Best People Wanita Sukses
Sophia Amoruso: Jangan Ada Orang Brengsek Dalam Manajemen
Bagaimana cara seorang penjaga toko biasa bisa menjadi pemimpin salah satu brand fashion paling terkenal di Amerika saat ini? Kalau Anda bertanya pada Sophia Amoruso, kuncinya ada pada tidak melibatkan orang-orang brengsek dalam manajemen, bahkan dalam NastyGal, brand fashion yang dibangun oleh Sophia, tidak ada orang brengsek dalam timnya. Saat ini, NastyGal berhasil tumbuh menjadi sebuah perusahaan fashion menguntungkan dengan nilai penjualan 100 Juta Dollar atau 1 Trilliun Rupiah di tahun 2012 dengan Sophia Amoruso masuk dalam daftar 30 orang berusia di bawah 30 tahun yang paling berpengaruh dalam bisnis di Amerika.
Sophia membangun NastyGal pada tahun 2006 ketika usianya masih 22 tahun. Sebelumnya, dia bekerja sebagai pembuat sandwich di Subway dan menjaga San Fransisco Art Academy. Sophia percaya bahwa keberhasilannya tidak lepas dari kecintaannya terhadap fashion, social media dan ketrampilan dalam mengangkat serta mengatur karyawan. Sophia yakin bahwa sense fashionnya sangat kuat sejak muda, ditambah kemampuan mencari barang fashion berkualitas dengan harga miring membuatnya bisa bersaing sejak awal. Untuk social media, Sophia besar dan hidup di era internet, sehingga sangat mudah baginya mendapatkan banyak fans dan customer di social media dengan sangat cepat.
Paling menarik, saat ini Sophia Amoruso memimpin 300 orang karyawan yang bekerja untuk NastyGal di Los Angeles. Dia terlibat dalam hampir semua level bisnis. Menurut Sophie, “terkadang untuk menjalankan sesuatu dengan benar, Anda tidak boleh mengendalikan semuanya”. Akhirnya, dia belajar untuk mengangkat dan mempercayai karyawannya. Daripada kemampuan, dia lebih mengutamakan orang-orang yang percaya dan paham mengenai misi dari NastyGal. Terakhir, dia mempunyai kebijakan “no assholes policy” yang benar-benar dipegang erat oleh manajemen NastyGal. “Saya memecat orang saat itu juga apabila dia brengsek. Kantor ini penuh dengan wanita, dan tidak ada satupun yang brengsek, ” ucap Sophia Amoruso.
Nah Sobat Studentpreneur, apakah faktor kepribadian juga penting dalam perusahaan Anda? Jangan lupa ikuti facebook dan Twitter kami ya!
Baca Juga:
Rahasia Steve Jobs Tampil Memukau di Depan Umum
Dari Glodok Menjadi Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia
Kini Anda Dapat Membuat Musik Dari Benda Apapun