Berita Bisnis Best People Studentpreneur Indonesia
Pakar Bisnis Thailand: Pasar Indonesia Sangat Potensial
Thanawat Malabuppha adalah founder Priceza.com, sebuah startup Thailand yang kini tengah menjajaki pasar mereka di Indonesia. Kepada tim Studentpreneur, Wai (nama panggilan Mr. Thanawat) membagi seputar potensi Indonesia, apa yang dilihatnya dari Indonesia, dan kenapa begitu berharga untuk meluaskan pasar mereka ke Indonesia? Sangat menarik untuk mencari tahu bagaimana Indonesia dilihat dari kacamata pebisnis asing.
Startup yang terlahir untuk memudahkan Anda berburu harga.
“Priceza is a price comparison website,” kata Wai. “Think of search engine. But, instead of content, we compare items / product.”
Memang, Priceza bukanlah sebuah website e-commerce sebagaimana mungkin dugaan pertama Anda. Priceza adalah sebuah website fungsional dimana user dapat membandingkan harga dan rating dari berbagai e-commerce untuk mendapatkan deal terbaik dari item yang sedang Anda buru. Contohnya ketika Anda sedang memburu harga terbaik untuk iPhone 5S. Maka melalui Priceza, Anda dapat membandingkan harga dan rating iPhone 5S dari berbagai toko seperti Lazada, Tokopedia, Blibli, dan lain sebagainya. Hampir sama seperti Skyscanner. “But instead of travel price, we compare the items / product price,” kata Wai.
Wai menyebut bahwa model bisnis Priceza sangat sederhana. Sumber pemasukannya datang dari trafik referal yang mereka bantu arahkan ke website e-commerce lain. Ketika trafik tersebut berkonversi menjadi sales, Priceza akan mendapat komisi.
Menyelesaikan masalah utama pembelanja online.
“As the e-commerce in Thailand is on the verge of breakout, there are one primary problem for customer,” kata Wai ketika ditanya seputar masalah apa yang melatarbelakangi munculnya Priceza. “They have more options.”
Sebagaimana bisnis startup pada umumnya, Priceza dilahirkan sebagai solusi dari sebuah masalah yang penting dan mendesak. Bagi Wai, masalah tersebut adalah semakin besarnya range variasi pilihan yang dimiliki oleh pembelanja online. Mereka memiliki semakin banyak opsi untuk membeli, padahal mereka memiliki waktu yang terbatas, dan ingin mendapatkan deal terbaik. “Then, what if we make something to help them decide. To make their work easier?”
Dan bam, lahirlah Priceza. “So, when people want to buy something online, they can go to Priceza and compare the price before they buy.”
Bagaimana startup asing menilai potensi Indonesia.
“The last time i go to Indonesia was 2 years ago,” kata Wai mengenang. “I saw that the development of e-commerce in Indonesia has the same pattern as Thailand.”
Kesamaan pola perkembangan e-commerce antara Indonesia dan Thailand inilah yang kemudian melatarbelakangi keputusan Wai untuk menjajaki pasar Indonesia.
“Since we start our business back in 2010, now, we are the biggest price comparison website in Thailand,” pungkasnya.
Wai mengklaim bahwa Priceza berhasil menarik 50 juta visitor per bulan hanya dari website Thailand mereka saja. Maka, memang sudah waktunya bagi Priceza untuk meluaskan pasarnya ke negeri lain.
Hisham Radeng, Business Development Priceza untuk Indonesia menunjukkan sejumlah potensi yang membuat Priceza berniat menjajaki pasar Indonesia.
“Indonesia memiliki populasi terbesar di Asia Tenggara,” kata Sammy (nama panggilan Mr. Hisham). ”Indonesia juga memiliki populasi user internet yang lebih besar dibandingkan Thailand.“
Memang, data tahun 2012 dari internetworldstats.com menyebut bahwa jumlah pengguna Internet di Indonesia hampir 3x lebih besar daripada Thailand. Ada 20 juta pengguna internet di Thailand, dan 55 juta di Indonesia. Dan jumlah pengguna internet di kedua negara ini diperkirakan akan melonjak pada pengukuran statistik berikutnya. “So the market size is definitely larger,” katanya. Buktinya, Sammy menyebut bahwa sejak pertama kali dirilis di Indonesia, mulai dari nol, trafik Priceza kini sudah menembus angka 600 ribu pengunjung. “Which is real shopper,” katanya.
