Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Keampuhan The Art of Silence Dalam Negosiasi


Ketika melakukan sebuah negosiasi, seringkali kita mengaitkannya dengan seni berbicara. Hal ini bukan keliru, tetapi ada sebuah teknik yang justru bertentangan dengan hal ini. Seni untuk menjadi pendiam ternyata merupakan hal penting dalam sebuah negosiasi.

Inti dalam seni ini adalah mengetahui kapan harus mendengar, bukan berbicara. Menggunakan ekpresi wajah, bukannya suara yang melengking, untuk menegaskan sesuatu. Berikut ada beberapa cara yang dapat Anda gunakan dalam bernegosiasi:

silence1

1. Dengarkan lebih lama.
Mendengar bukanlah suatu kegiatan yang pasif. Seseorang dapat mengontrol proses negosiasi dengan cara mendengar baik-baik. Ketika lawan berbicara, mereka berusaha menyampaikan apa yang mereka inginkan, apa yang mereka maksud, dan apa yang mereka impikan. Secara singkat mereka hanya menyampaikan informasi.
Dengan mendengarkan lawan berbicara baik-baik, Anda juga membuat lawan berbicara merasa sebagai orang yang penting. Sertai juga dengan kontak mata yang wajar.
Permasalan yang terjadi adalah kita seringkali tidak memberikan waktu yang cukup kepada lawan berbicara. Lawan bicara juga seringkali terbombardir dengan informasi yang kita berikan kepadanya. Kadang kala, Anda sebaiknya melihat ini dari sudut pandang mereka.

2. Strategi 10 detik
Dalam kegiatan sehari-hari, kita tidak terbiasa dengan situasi yang lengang. Apalagi di perkotaan, kita seringkali dibiasakan untuk menerima kebisingan. Ada berbagai sumber kebisingan dari suara dering telepon, suara musik, sampai lalu lalang kota yang tak kalah berisik. Kita dikondisikan untuk menerima kebisingan, bukan lengang. Untuk membuktikan keampuhan dari diam maka cobalah hal ini: ketika anda bernegosiasi dengan partner dan mereka berkata “oke, itu semua tawaranku”, jangan berkata apapun selama 10 detik. Secara praktis, mereka akan memberikan tawaran-tawaran lain atau informasi penting lain untuk memecah keheiningan suasana.
Ketika Anda nyaman dengan 10 detik jeda, tingkatkan waktu tersebut menjadi 20 detik. Keheningan akan menjadikan posisi Anda sebagai raja dan membuat mereka frustasi.

3. Menanyakan sesuatu
Hal yang terbaik ketika Anda mempelajari the Art of Silence adalah dengan menanyakan pertanyaan. Dalam hal ini, orang yang bertanya akan mengontrol keseluruhan pembicaraan. Ketika Anda menanyakan sebuah pertanyaan, hal yang diharapkan adalah terjadinya komunikasi dua arah. Dengan demikian orang yang Anda ajak bicara akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan walaupun sebenarnya Anda mengetahui jawabannya. Dengan melakukan ini, Anda juga mengondisikan mereka untuk lebih nyaman berbicara kepada Anda, akibatnya mereka akan percaya kepada Anda.
Tidak ada hukum yang melarang untuk tidak menjawab pertanyaan mereka. Anda dapat juga membiarkannya untuk terdiam sesaat. Penanya akan terpancing untuk menanyakan kembali. Negosiator yang handal akan mengatasi ini justru dengan balik bertanya. Lempar kembali pertanyaan yang mereka ajukan sebelum Anda menjawabnya.

4. Jeda yang lebih panjang
Negosiator yang baik akan memperhatikan jeda dalam antar kalimat yang akan diutarakan kepada pendengar. Sebuah studi menunjukkan bahwa mendengarkan musik yang mempunyai satu dua detik jeda antara nada nada lain memicu terjadinya gangguan aktifitas mental. Pertanyaannya adalah apakah dengan memakai satu dua detik jeda akan membantu Anda menyampaikan informasi secara menyeluruh? Para komedian yang sukses akan mengajarkan kepada Anda bahwa kesuksesaanya terletak pada jeda timing yang pas ketika menyampaikan sebuah humor. Hal ini dapat kita petik bahwa mereka yang berbicara cepat seharusnya belajar untuk lebih memperhatikan jeda dan seni dari break diantara kalimat untuk menekankan sesuatu.

5. Gestur yang menyenangkan
Reflek yang natural, merendahkan bahu dan tetap tersenyum adalah rangkaian gestur yang dapat dijadikan alat untuk menyampaikan pesan secara efektif ketika Anda mulai diam. Reflek yang cepat dan kelincahan gerakan bahu yang dinamis dan diimbangi oleh senyuman akan menjadi pesona yang mendalam bagi pendengar. Tunggulah mereka untuk mulai berbicara, dengan demikian Anda mempunyai kesempatan yang besar untuk melakukan deal.
Merendahkan bahu Anda adalah salah satu cara untuk memberitahu kepada lawan bicara bahwa Anda sedang tidak peduli kepada mereka. Sekali lagi, mulailah untuk berdiam diri dengan tidak mengatakan apa-apa. Kemudian tersenyumlah. Pihak lain akan bingung dengan apa yang sedang Anda pikirkan. Dan lagi-lagi, jangan biarkan mereka menceramahi Anda.

Gunakan kiat ini dalam bernegosiasi kepada orang lain dan lihatlah kekuatan yang dibawa dari the art of silence.

Adi Candra Bachtiar

Adi Candra adalah alumni ITS, pelaku desain, penggemar entrepreneurship, dan pendiri aidiotology.project

Facebook