Best People
Fred DeLuca – Merintis Subway Sandwich Dari Nol
Sosok Fred DeLuca mungkin sebuah nama yang asing bagi sebagian orang di Indonesia. Namun di Negara asalnya, Amerika, Fred sangat terkenal dan disegani. Beliau adalah seorang founder dan owner dari Subway Sandwich. Yang menarik dari sosok kali ini adalah kisah beliau yang berjuang dari nol untuk mewujudkan sebuah ide sederhana dan berhasil dijual ke masyarakat umum dengan keuntungan yang luar biasa.
Fred Deluca memulai usaha subway sandwich bermula pada saat berusia 17 tahun dan beliau berusaha mati-matian untuk mengumpulkan uang biaya pendaftaran kuliahnya. Berawal dari dua buah toko di daerah pemukiman Connecticut pada tahun 1965 yang awalnya tidak sukses, kini Fred telah memiliki lebih dari 36.400 lebih toko yang tersebar diseluruh dunia di 99 negara.
Katanya tidak sukses tapi kok bisa menjadi bejibun ya? Nah begini ceritanya. Saat remaja, Fred muda mendapatkan uang dari kesehariannya mengumpulkan botol bekas dan menjualnya kembali. Ketika umur 10 tahun, Fred muda hijrah ke New York dan memulai mengasah bakat wirausahanya dengan menjadi pengantar koran ke 400 alamat yang tersebar di seluruh kota. Keinginannya saat itu adalah berkuliah di Bridgeport University dan menjadi dokter, akan tetapi keterbatasan dana membuatnya mengubur mimpinya tersebut dan akhirnya membuat beliau bekerja di sebuah toko alat berat untuk membayar biaya kuliahnya saat itu. Tetapi gaji yang didapatkan tidak cukup bahkan untuk biaya sehari-hari saja masih berhutang kanan kiri.
Suatu saat Fred muda menerima telepon dari teman lamanya yang baru saja pindah kerja dan tinggal dekat New York. “Saya khawatir dengan bagaimana cara untuk membayar uang kuliah dengan gaji yang saya terima dari toko, jadi saya meminta saran dari Pete”, jawaban yang diterimanya diluar dugaan, Dr. buck menyarankan untuk membuka toko sandwich karena ia melihat peluang disana, kemudian Dr Buck mengatakan bersedia menjadi partnernya.
Dengan modal pinjaman sebesar $1000 dari Dr. Buck, kemudian Fred membuka sebuah toko sandwich kecil bernama pete’s super submarine pada bulan agustus 1965. Hari-hari pertamanya dihabiskan hanya untuk memotong sayuran, sampai pada akhir musim panas Fred hanya memiliki sisa uang sebesar $6 saja, tetapi hasil ini tidak membuat Buck patah semangat dan akhirnya ia menyarankan kepada Fred untuk membuka toko lagi agar lebih mudah dikenal masyarakat luas. Sebagaimana ucap Fred pada majalah Fortune betapa pentingnya untuk membangun sebuah gambaran kesuksesan pada suatu usaha yang dibuat, maka ia berniat untuk membuka toko ke dua dan ternyata hasilnya sama dengan toko pertama yaitu tidak menghasilkan keuntungan.
Fred dan Buck akhirnya nekat untuk membangun lagi satu toko lagi dan kemudian mengganti nama toko yang semula bernama “Pete’s Submarines” dengan nama yang lebih menjual yaitu Subway. Usaha mereka mulai meraup keuntungan dengan dibukanya toko ketiga ini, dan kemudian berkembang pesat.“Tidak diragukan tahun pertama merupakan tahun yang penuh tantangan dan merupakan sebuah pengalaman untuk belajar bagi Buck dan Fred, akan tetapi kami bertahan dan membuka toko kedua kami setahun kemudian. Kami belajar dari pengalaman kami dan menyadari bahwa pemasaran dan pandangan masyarakat merupakan faktor kunci dari keberhasilan bisnis sehingga toko ketiga dibuka di tempat yang banyak dilewati.”
Wah gila banget yah Sobat Studentpreneur, tidak laku malah membuka cabang baru. Bagaimana menurut pendapat anda?