Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Budidaya Pepaya untuk Pemula


Walaupun bukan tanaman asli Indonesia, buah tropis ini sudah sangat familiar di lidah masyarakat Indonesia. Yakin tidak tertarik untuk membudidayakannya?

Indonesia merupakan negara beriklim tropis tidak heran kalau negara kita ini memiliki banyak sekali ragam tanaman dan buah-buahan yang bisa tumbuh subur di tanah kita. Apakah kamu salah satu orang yang gemar buah? Bagi pecinta buah, tentu nama buah pepaya tidaklah asing mengingat rasanya yang manis dan warna buahnya yang cukup mencolok yakni oranye kemerahan. Tidak hanya manis, buah pepaya juga sudah sejak dulu dikenal oleh orang tua sebagai salah satu obat untuk memperlancar sistem pencernaan kamu karena kaya akan serat.

Pepaya yang bernama latin Carica papaya ini memang termasuk buah-buahan tropis, tapi bukan berarti tanaman ini berasal dari Indonesia, lho! Tanaman ini dipercaya berasal dari salah satu daerah tropis di benua Amerika dan lalu menyebar ke seluruh belahan bumi termasuk Indonesia. Bisnis budidaya pepaya memang belum banyak terdengar dibandingkan dengan bisnis lainnya, tetapi tahukah kamu kalau bisnis satu ini dapat meraup untung hingga Rp 200 juta! Kamu yakin tidak tertarik dengan bisnis ini? Coba disimak dulu deh penjelasan di bawah ini Sobat Studentpreneur.

 

Panduan Budidaya Pepaya

 

  • Sifat Tanaman Pepaya

Budidaya pepaya bisa dilakukan di dataran rendah hingga dataran dengan ketinggian 1000 mdpl. Namun untuk ketinggian lahan optimalnya berkisar antara 50-700 mdpl. Tanaman ini bisa hidup dengan menghendaki curah hujan 1000-2000 mm per tahun yang merata sepanjang tahun. Tapi untuk kamu yang tinggal di daerah kering, pohon pepaya ini masih bisa hidup dan berbuah dengan bantuan penyiraman yang teratur.

 

Selain itu, sebagai penggerak bisnis budidaya pepaya harus memperhatikan drainase tanah yang baik. Jika tempatmu tidak memiliki drainase air yang baik, genangan air bisa menyebabkan tanaman ini busuk terutama pada bagian akar pohon pepayanya. Kondisi tanah untuk penanaman pohon pepaya yang baik ini adalah tanah gembur dengan pH tanah sekitar 6-7.

 

Pepaya merupakan tanaman perdu yang bisa tumbuh hingga 3 meter, tetapi untuk jenis pepaya California, biasanya lebih pendek dengan tinggi maksimal 2 meter. Batang pada tumbuhan pepaya ini berongga, jaringannya pun lunak dan juga berair.  Tanaman berakar tunggang dan berakar samping yang lunak ini memiliki akar pertumbuhan yang dangkal dan cenderung lemah.

 

  • Memilih Lokasi Budidaya Pepaya

Ketika kamu memutuskan untuk menjalankan bisnis budidaya pepaya, langkah pertama dan wajib kamu lakukan adalah menentukan di mana usaha budidaya pepaya ini akan kamu jalankan. Mengingat tumbuhan pepaya ini menghendaki daerah beriklim tropis dan subtropis, sehingga tanaman ini bisa tumbuh di hampir seluruh wilayah Indonesia.

 

Nah, jika kamu memang menginginkan bisnis budidaya pepaya ini berjalan secara optimal mulai dari segi pertumbuhan dan juga produktifitas buah yang berkualitas, maka pilihlah daerah lahan untuk budidaya pepaya dengan karakteristik seperti ini:

  • Pilihlah lahan terbuka dan terkena sinar matahari secara penuh dari pagi hari hingga sore, tetapi dengan catatan tidak memiliki angin yang terlalu kencang karena bisa menghambat penyerbukan bunga pada tanaman pepaya.
  • Lokasi penanaman yang paling cocok adalah di dataran rendah denga ketinggian maksimal 700-1000 mdpl.
  • Wilayah dengan curah hujan 1000-2000 mm/tahun
  • Suhu optimum wilayah 24-25 Celcius dengan kelembapan udara yang cukup sedang.

