Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Ubah Brand Anda Menjadi Agama


Bayangkan para Apple fanboy yang selalu rela antri berhari-hari untuk mendapatkan iPhone mereka. Bagaimana caranya?

Kalau Anda memimpin sebuah startup dan harus melawan perusahaan besar, Anda harus mencari cara untuk jadi menonjol. Menawarkan harga murah, kualitas produk bagus, layanan pelanggan kelas atas bisa jadi salah satu cara. Namun, tanpa berhasil mendapatkan pelanggan atau fans berat, brand Anda tidak akan bisa mengalahkan perusahaan yang sudah besar. Bayangkan para Apple fanboy yang selalu rela antri berhari-hari untuk mendapatkan iPhone mereka, atau penggemar Harry Potter yang juga rela menunggu di depan toko buku agar tidak kehabisan Harry Potter. Contoh lokal, bagaimana Persebaya mampu menggerakkan puluhan ribu bonek untuk menonton pertandingan mereka, dimanapun pertandingannya berlangsung. Okay, mengubah brand menjadi agama mungkin judul yang sedikit berlebihan, namun, inilah caranya.

 

Bonek_Galeri_X

 

Menciptakan Dogma

Setiap brand yang sukses harus menciptakan sebuah dogma atau pegangan bagi fans yang mencintainya. Dari perusahaan, pegangan ini akan digunakan oleh fans berat yang harapannya akan menyebar ke fans lainnya. Contohnya dogma Apple adalah “desain terbaik dan paling elegan”. Meskipun bagi sebagian orang produk Apple bukan desain terbaik dan paling elegan, dogma ini sudah masuk ke Apple fanboy yang selalu merasa semua produk Apple pasti mempunyai desain terbaik dan paling elegan. Contoh bagus lainnya adalah dogma yang diciptakan KFC di Indonesia sebagai tempat nongkrong terbaik. Akhirnya, anak muda sekarang seringkali menggunakan KFC sebagai meeting point mereka, yang secara langsung juga mendongkrak penjualan di setiap gerai KFC.

 

Menciptakan Gerakan Komunitas

Semua “die hard fans” digerakkan oleh emosi mereka. Ketika hati dan emosi berhasil disentuh, mereka berteriak lebih lantang untuk mempromosikan brand Anda. Kuncinya adalah menciptakan momentum virtual maupun fisik bagi fans untuk berinteraksi dengan brand, berteriak tentang produk Anda, dan hadiahi mereka yang berteriak paling keras dengan berbagai hadiah ataupun pengalaman dengan brand yang tidak bisa mereka temukan di tempat lain. Gerakan komunitas adalah kunci setiap produk bisa menjadi viral. Sekali lagi, Apple fanboy adalah contoh paling bagus dari gerakan komunitas ini. Mereka bisa meyakinkan orang yang tidak memakai Apple menjadi tertarik karena menunjukkan betapa senangnya mereka dengan pengalaman yang diberikan oleh Apple.

 

Hargai Mereka Sebagai Fans, Bukan Pelanggan

Dari awal artikel, kita menggunakan istilah fans, bukan pelanggan. Apabila ingin membangun brand yang kuat, jangan pernah melihat mereka sebagai sumber uang, namun lihatlah sebagai fans yang mencintai Anda. Secara sederhana, Anda juga harus menunjukkan betapa cintanya Anda ke mereka. Contoh paling bagus adalah yang dilakukan oleh berbagai brand tim olahraga. Untuk fans-fans terbaiknya, mereka seringkali mengadakan acara tandatangan atau makan malam bersama pemain. Hal ini membuat fans semakin setia dan jangka panjangnya juga memberikan penghasilan lebih pada brand bersangkutan.

 

Sobat Studentpreneur, ada lagi cara untuk membuat pelanggan setia dengan brand Anda?

Tertarik tentang entrepreneurship? Datangi Studentpreneur Hangout Surabaya tanggal 9 February 2014, mendatangkan David Yulianto, CEO Bee Accounting yang merupakan perusahaan software accounting terbesar kedua di Indonesia. David Yulianto akan berbagi pengalamannya ke Sobat Studentpreneur semuanya. Jangan lupa ikuti facebook dan Twitter kami ya!

Andreas Yonathan

Kontributor: Andreas Yonathan pernah menjadi Community Manager dari Studentpreneur. Saat ini dia bekerja sebagai web developer di Miracle Clinic dan Flavare

Facebook Twitter Google+