Antusiasme e-commerce di Indonesia juga sangat besar. Sejak pertama kali datang ke Indonesia, Wai mengklaim bahwa Priceza berhasil menjalin partnership dengan sejumlah noteworthy e-commerce seperti Cyber Agent (Tokopedia). “William (William Tanujaya, Cyber Agent) is our close friend,” katanya.
Kini, di Priceza Indonesia, user dapat membandingkan harga dan rating item/produk dari Tokopedia, Rakuten, Lazada, dan masih banyak lagi.
Strategi menembus pasar Indonesia: Memposisikan diri sebagai sahabat.
“Ada budaya khas yang dimiliki pasar Indonesia. Yakni tak kenal maka tak sayang,” jawab Sammy ketika ditanya seputar bagaimana strategi menghadapi pasar Indonesia. “Maka, kita harus kenal dulu budayanya, bahasanya, behaviornya, sebelum kita mengembangkan sebuah platform yang khas untuk Indonesia.”
Senada dengan Sammy, Wai menyebutkan bahwa strategi Priceza saat ini terletak pada kualitas konten. “Rather than revenue, we focus on content quality,” katanya. “Our strategy is simple. We bring the platform which already proven success in Thailand. Then, we build the platform that aimed specially for Indonesian costumer.”
“We focus on the battle that we can win,” pungkasnya. And they win. Priceza berhasil mengundang 600 ribu pengunjung sejak pertama dirilis di Indonesia setahun yang lalu.
Bagaimana startup asing menghadapi kompetitor.
“We positioned ourself not as threat,” kata Wai ketika ditanya seputar strategi mereka untuk masuk ke pasar Indonesia. “But as friend.”
“We don’t build a new ecosystem. But we support the existing ecosystem,” kata Wai. Menurutnya, pertumbuhan e-commerce di Indonesia telah membentuk sebuah ekosistem eksklusif dimana setiap marketplace saling berkomplementer dibanding berkompetisi. Priceza berhati-hati agar tidak mengganggu ekosistem ini.
“Let them grow, and we’ll grow with them,” pungkasnya.
Next step.
“Biggest achievement?” tanya Wai mengulang. “I don’t consider Priceza to be sucessfull yet. Because we had a big goal, which is becoming the #1 price comparison website in South East Asia. With a big goal like that, it’s not about Indonesia or Thailand. The horizon is global,” katanya.
Memang, dengan goal yang besar seperti menjadi nomor satu di Asia Tenggara, maka pencapaian Priceza sebagai platform price comparison terbesar di Thailand hanyalah satu dari sekian pencapaian yang harus diraih. Horizon mereka kini bukanlah sekedar Indonesia atau Thailand lagi, melainkan global. Maka tantangannya pun semakin besar. Wai menyebutkan bahwa setelah Indonesia dan Thailand, Priceza akan menjajaki 4 maturing country lainnya di ASEAN seperti Singapura, Philipina, Vietnam dan Malaysia.
“Thankfully, we are on the right track. Our user love the platform. The merchant love it. Priceza has billion traffic. Watch them happy is our biggest achievement so far,” kata Wai.
Pentingnya Eksekusi.
Bagaimana membuat bisnis startup yang mampu menembus batas negara? Wai menjawab, “The execution is number one.” Bagi Wai, eksekusi adalah kunci untuk membangun Priceza sebagai the next big thing.
Senada dengan Wai, Sammy menambahkan, “Don’t spend too much on planning. Execution is the key.”
Namun bukan berarti sebuah bisnis harus dijalankan tanpa perencanaan. Menurut Wai, perencanaan juga penting sekali untuk mengetahui apakah sebuah bisnis itu executable.
“Build something that scalable,” katanya. “When one model work in one country, build something big by using the model that already proven worked.”
Terakhir adalah keberadaan anggota tim. Menurut Wai, anggota tim adalah kunci ketiga yang mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis. “The team that support you, they are your family. Their existence is crucial when you try to build the next big thing.”
Nah Sobat Studentpreneur, bagaimana dengan bisnis Anda? Sudah siap melirik pasar asing? Anda bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Cara Entrepreneur Mendapatkan Dukungan Keluarga
Kisah Pak Tirto Merintis Aqua Diiringi Banyak Hinaan Masyarakat
Pendiri Facebook Sumbangkan 1,4 Trilliun Rupiah Untuk Pendidikan