 

  • Memilih Benih Pepaya

Dalam bisnis budidaya pepaya, biji yang bisa didapatkan dari biji yang sudah terseleksi sebelumnya. Guna mendapatkan pohon pepaya yang sempurna, kamu harus berhati-hati dan memiliki ketelitian dan keterampilan yang benar untuk memilih calon benih tersebut. Ketika hendak memilih benih, kamu bisa melihat biji pepaya yang terdapat di dalam rongga buah berwarna hitam kelam dan juga yang berwarna putih.

 

Pilihlah biji yang berwarna hitam kelam untuk dijadikan sebagai benih, karena jika biji yang berwarna putih, biji tersebut tidak akan bisa tumbuh menjadi pohon. Namun hanya sekitar 25-50% saja dari biji hitam yang akan menjadi pohon sempurna tergantung sifat genetisnya.

 

Biji yang tumbuh di ujung buah memiliki kemungkinan untuk tumbuh menjadi pohon pepaya sempurna dibanding dengan bagian pangkalnya. Dalam upaya menyeleksi benih ini sebaiknya kamu mengambil biji pada bagian ujung hingga tengah buah dan jangan mengambil biji dari  pangkal buah.

 

  • Memilih Media Tanam

Media tanam yang paling baik untuk digunakan sebagai budidaya pepaya adalah lahan yang memiliki kondisi tanah subur atau gembur dengan tingkat keasaman sedang yakni pada kondisi tanah dengan pH netral (pH 6-7). Dalam memilih jenis tanah, kamu bisa memilih untuk mneggunakan jenis tanah latosol dan andosol atau tanah yang mengandung lempung dan berpasir.

 

Pemilihan media tanam untuk budidaya pepaya juga perlu memperhatikan kadar air tanah, pepaya tidak membutuhkan kondisi tanah yang mengandung banyak air. Hal tersebut terjadi karena tanaman ini mudah terserang jamur, tanah yang ideal untuk menanam pepaya ini tidak terlalu kering atau memiliki kelembapan sedang.

 

  • Penyemaian Benih Pepaya

Sebelum disemaikan atau dikembangkan, benih yang sudah didapat dan sudah mengering itu harus dikecambahkan terlebih dahulu. Mengapa? Karena hal ini kelak akan berguna untuk mempersingkat waktu budidaya pepaya kamu.

 

Caranya cukup mudah, kamu hanya perlu merendam benih dalam air hangat kuku selama satu malam, lalu pilihlah biji yang ternggelam atau tidak mengapung di air. Setelah itu, siapkan kertas tisu sebagai pembungkus, lalu basahi kembali tisu dengan air. Tebarkan biji yang sudah direndam di atas tisu, lalu tutup atasnya dengan tisu dan siram kembali atau basahi. Masukkan bungkusan benih tersebut ke dalam besek (kotak anyaman bambu) atau wadah serupa lainnya. Tempat atau wadah tersebut harus bisa ditembus air atau mengalirkan air.

 

Langkah selanjutnya adalah meletakkan wadah tersebut di bawah sinar matahari, tetapi jangan terlalu terik. Proses perkecambahan benih ini membutuhkan suhu sekitar 30 Celcius dalam waktu 7-10 hari bahkan lebih.

 

Setelah benih berkecambah dan berubah menjadi bibit, pindahkan kecambah tersebut ke dalam polybag semai, satu bibit satu polybag. Pilih polybag kecil berukuran 9×10 cm yang sebelumnya sudah diisi dengan media semai terdiri dari tanah, kompos, dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1.

 

Setelah bibit dipindahkan ke media tersebut, basahi media untuk menjaga kelembapannya. Lalu, letakkan polybag-polybag tersebut dalam bilik persemaian yang ternaungi. Naungan tersebut bisa dibuat dari plastik bening atau paranet, fungsinya adalah untuk melindungi bibit dari kucuran hujan langsung, sengatan matahari, dan juga terpaan angin.

 

Bibit siap dipindahkan ke lahan terbuka setelah berusia 2-2,5 bulan sejak pertama kali disemaikan. Kebutuhan benih pepaya untuk satu hektar berkisar 60 gram.

 

  • Pengolahan Tanah dan Penanaman

Berikut ini adalah pengolahan lahan atau tanah untuk budidaya pepaya di lahan tegalan atau hamparan non terasering. Langkah pertama, kamu harus mencangkul atau membajak lahan tersebut untuk menggemburkan tanah. Lalu, buatlah bedengan dengan lebar 2 meter dengan panjang yang menyesuaikan bentuk lahan dan tinggi 20-30 cm dan jarak antar bedengan selebar 50 cm.

