Expert Tips
Anda ingin bekerja di tempat yang penuh ketakutan atau kebebasan
Apakah Saat Ini Anda Bekerja di Tempat yang Penuh Ketakutan? Atau Kebebasan? Mana yang Anda Pilih.
*Catatan Editor: Tiap hari Sabtu dan Minggu, Studentpreneur akan menerbitkan artikel bersifat tips dan opini milik ahli-ahli luar negeri yang disegani. Para ahli mengirimkan naskah dalam bahasa inggris, dan kami terjemahkan untuk Anda. Kali ini penulis adalah Laurence McCahill, pendiri Spook Studio, sebuah studio design terkenal, dan Happy Startup, inkubator bisnis di Inggris.*
—
10 tahun yang lalu, saya merasa cukup dengan kehidupan agency London dan segala hal yang tidak masuk akal di sekitarnya – terlalu banyak ego, orang paruh baya, dan kampanye yang tidak berujung. Daripada melekat dan mengeluh terhadap hal itu, saya memutuskan untuk bergabung bersama seorang teman sekolah dengan rencana untuk melakukan suatu hal secara berbeda. Kami mempersiapkan Spook Studio dengan sebuah visi untuk membuat perusahaan yang mendahulukan orang dan produk sebelum profit – yang merupakan sebuah konsep baru untuk dunia agency.
“Moto kami adalah ‘tidak ada pengikut’”
Kami menginginkan sebuah struktur demokratis yang membawa sisi terbaik dari orang-orang yang bekerja bersama kami. Etik ini berlanjut hingga hari ini dimana tahun ini, kami adalah salah satu dari 41 perusahaan di dunia yang muncul di daftar prestisius WorldBlu sebagai perusahaan paling demokratis di dunia. Kami tidak besar dalam awards, tetapi ini merupakan penerimaan yang hebat dalam bisnis kami – terlebih beberapa perusahaan di daftar tersebut adalah sebuah inspirasi bagi kami ketika kami memulai bisnis ini, seperti perusahaan Nixon McInnes dan Semco yang super berhasil di Brazil (dijalankan oleh entrepreneur hebat Ricardo Semler).
Semua ini mengenai manusia
Jika sebelumnya Anda pernah bekerja di sebuah perusahaan yang mempunyai budaya menyalahkan, maka Anda akan tahu bahwa hal itu tidak menyenangkan. Pernah mengalami sebuah badai kesalahan? Sangat tidak menyenangkan.
Dari pengalaman saya, hal ini memanifestasi sendiri melalui sebuah ketakutan akan membuat kesalahan dan budaya yang beracun. Kita menggunakan mayoritas waktu di dunia kerja sehingga akan menjadi sebuah tragedi untuk menggunakan waktu yang berharga ini di dalam lingkungan dimana kita tidak bisa menjadi diri sendiri. Anda seharusnya tidak pernah mau berada di dalam perusahaan yang memperlakukan pegawainya dengan tidak menyenangkan, bagaimanapun itu – kita mulai dari sebuah posisi kepercayaan, ini adalah landasan bagi sebuah budaya perusahaan yang hebat. Orang-orang menunjukkan performa terbaik ketika terdapat respect yang sama dan dimana mereka memiliki otonomi untuk membuat keputusan sendiri.
Kegagalan yang Positif
Karena kita berada di garis depan entrepreneurship, sangat penting untuk memberikan kebebasan bereksperimen bagi para pegawai. Banyak organisasi lebih besar melakukan hal tersebut dengan kesadaran akan pentingnya mengambil risiko dan keberanian untuk melakukan inovasi – saat ini, pegawai perusahaan perlu lebih berlaku entrepreneurial daripada sebelumnya.
“Dalam sebuah dunia yang tidak menentu dimana industri terganggu ke kiri, kanan, dan tengah, tidak ada orang yang akan mengetahui jawabannya”
Satu sisi, kita telah melihat sebuah budaya keterbukaan, kepercayaan, dan kebebasan untuk dapat memimpin sebuah outcomes yang lebih baik untuk perusahaan Anda, pegawai, dan customer. Pada startup, perusahaan seperti Buffer, Dropbox, dan Netflix adalah pemimpin. Beberapa orang berkata bahwa tidak populernya Netflix digeser oleh budaya dan merekrut praktisi sehingga mereka menemukan kembali sumber daya manusia.
Sebarkan Pesannya
Tahun lalu, kami membangun The Happy Startup School dengan tujuan membuat sebuah role model yang lebih positif dalam bisnis. Kami membantu entrepreneur baru untuk mewujudkan mimpi mereka – yang meletakkan orang-orang terlebih dahulu dan menempatkan kebahagiaan sebelum profit. Para pemula penemu startup ingin membuat tujuan – yang mengontrol arah perusahaan atas value yang otentik, keterbukaan, dan keinginan untuk membuat dampak positif di dunia.
10 Prinsip di Balik Tempat Kerja yang Demokratis
Jika Anda tertarik untuk mengembangkan perusahaan menjadi lebih terbuka dan terpercaya, maka 10 prinsip yang dikembangkan oleh WorldBlu ini adalah starting point yang baik:
1. Tujuan dan Visi
Sebuah organisasi yang demokratis akan mengetahui dengan jelas mengapa ia ada (tujuannya), ke mana mereka pergi, dan apa yang diharapkan untuk dicapai (visinya). Hal ini seperti sisi North, menawarkan perlindungan dan disiplin menuju arah organisasi.
2. Transparansi
Katakan selamat tinggal untuk mentalitas ‘masyarakat rahasia’. Organisasi demokratis berjalan secara transparan dan terbuka dengan pegawai terhadap kesehatan finansial, strategi, dan agenda organisasi.
3. Dialog + Mendengarkan
Daripada monolog atas-bawah atau kesunyian disfungsional yang berkarakter di sebagian tempat kerja, organisasi demokratis justru memiliki percakapan yang membawa level baru pada makna dan koneksi.
4. Keadilan + Kehormatan
Organisasi demokratis berkomitmen pada keadilan dan kehormatan, tidak memperlakukan orang layaknya “orang-orang pada umumnya” dan orang lain seperti “bukan siapa-siapa”.
5. Tanggung Jawab
Organisasi demokratis mengacungkan jari, tidak untuk menyalahkan tetapi untuk membebaskan. Akan tampak jelas tanggung jawab seseorang pada orang lain dan untuk apa.
6. Individu + Kolektif
Dalam organisasi demokratis, individu sama pentingnya dengan keseluruhan organisasi, yang berarti bahwa pergawai itu dihargai atas kontribusi individu sebagaimana yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan kolektif di organisasi.
7. Pilihan
Organisasi demokratis berhasil dalam memberikan pilihan yang bermakna pada pegawai.
8. Integritas
Intergritas adalah inti dari permainan ini, dan perusahaan yang demokratis memiliki itu. Mereka mengerti bahwa kebebasan akan membutuhkan disiplin dan melakukan hal bermoral dan beretika secara benar.
9. Desentralisasi
Organisasi demokratis meyakinkan bahwa power itu terbagi dan terdistribusi secara tepat pada orang-orang melalui organisasi.
10. Refleksi + Evaluasi
Organisasi demokratis berkomitmen pada feedback yang berlanjut, perkembangan, dan keinginan untuk belajar dari masa lalu, dan menerapkan pelajaran untuk memperbaiki masa depan. Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Kenny]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Fotografer Cantik Ini Membangun Bisnis Sejak Kelas 3 SMP
Inilah Kisah Sukses Putra Jokowi Berbisnis Katering
Ilmu Rahasia Menciptakan Pelanggan Seumur Hidup