Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Best People Inovator

Profil Pendiri Brand Under Armour, Kevin Plank


Baru berusia 21 tahun, Under Armour sudah menjadi salah satu brand olahraga paling bernilai.

Tidak ada yang menyangka bahwa Under Armour sekarang menjadi nomor 7 brand olahraga paling bernilai di dunia versi majalah Forbes. Bahkan untuk apparel, Under Armour berada di bawah Nike, Adidas dan Reebok. Di bawah Under Armour ada apparel besar seperti FILA, New Balance, Puma, Mizuno dan lain-lain. Padahal jika dilihat, umur Under Armour ini paling muda di antara merek-merek tersebut. New Balance lahir 1906 dan Puma didirikan tahun 1948. Sedangkan Under Armour sendiri didirikan tahun 1996, alias 21 tahun yang lalu.

Majalah businessinsider pernah membahas bagaimana sebenarnya strategi dari Under Armour bisa sampai sebesar sekarang. Mungkin sekarang banyak orang yang tahu tentang Under Armour gara-gara Stephen Curry, sang juara dan MVP NBA. Ketika nama Stephen Curry masuk NBA pada tahun 2009, Curry dikontrak oleh Nike. Sayang Nike tidak memperpanjang kontrak Curry di tahun 2013 dan di situlah Under Armour muncul.

Under Armour mempunyai strategi yang cukup unik, mereka akan memberikan sponsor besar kepada atlet yang mempunyai kemampuan biasa saja. Di saat brand besar berebut tanda tangan atlet besar, Under Armour malah memilih atlet biasa saja namun yang memiliki potensi besar. Hasilnya, nama besar seperti Tom Brady, Memphis Depay, Granit Xhaka dan Stephen Curry menjadi ikon Under Armour.

 

Cerita Di Balik Under Armour

Under Armour ini didirikan oleh Kevin Plank, seorang pemain American Football dari Universitas Maryland. Pada awalnya, profil Kevin Plank sangat risih karena pakaian olahraganya cepat basah dan berat karena keringat. Ketika itu pendiri brand Kevin Plank berusia 23 tahun dan merupakan kapten tim football Maryland. Kevin memutuskan untuk membuat pakaian olahraga sendiri di basement rumahnya.

Merasa pakaian olahraganya ini bagus, Kevin Plank setelah lulus kuliah akhirnya berkeliling menjual pakaiannya tersebut. Membawa mobil dengan setumpuk contoh pakaian, Plank berkeliling ke kampus-kampus. Dengan presentasinya tersebut, Plank akhirnya mendapatkan kerja sama sponsorship pertama dari kampus Georgia Tech. Produk Under Armour pertamanya sangat sederhana, berupa pakaian dalam yang bisa menyerap keringat dan kering dengan cepat.

Kevin Plank adalah orang yang tidak mudah menyerah. Ketika memasarkan produknya, banyak atlet dan kampus yang menolak pakaian dari Plank. Ada kampus yang menolak karena pakaian Plank tersebut tidak ada mereknya. Akhirnya Plank dibantu adiknya memikirkan merek dari pakaian olahraga tersebut. Plank terpikir nama Body Armour dan mencoba memberitahu adiknya. Sayangnya sang adik malah mendengar Under Armour daripada Body Armour. Akhirnya nama Under Armour yang dipakai, karena lebih mudah diucapkan.

 

Strategi Menarik dari Under Armour

Photo credit: commons.wikimedia.org

Kevin Plank benar-benar tidak menjual fasilitas atau kelebihan apapun kampus atau atlet selain kemampuan menyerap keringat dari pakaiannya. Pihak kampus atau pemain tentu bisa dengan mudah memilih brand yang sudah besar lainnya. Tetapi Plank menonjolkan bagaimana teknologi pakaiannya ini berbeda dengan brand yang lain.

Diceritakan, ada pemain NFL bernama Deion Sanders yang tertarik dengan teknologi pakaian dari Under Armour. Deion Sanders merupakan atlet American Football yang sangat terkenal, dia sudah mendapatkan 2 kali gelar super bowl. Deion Sander mengontak Kevin Plank untuk diberikan penjelasan secara langsung. Setelah mendapatkan penjelasan dari Kevin Plank, Deion Sander tidak ragu untuk memakai Under Armour. Setelah Deion Sander memakai produk Under Armour, penjualannya mulai meroket. Beberapa atlet langsung banyak yang tertarik menggunakan produk dari Under Armour.

Selain itu, strategi Under Armour yang cukup menarik adalah iklan televisi. Sejak dibikin pada tahun 1996, Under Armour baru melakukan iklan televisi pada tahun 2003. Ketika itu Under Armour menggunakan campaign “We Must Protect This House”. Ini sangat berbeda dengan campaign brand lain yang lebih ke motivasi, seperti Nike dengan “Just Do It” atau Adidas dengan “Making History”. Cara ini dirasa lebih berhasil, karena Under Armour langsung dikenal dengan brand yang berbeda.

Sebelum iklan televisi, Under Armour melakukan iklan di majalah ESPN untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Ketika itu Kevin Plank menghabiskan 25 ribu dolar untuk slot iklan di majalah ESPN. Sang model yaitu Rasheed Simmons ini digambarkan sangat berkeringat tetapi masih tetap semangat dengan memakai pakaian Under Armour. Setelah ikan tersebut, Under Armour mendapatkan 1 juta dolar total penjualan di tahun berikutnya

Strategi Kevin Plank dalam membesarkan Under Armour memang sangat unik. Kevin menonjolkan kualitas terlebih dahulu dibandingkan kuantitas. Bahkan sampai sekarang, jumlah atlet maupun klub yang bekerja sama dengan Under Armour tidak terlalu banyak. Pengguna Under Armour lebih mengandalkan kualitas yang memang sangat ditonjolkan oleh brand ini.

 

Yuk follow facebook Studentpreneur dan ikutan kelas online-nya buat belajar bisnis lebih lanjut.

 

Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:

Indonesian Independence in a Digital Economy

Dunia Investasi Startup di Tahun 2017

Kematian Desain Grafis

 

Dior Asning Kosyu

Bercita-cita menjadi pemain basket, kini Dior berubah profesi menjadi jurnalis yang ingin memperbaiki Indonesia melalui tulisannya.

Facebook Twitter Google+