 

Setelah itu, buatlah lubang tanam sesuai dengan jarak tanam atau dengan ukuran lubang 50x50x40 cm. ketika menggali lubang tanam, pisahkan tanah bagian atas dengan tanah bagian bawah. Biarkan lubang tersebut terbuka selama 1-2 minggu.

 

Campurkan pupuk dasar berupa pupuk kompos/kandang yang sudah matang di bagian tanah paling atas. Dosis pupuk ini sebanyak 20 kg/lubang tanam. Kemudian masukan terlebih dahulu tanah di bagian bawah ke dalam lubang tanam, selanjutnya masukkan tanah bagian atas. Biarkan kembali lubang tanam yang sudah tertutup selama 1-2 minggu.

 

Catatan tambahan, jika tanah ditempat kamu memiliki tanah dengan pH di bawah 5, maka bisa dinetralkan dengan kapur atau dolomit. Dosis pemberian kapur ini sebanyak 1-2 ton per hektar atau 1 kg/lubang tanam. Pemberian dolomit setidaknya 2 minggu sebelum di tanam.

 

Setelah lubang tersebut siap, pindahkan bibit dari polybag semai ke lubang tanam. Umur bibit yang sudah siap dipindahkan minimal 2-2,5 bulan setelah semai. Kamu juga harus melakukan penyiraman pada budidaya pepaya ini sebanyak 2 kali yakni pagi atau sore hari hingga tanaman berumur 1,5 bulan sejak pertama kali dipindahkan.

 

  • Perawatan Tanaman Pepaya

Aktifitas rutin yang harus kamu lakukan selama menjalankan bisnis budidaya pepaya ini adalah melakukan perawatan tanaman secara efektif, namun tidak perlu setiap hari. Berikut 4 langkah pemeliharaan budidaya pepaya:

  • Penjarangan tanaman, tujuannya untuk mengurangi tanaman pepaya yang tidak tumbuh optimal, selain itu untuk mengatur proses penyerbukan tanaman antara jantan dan betina saat mulai berbunga.
  • Penyiangan, bertujuan untuk membuang gulma yang tumbuh di sekitar tanaman pepaya, hal ini dapat dilakukan kapanpun.
  • Pendangiran, sama halnya dengan pembubuhan atau mencangkul tanah di sekitar tanaman agar pupuk bisa diserap tanaman dengan baik.
  • Penyiraman, sebenarnya dalam budidaya pepaya tidak membutuhkan begitu banyak penyiraman karena tanaman ini memiliki daya tahan yang cukup baik dengan kondisi lingkungan. Namun ketika memasuk musim kemarau, sebaiknya tanaman ini harus disiram.

 

  • Pemanenan

Buah pepaya mulai siap dipetik ketika umur tanaman sudah mencapai usia 8-9 bulan, tetapi untuk varietas tertentu ada juga yang lebih cepat. Proses berbuah dalam budidaya pepaya ini tidak mengenal musim, maksudnya adalah selama tanaman ini tumbuh dengan baik, maka tanaman ini pun akan tetap menghasilkan buah. Frekuensi panen ini biasanya bisa dilakukan setiap 10 hari sekali. Produktivitas budidaya pepaya berkisar 20-35 ton per hektar. Produktivitas ini bergantung pada kondisi iklim, varietas, dan teknik budidaya.

 

Buah pepaya yang dipetik harus mendekati stadium matang pohon. Ciri-cirinya adalah dengan adanya garis-garis menguning pada kulit buah, namun jika buah tersebut ingin dipasarkan ke tempat yang jauh dari lokasimu, kamu bisa memetik buah tersebut lebih cepat.

Nah, itulah beberapa langkah untuk menjalankan bisnis budidaya pepaya. Jika dilihat dari kondisi persaingan dan pasar, bisnis pepaya masih memiliki potensi yang cukup prospek, terlebih lagi produk ini bisa dipasarkan dengan jangkauan yang lebih luas kepada sektor-sektor strategis yang lebih besar.

 

Yuk follow facebook Studentpreneur dan ikutan kelas online-nya buat belajar bisnis lebih lanjut.

 

Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:

Indonesian Independence in a Digital Economy

Dunia Investasi Startup di Tahun 2017

Kematian Desain Grafis

 

Nisrina Darnila

Pernah bekerja untuk National Geographic Indonesia, kini Nisrina aktif di salah satu content agency di Jakarta

Facebook