyak opsi dan mendiskusikan alternatif.
6. Komitmen.
Komitmen dibuat untuk jangka panjang. Maka ambillah peran sebagai ahli negosiasi. Ciptakan persetujuan dengan mengidentifikasi minat customer, menentukan area dan ruang lingkup kesepakatan, dan menciptakan win-win solution untuk mengatasi perbedaan antara Anda berdua. Kemudian, ciptakan komitmen tanpa melalui cara yang manipulatif.
7. Ekspektasi.
Setelah customer melakukan pembelian, Anda harus segera memastikan bahwa produk atau layanan Anda memenuhi ekspektasi mereka. Maka, ambillah peran sebagai guru. Kuncinya adalah memastikan bahwa customer Anda tahu bagaimana menggunakan produk atau layanan Anda dengan benar.
8. Retensi.
Kini, perusahaan harus berfikiran tentang bagaimana membuat customer merasa puas dan menarik retensi / pembelian kembali. Maka, Anda harus mengambil peran sebagai petani. Petani merawat dan menumbuhkan apa yang menjadi sumber pemasukan mereka. Begitu pula dengan Anda. Agar mampu bertahan hidup dan berkembang, Anda harus merawat kepuasan customer Anda, bukan hanya selama proses penjualan, melainkan juga pada saat aftersales.
Nah Sobat Studentpreneur, sebagaimana customer yang telah menjadi semakin canggih, maka setiap saat Anda perlu mengembangkan strategi ketika menghadapi mereka. Strategi penjualan berorientasi pada customer berarti Anda harus masuk ke pikiran mereka, dan memposisikan diri sesuai apa yang mereka butuhkan. Bukan hanya sekedar menjual. Bagaimana menurut Anda? Jangan lupa ikuti facebook dan Twitter kami ya!
Baca Juga:
Ini Caranya Apabila Bisnis Tidak Direstui Keluarga
6 Ide Bisnis Bermodal Smartphone Anda
7 Tips Mencari Nama Untuk Bisnis Anda